ELEKTRO INDONESIA               Edisi ke Tiga Belas, Juni  1998 
KOMPUTER 

Penyakit Milenium

Dalam perjalanan saya bulan April tahun lalu ke Eropa, sempat mengunjungi Leidse Plein (Monasnya Amsterdam) dan saya melihat bahwa banyak para pengunjung maupun turis berusaha untuk membeli jam tangan senilai 150 Gld (kira-kira Rp. 170.000). Sebetulnya harganya tidak begitu mahal, bila dibandingkan dengan Arloji merk lainnya, seperti Omega, Rolex dan sebagainya. Tetapi jam tangan tersebut agak aneh, karena arah putarannya terbalik (Anti-clok wise) dan berdetik kembali sampai hari ke 1000.

Masalah Milenium

Perhitungan telah dimulai, 1000 hari lagi sampai tahun 2000. Tapi sekarang suatu masalah timbul yang tak diperkirakan oleh pengusaha, karena harus mengeluarkan 5 sampai 10 milyar Gulden (6 - 14 x 1012 Rp) untuk memprogram kembali peralatan komputer, lift, dan sebagainya. Kesimpulan tersebut telah didapatkan oleh suatu PA Consulting Group, suatu Lembaga Penasihat Internasional untuk manajemen dan teknologi di Eropa. Biro Penasihat Organisasi dari Inggris ini telah dua kali melakukan penyelidikan apa yang disebut "Masalah Milenium" (The Millennium Problem) ini.

Mereka telah menemukan kesulitan-kesulitan seperti peralatan komputer yang dari semulanya ditetapkan dengan dua angka untuk satu tanggal. Pada pemindahan tiap-tiap tahun hanya angka terakhir yang berobah, atau kedua angka terakhir 1995, 1996, 1997. Untuk mengganti dari empat angka belum tentu tiap-tiap komputer diperhitungkannya. Kalau tak terjadi sesuatu, maka alat Counter akan kembali ke waktu 1990.

Suatu kesulitan lagi yang dihadapi untuk tahun 2000 adalah tahun Kabisat (bulan Februari mempunyai 29 hari dalam tahun 2000). Kebanyakan program komputer tidak diperhitungkan untuk khusus "Leap Year" ini. Dan lebih mustahil lagi angka 99 dalam komputer dipakai sebagai kode untuk suatu yang tak terhingga atau tak dikenal, maka kekacauan yang terjadi.

Masalah yang lebih parah lagi yang sampai sekarang tak diperkirakan adalah di gedung-gedung bertingkat, lift dilengkapi dengan "Chip" yang diprogram dengan tanggal, maupun instalasi-instalasi yang canggih seperti otomasi gedung, sistem pengamanan dan sentral telepon akan terkunci (locked). Juga proses industri akan berhenti beroperasi.

UK-PA Consultans bekerja sama dengan Departemen Perdagangan dan Industri Inggris telah mengadakan penelitian dan hasilnya adalah pengusaha-pengusaha Inggris harus mempersiapkan dana lebih dari 1/2 juta Pound Inggris (2 x 109 Rp) untuk membereskan masalah tersebut. Sedangkan untuk mengkoreksi semua peralatan komputer dan sistem data elektronis yang lainnya dibutuhkan biaya 10 juta Pound Inggris (40 x 109 Rp). Untuk Negeri Belanda "Masalah Milenium" dinilai antara 5-10 milyar Gld (6-12 x 1012 Rp).

PA Consultans mengusulkan bahwa pengusaha-pengusaha harus mencadangkan 1 % dari Turn-Over tahunan untuk menyelesaikan persoalan tersebut mulai sekarang. Tapi dari sisi pengusaha sendiri beranggapan bahwa supplier dari peralatan komputer yang harus memecahkan masalah ini, karena termasuk pelayanan (service) dari produk komputer tersebut. Akhirnya saya ingin mengutip suatu berita yang dimuat dalam suatu majalah mengenai "Generasi Milenium", dalam perjalanan saya kembali ke Indonesia.

Suatu Biro "TRENDBOX" dengan Biro Infratest Burke dari U.S.A telah mengadakan Market-Survey di antara 4000 orang Eropa di tujuh negara. Kepada mereka disodorkan suatu Enquiry dengan daftar 10 nama dari orang-orang sipil yang terkenal dan pertanyaannya adalah "Siapa yang telah menyumbang jasa yang paling penting kepada hidup umat manusia dalam abad ke 20 ini".

Hasilnya tidak dapat diperkirakan sama sekali tetapi sangat tepat jawabannya adalah Mother Teresa, pemenang mutlak kelompok kecil pemilihan manusia abad ini, jauh disusul oleh Nelson Mandela, John F. Kennedy dan Sir Winston Churchil. Dalam market survey ini Tredox telah terbentur pada dualisme dalam kelakuan dan pembentukan pandangan (opinion).

Di sini dapat dilihat bahwa pada satu sisi manusia adalah super rasional, ingin mengetahui segala-galanya, materialis, dominan dan egoistis. Tapi di sisi lain simbol-simbol dikultiver, setuju dengan hidup yang rukun antara manusia, dan pemerataan dalam kekayaan. Manusia hidup tidak konsekuen.

Maka saatnya untuk merenungkannya dengan jam waktu berjalan terus sampai tahun 2000. q

Oleh: Karel Pijpaert
 


 [ Sajian Utama ]  [ Sajian Khusus ]
[TELEKOMUNIKASI] [ENERGI] [ELEKTRONIKA] [INSTRUMENTASI]

Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.
[ Halaman Muka
© 1996-1998 ELEKTRO Online.
All Rights Reserved.
 
1