ELEKTRO INDONESIA                  Edisi ke Tujuh, April 1997

ELEKTRONIKA

Ir. Sanyoto Sastrowardoyo:

Disiplin Ilmu Sarjana Elektro berada di Garis Terdepan
Menteri Negara Penggerak Dana Investasi / Ketua BKPM Ir. Sanyoto Sastrowardoyo menyatakan bahwa dalam upaya memenuhi 4 kebutuhan dasar manusia ­ energi, transportasi, telekomunikasi dan informatika ­ disiplin ilmu sarjana teknik elektro berada di garis terdepan. Sarjana Teknik Elektro kita dituntut untuk mampu membuktikan profesionalismenya dalam memenuhi 4 kebutuhan dasar ini, tegasnya lebih lanjut. Berikut kutipan ceramahnya ketika memberi pengarahan pada Konvensi Sarjana Teknik Elektro, 6-7 Maret 1997 di Jakarta.

Profesi Sarjana Teknik

Berbicara mengenai pembinaan profesi seorang sarjana teknik pada hakekatnya adalah berbicara mengenai upaya menjadikan seorang Sarjana/Pasca Sarjana untuk mampu memiliki profesionalisme dalam menerapkan pengetahuan dan keahlian kesarjanaannya untuk kepentingan lingkungan masyarakatnya. Profesionalisme yang dimilikinya di sini perlu diartikan bahwa ia harus senantiasa mampu melihat bukan saja lingkungan di mana ia berada sekarang, tetapi juga ke belakang di masa lalu untuk diarahkan ke masa-depan, agar ia senantiasa dapat berperan penting dalam menentukan kemajuan masyarakat itu sendiri.Dalam alam Pembangunan Nasional, kualifikasi seorang sarjana teknik profesional Indonesia adalah sudah barang tentu yang memberikan prioritas utama dedikasi darma-baktinya kepada kepentingan Bangsa dan Negara. Namun tidak dapat diingkari bahwa kebutuhan individualnya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan kesarjanaannya itu juga perlu menjadi bagian penting dari motivasi mengembangkan profesionalisme itu sendiri.

Dengan demikian pengertian profesionalisme seorang sarjana Indonesia adalah tidak lepas dari kemampuannya menerapkan pengetahuan dan keahlian kesarjanaannya untuk kepentingan umum (external) secara serasi dan selaras dengan kepentingan untuk memenuhi kebutuhan kesejahteraan individualnya (internal). Hanya dengan keseimbangan demikianlah ia akan dapat mengembangkan dirinya menjadi sosok Sarjana Teknik yang kreatif, inovatif dan produktif serta senantiasa sadar akan masa lalu, masa kini dan antisipatif ke masa depan. Seorang sarjana teknik profesional Indonesia yang demikian akan merupakan sosok manusia yang tinggi integritas/kepribadiannya dan berwibawa di tengah- tengah lingkungan masyarakat. Sarjana Teknik yang berkarakter demikianlah yang kiranya diperlukan dalam alam Pembangunan Nasional kita dewasa ini dan di masa-masa mendatang.

Dampak Globalisasi Ekonomi

Uraian di atas baru merupakan kualifikasi dasar bagi profesionalisme seorang sarjana Indonesia, perkembangan dan perubahan lingkungan global yang terjadi dengan cepat dewasa ini dan di masa mendatang juga menuntut manifestasi kualifikasi profesionalisme yang sesuai dengan perkembangan tersebut, agar para sarjana Indonesia dapat tetap mempertahankan diri bahkan mampu mengembangkan dalam keberadaan peranannya di tengah-tengah masyarakat.
Abad XXI yang 3 tahun lagi kita masuki bersama akan merupakan era ekonomi dunia global yang ditandai dengan perdagangan dan investasi yang bebas (borderless). Setiap negara harus mampu menyelenggarakan ekonominya secara bersaing dengan ketat, agar tetap survive. Konsekuensi dari adanya lingkungan masyarakat dunia yang demikian ini menuntut kualifikasi profesionalisme seorang Sarjana Teknik Indonesia yang mencakup kemampuan menempatkan dirinya dan menerapkan pengetanuan serta keahlian kesarjanaannya dalam konteks hubungan ekonomi, yaitu hubungan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) akan produk-produk baik berupa barang-barang maupun jasa-jasa teknik yang terus berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan perekonomian global (termasuk domestik) yang sangat cepat dan dinamis. Sarjana Teknik Indonesia yang profesional dituntut untuk tidak saja mampu menyediakan barang- barang/jasa-jasa yang bersaing, tetapi juga mampu menembus bahkan menciptakan peluang- peluang pasar baru, atau sebagai dinamisator pasar (demand creating). Dengan demikian Sarjana Teknik Elektro Indonesia harus memiliki orientasi techno-economics dan mampu berkecimpung dan disegani di pasar global. Market leadership, paling tidak di pasar domestik dan regional harus dapat dimiliki oleh para sarjana teknik Indonesia.
Konsekuensi lain dari perkembangan ekonomi global yang menuntut daya saing tinggi masa kini dan di masa mendatang adalah perlunya Sarjana Teknik Indonesia memiliki kualifikasi sebagai peneliti, dan sampai tingkat yang optimal, pengembang akan produk- produk teknik baru yang dapat mendinamisir pasar tersebut. Dalam jangka panjangnya sudah barang tentu penelitian dan pengembangan ini juga ditujukan untuk dapat menemukan ilmu-ilmu dan teknologi baru yang lebih mendasar.

Tantangan dan Peluang

Sungguh, tantangan yang dihadapi oleh para Sarjana Teknik Indonesia dalam mengembangkan profesinya ini sangatlah berat, khususnya di tengah-tengah derasnya arus penguasaan ilmu dan teknologi (iptek) oleh negara-negara maju yang telah sangat jauh berada di depan kita. Iptek canggih yang telah mereka kuasai itu sudah begitu jauh dari jangkauan kita untuk dapat mengejarnya. Hal ini benar-benar suatu kenyataan pahit yang harus kita hadapi. Lebih-lebih dengan sangat cepatnya iptek itu sendiri berubah dan berkembang maka keadaannya makin lebih berat lagi bagi para Sarjana Teknik kita untuk juga mampu menguasainya.

Namun dewasa ini dan di masa-masa mendatang, era ekonomi pasar bebas justru menjanjikan peluang-peluang baru bagi para Sarjana Teknik Indonesia untuk dapat mengembangkan inovasi-inovasinya dan meraih nilai- tambah dalam menerapkan pengetahuan/keahlian kesarjanaannya dalam konteks penyediaan dan demand creation akan barang-barang dan jasa-jasa teknik terutama bagi kebutuhan Pembangunan Nasional kita. Bahkan tidak mustahil para Sarjana Teknik kita akan dapat pula sekaligus berkiprah di arena regional dan global secara bersaing.Hal ini dapat dicapai terutama melalui penerapan profesi kesarjanaan kita dalam memanfaatkan teknologi-teknologi yang telah ada. Dengan kejelian yang tinggi akan kebutuhan pasar (domestik dan global) para sarjana teknik kita dapat merekayasa / rancang-bangun dan bahkan melakukan penelitian & pengembangan (terapan) atas produk-produk teknik berupa barang maupun jasa untuk keperluan pasar dengan menggunakan teknologi yang telah tersedia di pasaran. Berbagai kebutuhan hidup dan pembangunan akan memerlukan berbagai produk berupa sistem-sistem dan subsistem- subsistem yang merupakan ramuan teknologi-teknologi yang ada tersebut. Ini benar-benar merupakan peluang pengembangan profesi para Sarjana Teknik kita yang sangat besar yang perlu kita kelola dengan baik.

Untuk itu para Sarjana Teknik kita dituntut untuk selalu memiliki kemutakhiran pengetahuan dan informasi mengenai teknologi-teknologi yang sudah ada itu serta perkembangannya di dunia.
Sudah barang tentu apabila proses penguasaan teknologi untuk kebutuhan pasar ini dapat diraih, dengan dukungan penuh dari Pemerintah kegiatan riset iptek yang lebih strategis guna menemukan Iptek baru dapat secara selektif dikembangkan.

Profesi Sarjana Teknik Elektro

Dengan membahas hal-hal yang telah dikemukakan tadi maka sampailah kita pada pembahasan mengenai pengembangan profesi dan profesionalisme Sarjana Teknik Jurusan Elektro.
Untuk itu kita perlu melihat dan merenungkan kembali apa dan sejauh mana lingkup profesi kesarjanaan teknik elektro itu sendiri dalam konteks dunia masa kini dan masa mendatang (Abad XXI). Agar dapat mengidentifikasikannya dengan tepat maka kita perlu memahami apa saja kebutuhan masyarakat akan produk teknik elektro di dalam era globalisasi ini.

Pada dasarnya manusia modern di Abad XXI akan terus membutuhkan 4 hal yaitu:
  1. Energi, khususnya yang berupa tenaga listrik, agar manusia mampu menyelenggarakan usaha-usaha.
  2. Transportasi, agar manusia mampu memiliki mobilitas, hal mana mutlak diperlukannya dalam melakukan usaha- usaha itu.
  3. Telekomunikasi, agar manusia mampu memiliki efektivitas dan efisiensi dalam melakukan hubungan antar-manusia yang mutlak diperlukan dalam menyelenggarakan usaha- usahanya tersebut.
  4. Informatika, yang sejak dua dasawarsa ini telah makin tampil sebagai kebutuhan dasar manusia, dalam rangka memiliki kemampuannya mencapai optimasi usaha sehingga berdaya-saing tinggi. Kehadirannya merebak kuat semenjak berkembangnya teknologi digital yang masih memiliki cakrawala tak terbatas untuk dikembangkan (vis a vis teknologi analog yang telah mencapai ambang batas kejenuhannya).
Teknologi digital telah mendorong berkembangnya teknologi informasi/cybernetika yang merupakan perpaduan antara teknologi perangkat keras dan teknologi perangkat lunak dengan cakupan pemanfaatannya yang sangat luas dalam berbagai kehidupan manusia. Kemampuannya dalam melakukan proses pengambilan keputusan yang sangat rumit dan berskala besar yang tidak mungkin dilakukan secara manual oleh manusia, benar-benar telah menyebabkan revolusi budaya manusia dewasa ini.Adalah suatu kenyataan bahwa teknologi informasi inilah yang telah mengantarkan dunia masuk ke dalam era globalisasi dan ekonomi pasar bebas seperti yang sekarang kita alami.

Sungguh Disiplin Ilmu Sarjana Teknologi Elektro berada di garis terdepan dalam upaya memenuhi 4-kebutuhan dasar manusia ini. Sarjana Teknik Elektro kita dituntut untuk mampu membuktikan profesionalismenya dalam memenuhi 4 kebutuhan dasar ini.

Upaya- upaya Pemerintah

Sebagai bagian akhir dari pengarahannya, Menteri Sanyoto Sastrowardoyo menegaskan bahwa Pemerintah sepenuhnya committed untuk menyediakan iklim yang tepat bagi dunia usaha. Pemerintah sebagai fasilitator bagi pengembangan usaha dan profesi Saudara-saudara terus akan melakukan langkah-langkah reformasi berupa deregulasi dan debirokratisasi ekonomi sehingga pengembangan profesi Sarjana Teknik Elektro kita dapat berkembang pesat.
Salah satu langkah reformasi ke arah ini yang penting untuk disimak adalah kebijaksanaan ³privatisasi² dalam pembangunan subsektor ketenaga-listrikan dan subsektor telekomunikasi, serta subsektor transportasi.
Menyadari akan pentingnya kerjasama dengan pihak asing dan penciptaan peluang alih-teknologi berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat, Pemerintah juga terus menyempurnakan kebijaksanaan Penanaman Modal Asing (PMA) sehingga investasi mereka di lndonesia dapat memberikan proximitas yang lebih baik bagi peningkatan profesionalisme para Sarjana Teknik Elektro kita.
Berbagai insentif juga diberikan oleh Pemerintah agar Usaha-usaha di bidang Teknik Elektro dapat berkembang dengan baik di Indonesia.
Kerjasama regional dan global yang kita canangkan juga merupakan suatu upaya yang pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk memaksa kita sendiri meningkatkan produktivitas dan kinerja agar mampu memiliki daya-saing internasional.

Penutup

Akhirnya, memang permasalahannya terpulang kepada para Sarjana Teknik Elektro kita sendiri untuk mengatasinya. Tentunya Konvensi akan merumuskan berbagai hal yang perlu segera dibenahi dan dikonsolidasikan dalam mengembangkan profesi dan profesionalisme Sarjana Teknik Elektro. Hal ini sudah barang tentu akan menyangkut aspek-aspek pengorganisasian, perumusan kembali sasaran-sasarannya, dan penyusunan serta pelaksanaan program-program kerjanya, sehingga wadah organisasi profesi benar-benar dapat berperan sebagai suatu kebutuhan nyata bagi para anggotanya dalam rangka mengembangkan profesi dan profesionalismenya. Hal inilah yang benar-benar kita harapkan dapat terjadi dalam tenggang waktu yang tinggal sangat singkat sekali sebelum kita semua harus sudah bertanding di arena global di Abad XXI yang sudah di ambang pintu ini.

[Sajian Utama] [Sajian Khusus] [Profil Elektro]

[KOMPUTER] [KOMUNIKASI] [KENDALI] [ENERGI] [INSTRUMENTASI] [PII NEWS]


Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.

[Edisi Sebelumnya]
© 1997 ELEKTRO ONLINE and INDOSAT NET.
All Rights Reserved.

1