PROGRAM MAGISTER

REKAYASA PERTAMBANGAN

 

Bidang Khusus : Rekayasa Korosi

 

Latar Belakang

 

Kerugian langsung maupun tak langsung akibat korosi pada industri-industri dan pada sektor-sektor lainnya di dalam negeri diperkirakan sangat besar, kususnya karena SDM yang menguasai IPTEK rekayasa korosi (termasuk teknologi proteksinya) sangat terbatas. Untuk menyiapkan tenaga ahli dalam bidang ini diperlukan pendidikan formal yang mencakup lingkup teknologi pemilihan material, proteksi/pengendalian korosi, pembuatan material tahan korosi, surface treatments dan analisis kerusakan logam akibat korosi.

 

Ada beberapa hal yang mendorong dibentuknya Bidang Khusus Rekayasa Korosi antara lain:

  1. Kebutuhan tenaga ahli yang mendalami bidang ini sangat dirasakan oleh industri dan sektor-sektor terkait. Kebutuhannya meningkat dengan pengembangan industri dan aktivitas pengelolaan sumberdaya laut.
  2. Pendidikan formal untuk bidang ini belum mendapat perhatian yang khusus pada program strata pertama.
  3. Pendidikan formal untuk bidang ini sesuai untuk dikembangkan pada program strata dua karena merupakan bidang yang lebih sempit tetapi lebih mendalam.

 

Bidang Khusus Rekayasa Korosi sangat sesuai untuk dikembangkan di Institut Teknologi Bandung, mengingat akan:

  1. Tersedianya tenaga ahli profesional (staf pengajar) yang menguasai bidang rekayasa korosi dan yang menguasai basic engineering sciences yang dibutuhkan untuk mendukung bidang rekayasa korosi.
  2. Tersedianya laboratoria yang dapat mendukung Program Magister Bidang Khusus Rekayasa Korosi.
  3. Telah terbentuk Kelompok Studi Korosi di bawah Lembaga Penelitian ITB yang secara aktif melaksanakan penelitian dan pengembangan IPTEK dalam bidang Rekayasa Korosi di Indonesia. Salah satu aktivitas kelompok ini adalah mendukung Program Magister Rekayasa Korosi dengan membantu menyediakan sarana dan kebijakan penelitian dalam bidang rekayasa korosi.

 

Sebagai realisasinya telah diselenggarakan Program Magister Bidang Khusus Rekayasa Korosi sejak tahun akademik 1992/1993. Saat ini Bidang Khusus ini berada dalam Program Studi Rekayasa Pertambangan.

  

Tujuan Pendidikan

 

Program Magister Rekayasa Korosi bertujuan untuk menghasilkan Magister Teknik yang:

  1. Memiliki integritas dan kepribadian yang tinggi sebagai seorang magister teknik, serta memiliki kemampuan untuk membina kelompok dan profesinya serta memiliki etika profesional.
  2. Mempunyai kemampuan untuk memberikan masukan pada tahap perencanaan di industri-industri atau pada sektor-sektor lainnya agar masalah korosi dapat diminimumkan; dan mempunyai kemampuan untuk melakukan perencanaan sistem proteksi korosi, dan menganalisis kerusakan yang diakibatkan oleh korosi.
  3. Mempunyai kemampuan untuk ikut serta dalam pengembangan IPTEK dalam Bidang Rekayasa Korosi.
  4. Mempunyai kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dalam memecahkan masalah-masalah korosi di Industri.
  5. Mempunyai dasar yang memadai untuk mengikuti program strata tiga dalam bidang rekayasa korosi.

  

Program Pendidikan

 

Program pendidikan dititik-beratkan pada IPTEK Rekayasa Korosi yang meliputi mekanisme korosi, proteksi/pengendalian korosi, sufface treatments, pembuatan paduan tahan korosi dan pemilihan logam serta analisis kerusakan logam akibat korosi.

 

Mengacu pada ketentuan yang berlaku di Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung, jumlah beban semester minimum yang harus ditempuh dan lulus oleh seorang calon lulusan Program Magister Rekayasa Korosi adalah sebanyak 36 SKS, yang terdiri dari advanced basic sciences 8,3%, advanced engineering sciences 36,1%, engineering system analysis (mata kuliah keahlian) 33,3 - 38,9%, mata kuliah penunjang 0 - 5,6% dan penelitian untuk thesis magister 16,7 % Program ini harus ditempuh dalam kurun waktu < 3 tahun. Peserta dengan latar basic sciences dan basic engineering sciences yang tidak memadai, akan diberi beban tambahan sesuai dengan kebutuhan.

 

Peserta dapat memilih untuk mendalami bidang spesialisasi yang diminati dan sejalan dengan itu, thesis magisternya harus merupakan suatu topik dari bidang yang diminatinya.

 

Teknologi produksi material tahan korosi (bila ada peminatnya) akan diberikan pada kuliah TA-687 Topik Khusus.

 

Bidang Profesi

 

Lulusan dari program magister ini akan dapat berperan sebagai tenaga ahli korosi untuk industri-industri, tenaga pengajar dalam bidang engineering, tenaga peneliti untuk puslitbang-puslitbang khususnya yang mengembangkan IPTEK korosi, surface treatment dan pengembangan material tahan korosi.

 

Peserta Pendidikan

 

Sarjana strata pertama dalam bidang Sains (Fisika dan Kimia) dan Teknologi (Teknik Metalurgi, Teknik Material, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Perminyakan, Teknik Fisika, Teknik Sipil, Teknik Penerbangan) yang berminat dan memenuhi syarat akademik serta mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengikuti Program Magister Rekayasa Korosi.

 

 Kurikulum

 

I. ADVANCED BASIC SCIENCES (3 SKS = 8,33%)

 

NO.

KODE MK.

NAMA MATA KULIAH

SKS

1.

TA 672

Analisis numerik + P

3

 

 

Total

3

 

 

II. ADVANCED ENGINEERING SCIENCES (13 SKS = 36,11%)

 

NO.

KODE MK.

NAMA MATA KULIAH

SKS

1.

TA 607

Termodinamika Proses Korosi

3

2.

TA 651

Kinetika Proses Korosi

3

3.

TA 689

Metalurgi Fisika & Mekanika Rekahan + P

3

4.

TA 685

Difusi Dalam Padatan

2

5.

TA 684

Kinetika Transformasi Fasa & Kestabilan Logam (pada suhu tinggi)

2

 

 

Total

13

 

 

III. ENGINEERING SYSTEM ANALISIS (12-14 SKS = 33,33 - 38,89%)

TERCAKUP DALAM MATAKULIAH KEAHLIAN BERIKUT :

 

NO.

KODE MK.

NAMA MATA KULIAH

SKS

1.

TA 683

Korosi Aqueous dan Pengendaliannya + P

3

2.

TA 686

Korosi Temperatur Tinggi

3

3.

Pilih 6-8 SKS dari matakuliah - matakuliah berikut :

 

3.1.

TA 687

Topik Khusus

2

 

3.2.

TA 688

Surface Treatments + P

2

 

3.3.

TA 762

Korosi Setempat

2

 

3.4.

TA 771

Proteksi Katodik

2

 

3.5.

TA 765

Sifat Mekanik dan Korosi

2

 

 

 

Logam-logam Konstruksi

2

 

 

 

 

 

 

3.8.

TA 766

Aspek Biologi dalam Korosi

2

 

3.7.

TA 773

Inhibitor + Lapis Lindung Organik

2

 

3.8.

TA 769

Analisis Kerusakan Logam

2

 

 

Total

12 - 14

 

  

IV. MATAKULIAH PENUNJANG (0-2 SKS = 0 - 5,56%)

Pilih 0 - 2 SKS

 

NO.

KODE MK.

NAMA MATA KULIAH

SKS

1.

TA 760

Metalografi

2

2.

TA 770

Ilmu Bahan dan Rekayasa

2

 

 

Total

0 - 2

 

 

V. RESEARCH (6 SKS = 16,7%)

 

NO.

KODE MK.

NAMA MATA KULIAH

SKS

1.

TA 703

Tesis I

2

2.

TA 704

Tesis II

4

 

 

Total

6

 

Total SKS = 3 + 13 + 12 + 2 + 6 = 36 SKS

 

Keterangan :

P = dengan penambahan beban praktikum diluar SKS tatap muka.

 

 

Staf Pengajar

 

No.

N a m a

 

Bidang Keahlian Terkait

1.

Prof.Dr.lr. Faraz Umar

(TA)

Elektrometalurgi, Bacterial Corrosion

2.

Dr.lr. Rozik B. Soetjipto

(TA)

Kinetika Metalurgi, Proses Metalurgi

3.

Dr. I r. Rizal C . Astrawinata

(TA)

Analisis Numerik, Phenomena Transport

4.

Dr.lr. Isdiriayani

(TK)

Rekayasa Korosi, Elektrokimia, Inhibisi

5.

Dr.lr. A. Sulaiman

(TA) 1)

Rekayasa Korosi, Proteksi Katodik

6.

Dr.lr. Rohim Suratman

(MS)

Metalurgi Fisika, Korosi Logam Konstruksi, Metalografi

7.

Dr. lr. Syoni Soepriyanto

(TA)

Metalurgi Fisika, Kinetika Transformasi Fasa, Analisis Kerusakan Logam

8.

Dr.lr. Rudi Rubiandini

(TM)

Korosi dalam Industri Perminyakan

9.

Dr.lr. Bambang Widyanto

(MS)

Korosi Suhu Tinggi, Sifat Mekanik Material

10.

Dr.lr. Sunara Purwadaria

(TA)

Surface Treatments, Rekayasa Korosi, Termodinamika Metalurgi

11.

Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc.

(TA)

Material Temperatur Tinggi, Korosi Suhu Tinggi

 

Catatan:

1) Dosen luar biasa TA, Instansi asal LIPI

 

Di samping staf pengajar tetap di atas juga diundang dosen-dosen tamu dari dalam dan luar negeri sesuai dengan kebutuhan.

   

Rencana Penawaran Khusus untuk Staf Industri

 

Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli dalam bidang rekayasa korosi di industri , telah direncanakan program magister yang sebagian besar aktivitasnya dilaksanakan di industrinya masing-masing sbb:

 

  1. Kuliah di industri masing-masing selama 3 semester.
  2. Kedatangan staf pengajar ITB ke industri diatur sedemikian agar tidak mengganggu kegiatan di ITB tetapi juga tidak menyulitkan program belajar mengajar yang direncanakan.

  3. Praktikum, pelatihan, responsi dan ujian diselenggarakan di ITB. Dengan demikian setiap peserta harus ada di ITB satu hingga satu setengah bulan setiap semester.
  4. Penelitian untuk testing magister dapat dilakukan di industrinya masing-masing.
  5. Ujian akhir magister dan seminar diselenggarakan di ITB
  6. Peserta pada setiap lokasi (industri) harus > 5.
  7. Pada setiap angkatan Program Studi Rekayasa Korosi hanya dapat melayani satu lokasi (industri).

 

Kembali ke menu utama 

1