ELEKTRO INDONESIA               Edisi ke Dua Belas, Maret  1998 
MULTIMEDIA 

Instruksional Televisi dan Video Teletraining Suatu Pengantar Tele Edukasi

Tele Edukasi

Tele edukasi dikenal juga dengan istilah; distance learning, tele education, belajar jarak jauh. Pengertian tele edukasi adalah suatu kegiatan edukasi, dengan pengajar dan peserta didik yang tepisah secara geografis, karena itu sangat bertumpu pada perangkat elektronis dan komunikasi serta penyajian materi. Konsep tele edukasi, sebenarnya sudah lama dikenal masyarakat, namun implementasinya masih sangat sulit. Hal ini disebabkan;
  1. Tuntutan teknologi yang tinggi, yang tentu saja mahal harganya. Teknologi yang mendasar adalah, sistem video dan audio (dapat dilakukan lewat PC) dan teknologi komunikasi.
  2. Diperlukannya sumber daya yang dengan tingkat kompabilitas yang tinggi untuk dapat manangani teknologi di atas.
  3. Diperlukan kemampuan pengajar dalam menyajikan materi yang dapat ditangkap dengan lebih mudah, bahkan penyampaian materi yang bagus sangat membantu para peserta didik.
  4. Peserta didik harus mempunyai kemauan yang tinggi untuk mengikuti materi/kelas, mengingat kurangnya fungsi kontrol dari para pengajar jika dibandingkan dengan kondisi di kelas.
Beberapa media yang digunakan dalam tele edukasi, seperti jurnal, tulisan-tulisan, artikel, buku, video, computer based training, dapat digunakan sewaktu-waktu. Ada juga beberapa media, seperti konferensi via komputer, video konferensi, menuntut peserta didik dan pengajar 'berada' pada saat yang sama, walau pun terpisah secara geografis.

Adapun bentuk layanan yang dapat digunakan untuk memberikan tele edukasi tersebut adalah Instruksional Televisi dan Video Teletraining. Instruksional Televisi (Instructional Television/ITV) dan Video Teletraining memiliki metoda transmisi dan kualitas suara dan gambar yang sangat berbeda

Instruksional Televisi

ITV disalurkan melalui satelit dengan uni-direksi untuk video, dan bi-direksi untuk audio program. Penerima-penerima (receiver) dapat diletakan di daerah-daerah industri / perkantoran, preguruan tinggi-perguruan tinggi, atau di lokasi-lokasi berkumpulnya masyarakat / kepadatan populasi yang tinggi. Dengan menggunakan uni-direksi untuk video, maka para peserta didik dapat melihat pengajar, tetapi pengajar tidak dapat melihat para peserta didik. Sedangkan bi-direksi untuk audio, dengan responder untuk audio menggunakan saluran telepon atau sistem responder elektronik lainnya,

Program-program semesteran di perguruan tinggi dan program-program pengembangan profesional dan kursus-kursus, dengan keunggulan dapat menayangkan pengajar yang terkemuka, dapat ditayangkan lewat program ITV.  

Gambar 1
Gambar 1 - Jaringan ITV di Amerika (Sumber: "Linking for Learning", Office of Technology Assessment, 1989)

Video Teletraining

Video Teletraining dan video konferensi (dengan kebutuhan untuk meeting) menggunakan bermacam-macam teknologi telekomunikasi untuk melakukan koneksi dengan berbagai tempat dengan biaya yang jauh lebih rendah dari pada menggunakan satelit. Setiap sisi tempat yang terhubung dengan jaringan ini dapat berfungsi sebagai sisi penerima mau pun sisi pengirim selama suatu konferensi berlangsung.Untuk video, menggunakan bi-direksi; yaitu setiap orang di semua sisi dapat melihat satu dan lainnya, tergantung dari siapa yang sedang berbicara. Audio juga menggunakan bi-direksi. Setiap orang di semua sisi dapat mendengar orang yang sedang berbicara, dan setiap orang di semua sisi dapat berbicara.
  Gambar 2
Gambar 2 - Sebuah Jaringan Interatif, di mana setiap perserta dapat saling mendengar dan melihat

Perbandingan

Perbedaan teknis antara ITV dengan video teletraining secara umum dapat ditinjau dari : Berikut ini adalah tabel perbedaan antara ITV dengan video teletraining
 
IT V Video Teletraining
Perangkat di sisi pengajar
Sebuah studio atau ruang kelas yang khusus, yang terpisah dari ruang personal produksi. Pengajar dapat menggunakan TelePromp Ters dan microphone – earphone wireless. 
Dibutuhkan satu sampai empat kamera.  
Studio Monitor, yang mungkin dapat terlihat atau tidak terlihat di monitor peserta didik. 
Manjemen untuk line telepon.
Standar perangkat video teletraining (monitor, kamera¸panel kontrol, VCR, dan perangkat lainnya), terletak di dalam ruang konferensi atau di ruang kelas. 
Extra kamera atau monitor dapat digunakan untuk memudahkan memantau pergerakan dari pengajar dan untuk menampilkan disisi yang lain.
Perangkat di sisi peserta didik
Sebuah ruang kelas dengan monitor dinding  Telepon, fax, atau perangkat sistem respons lain (seperti touch pad) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pengajar.  Beberapa perangkat yang sama dengan perangkat di ruang pengajar. 
Peserta didik dapat mengoperasikan perangkat-perangkat, seperti kamera, selama kelas berlasung. 
Monitor yang digunakan untuk video teletraining dapat juga digunakan untuk menerima ITV program. 
 
 
ITV Video Teletraining
Jumlah terminal penerima yang dapat menerima program pada saat bersamaan
Secara virtual tidak terbatas. Setiap orang yang berada di dalam area cakupan dari satelit, dan dapat menerima siaran dengan baik.  Jumlah dibatasi oleh vendor dan kemampuan perangkat.
Kualitas gambar dan suara
Biasa menggunakan uni-direksi untuk video dan bi-direksi untuk audio. Peserta didik dapat melihat pengajar, pengajar tidak dapat melihat peserta didik. Pengajar dapat mendengar satu panggilan dari peserta didik, kecuali dilengkapi dengan suatu fasilitas komunikasi telepon. 
Perangkat untuk feedback (sistem audio respon) sering kali digunakan juga. 
Kualitas sudah mirip dengan kualitas broadcast televisi, dengan 30 frame per detik.
Bi-direksi video, dan uni-direksi. Jika hanya dua lokasi yang terhubung, pengajar dan peserta didik dapat saling mendengar dan saling melihat selama saling terhubung. Jika lebih dari dua lokasi yang terhubung, pengajar dan peserta didik dapat saling mendengar dan melihat pada waktu tertentu saja. 
Interaksi untuk komunikasi tidak terbatas. 
Kualitas masih sedikit di bawah kualitas broadcast televisi, dengan kecepatan transmisi 15 sampai dengan 30 frame per detik. 
 

Keuntungan

Sebenarnya konsep tele edukasi ini muncul karena didorong oleh beberapa faktor yaitu;
  1. Menumbuhkan suatu lingkungan dan metoda edukasi yang membutuhkan dana relatif sedikit.
  2. Membuka sumber daya (materi, pengetahuan, manusia) sehingga dapat lebih digunakan oleh banyak orang (resources sharing).
  3. Memberikan suatu alternatif pertemuan antara pengajar dengan peserta didik yang lebih mudah (tidak dibatasi tempat dan alokasi waktu lebih mudah disesuaikan).
  4. Meminimisasi masalah administrasi dan manajerial yang sering didapati dalam institusi pendidikan pada umumnya, seperti masalah kuantitas peserta didik, masalah pembayaran, masalah penugasan bagi peserta didik, masalah absensi.
  5. Dapat memberikan suatu tayangan yang lebih luas lagi (tidak dibatasi ruang kelas), seperti dalam pembahasan dunia industri dapat menampilkan suatu daerah industri yang akan dibahas di kelas.
Gambar 3
Gambar 3- Sistem Transmisi Jason (Sumber: National Science Teachers Association, JASON Curriculum, "Linking for Learning", Office of Technology Assessment 1989)

Konferensi

Di dalam mengimplementasikan suatu konferensi dapat dilakukan dengan: konferensi point to point, di mana hanya ada 2 lokasi yang melakukan konferensi dan konferensi multipoint, di mana ada 3 lokasi atau lebih yang melakukan konferensi.
Gambar 4
Gambar 4 - Konferensi Point to Point
  Konferensi multipoint sering digunakan untuk pertemuan-pertemuan. Kelas-kelas dengan menggunakan multipoint membutuhkan tingkat keahlian untuk proses teknis pengiriman, di samping itu pengajar harus dapat mengkonsentrasikan setiap lokasi peserta didik.
  Gambar 5
Gambar 5 - Konferensi Multipoint

Kesimpulan

Penggunaan tele edukasi, sangat membantu untuk memberikan layanan edukasi kepada masyarakat. Para peserta didik tidak perlu berada di lokasi kelas untuk dapat menerima materi pengajaran. Tetapi di lain pihak tele edukasi ini membutuhkan teknologi yang tinggi dan sumber daya manusia yang berkompeten, baik dari sisi komunikasi, pemrosesan video, maupun pengjarnya itu sendiri.

Daftar Pustaka

  1. GAO, Video Teletraining Guide, 1997.
  2. Alan G. Chute & Kate M. Gulliver, Distance Education and Partnerships: Tools for the Future, March 1996.q
Oleh: Arief Hamdani Gunawan
Bekerja di : Laboratorium Jaringan Lokal Akses Fiber
Fiber Access Network Engineer
Divisi Riset Teknologi Informasi - Div.RisTI (R & D Division)
Jl. Gegerkalong Hilir No. 47 , Bandung 40152 , Indonesia
E-mail: hamdani@risti.telkom.co.id

Artikel lain: Mengoptimalkan Multimedia sebagai Sarana Mencerdaskan Bangsa
  


[Sajian Utama] [Sajian Khusus]
[KOMPUTER] [ TELEKOMUNIKASI ] [KENDALI] [ENERGI] [TUTORIAL]

Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.
[ Halaman Muka 
© 1996-1998 ELEKTRO Online.
All Rights Reserved.
1