ELEKTRO INDONESIA             Edisi ke Delapan, Juli 1997

SAJIAN UTAMA

Benarkah Teknologi Informasi akan banyak Menggusur Lapangan Kerja?

Berikut rangkuman dari artikel The End of Work?: Information technology will destroy millions of job. It will also create millions of new ones, majalah InDepth, Dec.96/Feb.97.

Tidak seperti teknologi kelistrikan, teknologi informasi akan menghancurkan berjuta-juta lapangan kerja, tetapi juga akan menciptakan berjuta-juta lapangan kerja baru

Jika berkaca pada sejarah, banyak sekali ramalan yang menyebutkan bahwa mesin-mesin baru akan mengakibatkan pengangguran masal. Pada awal abad ke 19, para buruh di Inggris dikejutkan oleh munculnya mesin-mesin perkakas dan mesin pemintal yang menggoncangkan kehidupan mereka. Pada dasawarsa 1930-an, automatisasi pabrik dituding sebagai yang mengakibatkan munculnya antrian panjang pencari kerja. Pada dasawarsa 1940-an, seorang pionir dalam bidang komputasi berkebangsaan Amerika, Norbert Weiner, meramalkan bahwa komputer akan menciptakan pengangguran dalam skala besar yang sulit dibayangkan akibatnya. Dan sekarang, lagi-lagi diramalkan bahwa akan terjadi banyak pengangguran di masa depan karena peran-peran angkatan kerja banyak yang diambil alih oleh robot dan komputer. Bahkan mereka yang merasa telah beruntung dengan pekerjaan yang telah dimiliki sekarang, merasa menghadapi suatu masa tidak aman takut kehilangan kerja, serta gaji yang kian rendah.

Jika semata-mata hanya sejarah yang dijadikan patokan, mereka pasti keliru. Sebagai ilustrasi, meskipun telah terjadi kemajuan teknologi yang luar biasa selama lebih dari 2 abad yang lalu, tetapi lapangan kerja dan pendapatan riil juga selalu tumbuh dengan kontinyu. Lapangan kerja dan standar kehidupan telah meningkat pesat karena kemajuan teknologi. Amerika yang merupakan negara paling maju dalam bidang teknologi, memiliki tingkat laju pengangguran yang paling rendah diantara negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development, organisasi negara-negara industri maju). Seorang pengamat perkembangan teknologi berkebangsaan Amerika, Jeremy Rifkin, mengajukan argumentasi di dalam bukunya yang berjudul The End of Work (diterbitkan oleh GP Putnam's Sons), bahwa 3 dari 4 jenis lapangan kerja di Amerika, termasuk kerja kantoran, dapat diautomatisasikan. Beliau memperkirakan bahwa pada pertengahan abad 21, beratus juta pekerja akan menjadi pengangguran secara permanen. Memang betul bahwa berjuta lapangan kerja akan dihancurkan oleh kemajuan teknologi, tetapi ini hanya berlaku pada masa lebih dari 200 tahun yang lalu. Pada masa itu pun, jenis-jenis lapangan kerja yang telah musnah akan selalu tergantikan oleh munculnya jenis-jenis lapangan kerja yang lain, sehingga total pekerjapun akan tetap tumbuh berkembang sejalan dengan meningkatnya populasi. Sebagai contoh, manakala pekerjaan pande besi menghilang, tidak lama kemudian muncul lapangan pekerjaan mekanik mobil yang tidak ada sebelumnya.


Untuk memperoleh artikel yang lengkap, hubungi
Redaksi ELEKTRO INDONESIA

Terjemahan bebas oleh Djati Hoesen Salimy, dari artikel The End of Work?: Information technology will destroy millions of job. It will also create millions of new ones, majalah InDepth, Dec.96/Feb.97.


[Sajian Khusus] [Profil Elektro]

[KOMPUTER] [KOMUNIKASI] [KENDALI] [ENERGI] [ELEKTRONIKA] [INSTRUMENTASI] [PII NEWS]


Please send comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to send me email.

[Edisi Sebelumnya]

© 1997 ELEKTRO ONLINE and INDOSAT NET.
All Rights Reserved.

1