Bunga Teratai
Aku sangat mengagumi temanku. Ia bermaksud
menunjukkan kepada tetangganya, betapa sucinya ia.
Bahkan untuk itu sampai-sampai ia mengenakan
pakaian khusus. Aku selalu menyangka, bahwa jika orang
sungguh-sungguh suci, kesucian itu akan terlihat oleh
orang lain tanpa usaha apa pun darinya. Tetapi
temanku ini berusaha agar kesuciannya dapat terlihat
tetangganya. Ia bahkan mengumpulkan sejumlah murid
dengan maksud agar mereka ini menunjukkan kesucian
yang mereka miliki. Mereka menyebut hal ini
'memberi kesaksian'.Ketika melewati sebuah kolam, aku melihat
sekuntum bunga teratai yang sedang mekar.
Tanpa pikir panjang kukatakan kepadanya:'Alangkah indahnya kau, bungaku!
Dan betapa jauh lebih indahnya Tuhan
yang telah menciptakanmu!'Ia menjadi tersipu-sipu karena ia samasekali
tidak menyadari keindahannya yang
menakjubkan itu. Dan ia senang karena
Tuhanlah yang dimuliakan.
Ia menjadi jauh lebih indah justru karena
tidak menyadari keindahannya. Dan ia
menarik perhatianku, justru karena tidak
berusaha untuk memikatku.***
Tidak jauh dari situ ada kolam lain. Di sana
kulihat teratai lain yang menjulurkan daun-
daunnya kepadaku dan dengan malu-malu
berkata: 'Lihatlah keindahanku dan
muliakanlah Penciptaku!'
Aku pergi meninggalkannya dengan rasa muak.Kalau aku mulai berusaha memberi teladan yang baik,
aku ingin memberi kesan bagi orang lain.
Berhati-hatilah terhadap orang Farisi yang bermaksud
baik!
Burung Berkicau
Anthony de Mello SJ