Kemampuan indah

Yang paling sukar kulakukan
harus kulakukan dahulu: memaafkan!
"Memaafkan", ya itulah!
Aku mesti memaafkan, berulang kali.
Begitu aku berhenti memaafkan, tembok segera tegak.
Tembok pertama yang akan menjadi kurungan.
Dalam hidup ini ada dua hal yang harus kulakukan.
"Mengerti" dan "melupakan"!

Aku mengenal banyak orang,
mengetahui rahasia banyak orang.
Dan aku makin yakin bahwa tiada dua orang yang sama.
Tiap orang adalah dunia yang khas.
Ia hidup, berperasaan, berpikiran, menanggapi
dari dunianya sendiri yang khas itu,
yang intinya terdalam tetap asing bagiku.
Itu sebabnya antara manusia hampir pasti ada
gangguan hubungan, pergesrekan, tabrakan.
Hanya kalau aku mengerti kenyataan bahwa orang lain
memang lain, dan siap memaafkannya,
hidup bersama bisa terlaksana.
Kalau tidak, akan timbul saling curiga,
dan hidup sehari-hari jadi seperti perang
dingin atau panas.

Ada kesempatan-kesempatan baik
untuk berdamai, membereskan perselisihan.
Ada banyak kesempatan
untuk memberi hadiah, mengirim kartu,
mengundang makan sebagai tanda perdamaian, permaafan.
Apabila langkah pertama yang sukar itu telah diambil,
selanjutnya akan menjadi suatu kelegaan.

Itulah, memaafkan
suatu kemampuan terindah!


Berbahagialah Bersamaku

Phil Bosmans

1