Tiada yang tanpa arti

Mataku untuk melihat cahaya,
untuk mengamati kehijauan bukit
untuk mengamati ladang yang menguning
untuk melihat awan kelabu
dan langit yang membiru,
untuk bintang gemintang di malam hari
dan untuk manusia sekitar
yang begitu mengagumkan.

Mulutku untuk mengucapkan kata,
kata bijaksana yang dinantikan sesama.
Bibirku untuk mengecup
dan tanganku untuk kelembutan,
belaian sayang, untuk hiburan
dan uluran sesuap nasi dalam kemiskinan.
Kakiku untuk melangkah
menghampiri sesama yang memerlukan.
Hatiku meluapkan cinta,
untuk kehangatan bagi segala insan
yang kedinginan dan kesepian.
Tubuhku untuk mendekap yang kedinginan.

Tanpa tubuh aku bukan apa-apa.
Tiada yang tanpa arti!
Semua punya arti yang dalam.
Kalau begitu,
Apa alasan aku tidak berbahagia?
Terpejamkah mataku?
Pahit empedukah mulutku?
Serakahkah tanganku,
atau layukah hatiku?

Tak tahukah aku
bahwa aku diciptakan
untuk keberuntungan?


Berbahagialah Bersamaku

Phil Bosmans

1