ELEKTRO INDONESIA
Edisi ke Tiga Belas, Juni 1998
Skenario Penggelaran PON
Suatu Pengantar Desain Jaringan Lokal Akses Fiber
Latar Belakang
Perkembangan dunia kounikasi dan informasi sedemikian cepatnya. Dunia komunikasi
mennuntut suatu sistem informasi yang tertata dengan apik. Demikian juga
dunia informasi yang ters menuntut adanya layanan komunikasi yang handal.
Salah satu masalah dalam dunia komunikasi saat iini adalah dari sisi jaringan
akses / jaringan .
Adapun kondisi saat ini, masih lebih dari 80 % jaringan akses di Indonesia
yang menggunakan kabel tembaga (copper) konvensional (tanpa penambahan
teknologi baru, misalnya XDSL). Hal ini disebabkan antara lain kebutuhan
masyarakat itu sendiri dibandingkan dengan kemampuan yang dapat disediakan
oleh teknologi tersebut serta nilai investasinya yang masih tidak seimbang.
Secara umum konfigurasi dalam jarinagn askses tembaga dapat digambarkan
sebagai berikut;
Gambar 1. Konfigurasi Umum Jaringan Akses Tembaga
Dengan;
RS = Remote Switch
RM = Remote Mux.
CCP = Customer Opt. Converter Point
FP = Flexibility Point
DP = Distribution Point
TB = Terminal Block
Rs = Roset
Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini, telah melahirkan banyak alternatif
teknologi jaringan akses. Pada bidang tembaga dikenal; XDSL. Pada bidang
radio dikenal; stelit, GMPCS, MMDS, LMDS. Pada bidang optik dikenal; PON,
DLC, HFC. Adapun pada tulisan ini akan dibahas mengenai penggelaran ONU
(Optical Network Unit). ONU merupakan komponen dari teknologi PON (Passive
Optical Network), yang merupakan salah satu teknologi dari jaringan akses
fiber.
Jaringan Lokal Akses Fiber
Passive Optical Network, merupakan salah satu teknologi di dalam jaringan
lokal akses fiber. Teknologi-teknologi lain di dalam jaringan lokal akses
fiber adalah DLC (Digital Loop Carrier), SDH (Synchronous Digital Hierarchy),
dan HFC (Hybrid Fiber Coax). PON dan DLC menggunakan optik dan copper,
sedangkan HFC menggunakan optik dan kabel coaxial. Salah satu pertimbangan
komposisi banyaknya penggunaan kabel optik di sini adalah kebutuhan user
atas layanan yang dapat dideliver oleh jaringan akses fiber itu sendiri.
Gambar 2 Konfigurasi Umum DLC
Dengan;
Ru : Network Side Interface and Subscriber Side Interface
Rw : HOM - Optical Network Interface
MDF : Main Distribution Frame
FDF : Fibre Distribution Frame
SDF : Subscriber Distribution Frame
DDF : Digital Distribution Frame
Teknologi DLC tidak menggunakan passive splitter, sehingga konsekuensinya
di dalam suatu fiber dapat mendeliver banyak satuan sambungan layanan (baik
satuan sambungan telepon, satuan sambungan data atau satuan sambungan video).
Gambar 3 Konfigurasi Umum PON
Dengan:
Ru Single subscriber interface Rz network interface
Rx ONU - ODN interface Rm OAMT interface
Ry OLT - ODN interface Rw intermediate subscriber interface
Dibandingkan dengan teknologi DLC, teknologi PON mempunyai keungulan utama
dengan menggunakan pasive splitter. Melalui passive splitter ini maka,
kabel optik dapat dipecah (split) menjadi bebrapa kabel optik lagi, dengan
kualitas isi yang sama (tidak ada fungsi addressing dan filtering).
Penggelaran PON (Pasive Optical Network), menuntut kecermatan banyak
parameter. Pemilihan skenario dari setiap parameter pada teknologi PON
akan dapat menentukan performansi biaya dan realibilit terhadap sistem
yang akan digelar. Salah satu parameter utama dari penggeleran PON adalah
ONU, ONU mempunyai fungsi utama untuk melakukan konversi dari sinyal optis
ke sinyal elektris.Skenario penggelaran ONU dimaksudkan untuk memberikan
alternatif-alternatif beserta konsekuensinya di dalam penggelaran ONU.
Sebelum menuju ke skenario penggelaran ONU pembaca diharapkan sudah mengerti
mengenai PON. Di tulisan ini akan diuraikan mengenai OLT, ONU, passive
spliter, teknologi transmisi yang digunakan, penempatan ONU dan passive
spliter, serta skenario penggelaran, dan konsekuensi dari skenario tersebut.
PON
OLT mempunyai fungsi untuk melakukan konversi dari sinyal elektrik menjadi
optik. Untuk fungsi manajemen, setiap OLT dibagi menjadi beberapa ODN (Optical
Distribution Network). Banyak ODN sebenarnya tidak terkait dengan teknologi
transmisi, tetapi pada prakteknya teknologi transmisi mempengaruhi kapasitas
ODN. Sedangkan kapasitas setiap ODN yang digunakan di dalam OLT pada umumnya
adalah sama. Secara umum, algoritma yang berkaitan dengan OLT adalah;
-
Pemilihan OLT
-
Pemilihan ODN
-
Penentuan teknik transmisi (1 fiber atau 2 fiber)
-
Penentuan Passive Splitter
Gambar 4 Konfigurasi Sederhana untuk
Komponen PON
Pada dasarnya, untuk skenario untuk penggelaran ONU, digunakan OLT,
ODN, teknik transmisi maupun passive splitter yang sama sebagai bahan referensi.
Parameter-parameter utama yang digunakan dalam sekenario penggelaran
ONU, untuk OLT adalah;
-
Jenis OLT (1600, 800, dan 400)
-
Pabrikan
-
Powering
-
Harga (OLT atau ODN) Vs. tahun
-
Komponen Utama dari OLT (didefinisikan secara optional)
-
Rack
Parameter-parameter utama yang digunakan dalam sekenario penggelaran ONU,
untuk ODN adalah;
-
Jenis ODN (100, 200 dan 400)
-
Pabrikan
-
Powering
-
Harga (OLT atau ODN) Vs. tahun
-
Komponen Utama dari OLT (didefinisikan secara optional)
-
Rack
Secara umum didapat hubungan jumlah ODN = kapasitas OLT / kapasitas ODN
Parameter-parameter utama yang digunakan dalam sekenario penggelaran
ONU, untuk teknik transmisi adalah;
-
WDM (1 fiber)
-
TDM-TDMA (2 fiber)
Parameter-parameter utama yang digunakan dalam sekenario penggelaran ONU,
untuk passive splitter adalah;
-
1: 2 (tanpa back up)
-
1 : 4 (tanpa back up)
-
1 : 8 (tanpa back up)
-
1 : 16 (tanpa back up)
-
1 : 32 (tanpa back up)
-
2 : 2 (dengan back up)
-
2 : 4 (dengan back up)
-
2 : 8 (dengan back up)
-
2 : 16 (dengan back up)
-
2 : 32 (dengan back up)
Penentuan passive splitter yang digunakan tidak terkait dengan penentuan
teknik transmisi yang digunakan. Passive splitter 1 : n dengan passive
splitter 2 : n, hanyalah dimaksudkan untuk menggambarkan back up yang digunakan.
Penentuan tipe Passive Splitter didefinisikan tidak berkaitan dengan teknik
transmisi yang digunakan. Sehingga terdapat 4 macam kombinasi antara passive
splitter dan teknnik transmisi; yaitu;
-
Teknik transmisi dengan 1 fiber, menggunakan pasive splitter 1 : n
-
Teknik transmisi dengan 1 fiber, menggunakan pasive splitter 2 : n
-
Teknik transmisi dengan 2 fiber, menggunakan pasive splitter 1 : n
-
Teknik transmisi dengan 2 fiber, menggunakan pasive splitter 2 : n
Gambar 5 Kombinasi Teknik Transmisi
- Passive Splitter
Ada pun kondisi lapangan saat ini satuan kabel terkecil adalah 6 fiber,
sehingga dalam penggeleran di lapangan keempat kombinasi (teknik transmisi-passive
splitter), masih cenderung menggunakan 6 fiber. Dengan konsekuensi, fiber
sisa akan digunakana sebagai back up.
OLT - ODN
Seperti diuraikan di atas; parameter-parameter utama yang digunakan dalam
sekenario penggelaran ONU, untuk OLT adalah;
-
Jenis OLT (1600, 800, dan 400)
-
Pabrikan
-
Powering
-
Harga (OLT atau ODN) Vs. tahun
-
Komponen Utama dari OLT (didefinisikan secara optional)
-
Rack
Adapun keanekaragaman pabrikan PON dalam memberikan beberapa alternatif
dalam tipe-tipe OLT maupun ODN. Dalam penentuan tipe OLT (dan atau ODN),
harus sangat mempertimbangkan user yang akan dilayani. Untuk lebih jelasnya,
marilah kita lihat dalam kasus arsitektur FTTC (Fiber To The Curb). Dengan
FTTC, maka kabel optik dapat ditarik relatif lebih dekat ke palanggan dibandingkan
dengan FTTZ (Fiber To The Zone) dan relatif lebih jauh dari pelanggan dibandingkan
dengan (FTTH) Fiber To The Home maupun Fiber To The Building (FTTB). Secara
sederhana, jika FTTC dibandingkan dengan peggelaran pada jaringan tembaga
eksisting, fungsi konversi dari sinyal optis ke elektris berada diantara
RK (Rumah Kabel) dan DP (drop point/kotak pembagi) atau di DP itu sendiri.
Penggelaran ONU
Di dalam menempatkan ONU dan memilih ONU itu sendiri, dapat dilakukan atas
berbagai pertimbangan, di bawah ini terdapat 2 buah skenario di dalam penggelaran
ONU itu sendiri;
Skenario 1
Keberadaan ONU berdasarkan atas demand. Kebutuhan dari ONU tipe tertentu
sepenuhnya berdasarkan atas demand yang dianalisa. Oleh karena itu, dalam
prosesnya pengerjaan dilakukan atas pengelompokan user, ada pun pengelompokan
user dapat dilakukan atas 2 macam;
-
Based on bandwidth, yang dimasud dengan based on bandwidth adalaah pengelompokan
user untuk keperluan pengeadaan ONU, sepenuh nya dilakukan atas dasar demand
bandwidth yang ada. Pengelompokan itu bisa dilakukan mulai pada titik (user)
terjauh (dari cabinet atau central office) menuju titik (user) terdekat
(dari cabinet atau central office), maupun mulai pada titik (user) terdekat
(dari cabinet atau central office) menuju titik (user) terjauh (dari cabinet
atau central office) Hal ini paling cocok dilakukan untuk memisahkan antara
layanan yang menggunakan narrow band dengan broadband. Ini dilakukan menginat
perangkat OLT dan ONU untuk narrow band dan broadband cenderung terpisah.
Gambar 6 Penggelaran ONU berdasarkan
bandwidth BB dan NB
-
Based on Service, yaitu penggelaran ONU atas dasar kelompok-kelompok service
yang ada. Dengan demikian suatu ONU memberikan satu macam jenis service
saja. Hal ini dilakukan karena pertimbangan pengaturan dan maintenance
terhadap suatu jenis service yang baru, di samping itu metode ini sangat
menguntungkan untuk kontrol dalam penggelaran suatu jenis service yang
baru. Tetapi metoda ini mengandung konsekuensi bahwa jumlah bandwidthg
atau pun slot yang tersedia di dalam suatu ONU kadang tidak bisa digunakan
secara optimal. Ini dikarenakan ketebatasan ONU di dalam komunikasi itu
sendiri terdapat pada keterbatasan fisik dan keterbatasan bandwidth.
Skenario 2
Keberadaan ONU berdasarkan atas demand dengan mempertimbangkan kapasitas
ODN. Dengan demikian keberadaan ONU diterntukan oleh kapasitas ODN dan
OLT yang kita miliki. Ada pun keunggulannya adalah pengelompokan dari setiap
ONU adalah berdasarkan suatu ODN, sehingga dengan demikian unutk me-manage
ONU di suatu lokasi dapat di-trace dengan mudah berdasarkan ODN yang telah
dikelompokan.
Gambar 7 - Contoh Kasus Untuk ODN -
200
Konfigurasi di atas menempatkan ONU berdasarkan ODN yang ada. Dengan
metoda ini pengurutan ONU, berdasarkan ODN dari ONU tersebut akan lebih
mudah. Ada pun untuk pemilihan jenis ONU yang digunakan dapat menggunakan
dua macam cara, yaitu;
1. Berdasarkan keterbatasan ONU.
Pemilihan jenis ONU yang digunakan berdasarkan keterbatasan dari service-service
yang dapat diberikan oleh ONU yang bersangkutan, contoh pembatas-pembatas
dari suatu ONU; bit rate total yang dapat dideliver oleh ONU tersebut,
jumlah card untuk subscriber unit, dan jumlah layanan untuk setiap subscriber
unit card.
Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan kebutuhan ONU; ONU jenis
apakah yang paling optimal untuk layanan; 5 saluran telepon, 4 saluran
ISDN BRA, 2 saluran 2 M. Dengan kesetaraan layanan sebagai berikut;
1 layanan telepon = 64 kbps,
1 layanan ISDN BRA = 2 x 64 kbps
1 layanan 2 M = 30 x 64 kbps
Dan spesifikasi ONU, sebagai berikut;
ONU 1, 1 buah line card, bandwidth capacity
- 32
ONU 2, 4 buah line card, bandwidth capacity
- 64
ONU 3, 8 buah line card, bandwidth capacity
- 64
ONU 4, 16 buah line card, bandwidth capacity
- 128
ONU 5, 32 buah line card, bandwidth capacity
- 128
Jumlah port untuk setiap card sebagai berikut;
Card untuk layanan telepon; 4 port
Card untuk layanan ISDN BRA; 2 port
Card untuk layanan 2 M; 1 port
Jawab;
-
Kebutuhan card service unit;
5 saluran telepon = membutuhkan 2 card (1
card = 4 port telepon)
4 saluran ISDN BRA = membutuhkan 2 card (1
card = 2 port telepon)
2 saluran 2 M = membutuhkan 2 card (1 card
= 1 port telepon)
Total Card yang dibutuhkan = 6 card
-
Dari spesifikasi ONU, maka satu buah ONU yang
dapat mempunyai slot untuk 6 card adalah; ONU 3, ONU 4 dan ONU 5.
Pelanggan total;
5 saluran telepon = 5 x (64 kbps) = 5 x 64
kbps
4 saluran ISDN BRA = 4 x (2 x 64 kbps) = 8
x 64 kbps
2 saluran 2 M = 2 x (30 x 64 kbps) = 60 x
64 kbps
Total Bandwidth yang dibutuhkan = 73 x 64
kbps.
Dari spesifikasi ONU, maka satu buah ONU yang
dapat memberikan layanan 73 x 64 kbps adalah; ONU 4 dan ONU 5
Dari kedua point di atas maka; yang paling optimal
untuk pmilihan 1 buah ONU, adalah ONU 4.
2. Berdasarkan keterbatasan ODN.
ODN melayani satu atau lebih ONU. Pembatasan jumlah ONU hanya dilakukan
berdasarkan bandwidth dan masalah power (optical loss). Hal ini dapat dibuat
ke dalam persamaan
Dengan;
BW ODN = bandwidth optimum yang disediakan dalam 1 ODN
e BW ONU =
jumlah bandwidth setiap ONU yang disuplai dari 1 ODN
Sehingga dalam satu desain jumlah bandwidth setiap ONU yang tercakup dalam
1 ODN harus dapat tercakup dalam ODN tersebut.
Kesimpulan
PON, merupakan salah satu teknologi dalam jaringan lokal akses fiber. Dengan
teknologi PON, dapat digelar arsitektur FTTZ, FTTC, FTTB, dan FTTH. Di
dalam penggelaran PON, mempunyai banyak sekali parameter dan pertimbangan-pertimbangan
yang mungkin secara teknis bukan merupakan masalah yang besar, tetapi di
dalam kondisi lapangan hal tersebut menjadi suatu masalah besar. Hal tersebut
seperti, pemilihan OLT, ODN, peletakan ONU, pemilihan jenis ONU dan masih
banyak hal lagi yang dapat menjadi masalah utama yang harus dibahas dalam
menggelar suatu jaringan lokal akses fiber.
Daftar Pustaka
-
KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET TEKNOLOGI INFORMASI, FIBRE
IN THE LOOP DESIGN GUIDELINE, 1995.
-
KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET TEKNOLOGI INFORMASI, TELECOMMUNICATION
SYSTEM STANDARD OPTICAL ACCESS NETWORK Based on Passive Optical Network
Technology, 1997.
-
KANTOR PERUSAHAAN PT TELKOM, DIVISI RISET TEKNOLOGI INFORMASI TECHNICAL
SPECIFICATION DIGITAL LOOP CARRIER FOR OPTICAL TRANSMISSION SYSTEMS,
1997.
-
Wsewolod Warzanskyj, Umberto Ferrero, Telefonica I+D, Emilio Vargas 6 E-28043
Madrid, Spain, CSELT, via Reiss Romoli 274, I-10148 Torino, Italy Access
Network Evolution in Europe: a View from EURESCOM q
Arief Hamdani
Laboratorium Jaringan Lokal Akses Fiber
Fiber Access Network Engineer
Divisi Riset Teknologi Informasi - Div.RisTI (R & D Division)
Jl. Gegerkalong Hilir No. 47 , Bandung 40152 , Indonesia
E-mail: hamdani@risti.telkom.co.id
Artikel lain:
[ Sajian Utama ]
[ Sajian Khusus ]
[KOMPUTER] [ENERGI]
[ELEKTRONIKA] [INSTRUMENTASI]
Please send comments, suggestions, and criticisms about
ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me
email.
[ Halaman Muka ]
© 1996-1998 ELEKTRO
Online.
All Rights Reserved.