Nasib

Ada cerita dari Tiongkok tentang seorang petani tua, yang
punya seekor kuda tua untuk mengerjakan ladangnya. Pada
suatu hari kuda itu lari, menghilang di pegunungan, dan ketika
semua tetangga petani itu menyatakan perasaan kasih sayangnya
terhadap orang tua yang bernasib malang itu, si petani menjawab,
"Nasib buruk? Nasib baik? Siapa tahu?"

Seminggu kemudian kuda kembali membawa kawanan kuda liar
dari pegunungan dan kali ini para tetangga mengucapkan
selamat kepada petani karena nasib untungnya. Jawabannya ialah,
"Nasib baik? Nasib buruk? Siapa tahu?"

Kemudian, ketika anak si petani mencoba menjinakkan salah
satu dari kuda liar itu, ia terjatuh dari punggung kuda dan
patah kakinya. Semua orang merasa kali ini sungguh nasib malang.
Tetapi tidak demikian si petani. Tanggapannya hanya,
"Nasib buruk? Nasib baik? Siapa tahu?"

Beberapa minggu sesudah itu tentara masuk desa, dan
mendaftar semua orang muda sehat badan, yang ditemukan di sana.
Ketika mereka melihat anak si petani yang patah kaki itu,
dilepaskan. Apakah itu nasib baik? Nasib buruk? Siapa tahu?

Setiap hal, yang di luar nampaknya buruk, dapat jadi baik
yang terselubung. Dan setiap hal, yang nampaknya baik di
luar, dapat jadi senyatanya buruk. Maka dari itu kami bertindak
bijaksana, apabila kami membiarkan Tuhan menentukan, mana
nasib baik dan mana buruk, dan bersyukur kepada-Nya, bahwa
segala sesuatu menjadi baik bagi mereka, yang mencintai Dia.
Lalu kami akan melihat sekilas dari penglihatan mistik memukau,
yang disaksikan oleh Juliana dari Norwich, yang mengutarakan
sepotong kalimat, paling mesra dan paling menghibur
yang pernah kubaca, "Semua akan menjadi baik, dan semua
akan menjadi baik; dan segala macam hal ikhwal semua, akan
menjadi baik"


Sadhana

Anthony de Mello SJ

1