PROGRAM MAGISTER
REKAYASA PERTAMBANGAN
Bidang Khusus : Rekayasa Korosi
Latar Belakang
Kerugian langsung maupun tak langsung akibat korosi pada industri-industri dan pada sektor-sektor lainnya di dalam negeri diperkirakan sangat besar, kususnya karena SDM yang menguasai IPTEK rekayasa korosi (termasuk teknologi proteksinya) sangat terbatas. Untuk menyiapkan tenaga ahli dalam bidang ini diperlukan pendidikan formal yang mencakup lingkup teknologi pemilihan material, proteksi/pengendalian korosi, pembuatan material tahan korosi, surface treatments dan analisis kerusakan logam akibat korosi.
Ada beberapa hal yang mendorong dibentuknya Bidang Khusus Rekayasa Korosi antara lain:
Bidang Khusus Rekayasa Korosi sangat sesuai untuk dikembangkan di Institut Teknologi Bandung, mengingat akan:
Sebagai realisasinya telah diselenggarakan Program Magister Bidang Khusus Rekayasa Korosi sejak tahun akademik 1992/1993. Saat ini Bidang Khusus ini berada dalam Program Studi Rekayasa Pertambangan.
Tujuan Pendidikan
Program Magister Rekayasa Korosi bertujuan untuk menghasilkan Magister Teknik yang:
Program Pendidikan
Program pendidikan dititik-beratkan pada IPTEK Rekayasa Korosi yang meliputi mekanisme korosi, proteksi/pengendalian korosi, sufface treatments, pembuatan paduan tahan korosi dan pemilihan logam serta analisis kerusakan logam akibat korosi.
Mengacu pada ketentuan yang berlaku di Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung, jumlah beban semester minimum yang harus ditempuh dan lulus oleh seorang calon lulusan Program Magister Rekayasa Korosi adalah sebanyak 36 SKS, yang terdiri dari advanced basic sciences 8,3%, advanced engineering sciences 36,1%, engineering system analysis (mata kuliah keahlian) 33,3 - 38,9%, mata kuliah penunjang 0 - 5,6% dan penelitian untuk thesis magister 16,7 % Program ini harus ditempuh dalam kurun waktu < 3 tahun. Peserta dengan latar basic sciences dan basic engineering sciences yang tidak memadai, akan diberi beban tambahan sesuai dengan kebutuhan.
Peserta dapat memilih untuk mendalami bidang spesialisasi yang diminati dan sejalan dengan itu, thesis magisternya harus merupakan suatu topik dari bidang yang diminatinya.
Teknologi produksi material tahan korosi (bila ada peminatnya) akan diberikan pada kuliah TA-687 Topik Khusus.
Bidang Profesi
Lulusan dari program magister ini akan dapat berperan sebagai tenaga ahli korosi untuk industri-industri, tenaga pengajar dalam bidang engineering, tenaga peneliti untuk puslitbang-puslitbang khususnya yang mengembangkan IPTEK korosi, surface treatment dan pengembangan material tahan korosi.
Peserta Pendidikan
Sarjana strata pertama dalam bidang Sains (Fisika dan Kimia) dan Teknologi (Teknik Metalurgi, Teknik Material, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Perminyakan, Teknik Fisika, Teknik Sipil, Teknik Penerbangan) yang berminat dan memenuhi syarat akademik serta mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengikuti Program Magister Rekayasa Korosi.
Kurikulum
I. ADVANCED BASIC SCIENCES (3 SKS = 8,33%)
NO. |
KODE MK. |
NAMA MATA KULIAH |
SKS |
1. |
TA 672 |
Analisis numerik + P |
3 |
|
|
Total |
3 |
II. ADVANCED ENGINEERING SCIENCES (13 SKS = 36,11%)
NO. |
KODE MK. |
NAMA MATA KULIAH |
SKS |
1. |
TA 607 |
Termodinamika Proses Korosi |
3 |
2. |
TA 651 |
Kinetika Proses Korosi |
3 |
3. |
TA 689 |
Metalurgi Fisika & Mekanika Rekahan + P |
3 |
4. |
TA 685 |
Difusi Dalam Padatan |
2 |
5. |
TA 684 |
Kinetika Transformasi Fasa & Kestabilan Logam (pada suhu tinggi) |
2 |
|
|
Total |
13 |
III. ENGINEERING SYSTEM ANALISIS (12-14 SKS = 33,33 - 38,89%)
TERCAKUP DALAM MATAKULIAH KEAHLIAN BERIKUT :
NO. |
KODE MK. |
NAMA MATA KULIAH |
SKS |
|
1. |
TA 683 |
Korosi Aqueous dan Pengendaliannya + P |
3 |
|
2. |
TA 686 |
Korosi Temperatur Tinggi |
3 |
|
3. |
Pilih 6-8 SKS dari matakuliah - matakuliah berikut : |
|||
|
3.1. |
TA 687 |
Topik Khusus |
2 |
|
3.2. |
TA 688 |
Surface Treatments + P |
2 |
|
3.3. |
TA 762 |
Korosi Setempat |
2 |
|
3.4. |
TA 771 |
Proteksi Katodik |
2 |
|
3.5. |
TA 765 |
Sifat Mekanik dan Korosi |
2 |
|
|
|
Logam-logam Konstruksi |
2 |
|
|
|
|
|
|
3.8. |
TA 766 |
Aspek Biologi dalam Korosi |
2 |
|
3.7. |
TA 773 |
Inhibitor + Lapis Lindung Organik |
2 |
|
3.8. |
TA 769 |
Analisis Kerusakan Logam |
2 |
|
|
Total |
12 - 14 |
IV. MATAKULIAH PENUNJANG (0-2 SKS = 0 - 5,56%)
Pilih 0 - 2 SKS
NO. |
KODE MK. |
NAMA MATA KULIAH |
SKS |
1. |
TA 760 |
Metalografi |
2 |
2. |
TA 770 |
Ilmu Bahan dan Rekayasa |
2 |
|
|
Total |
0 - 2 |
V. RESEARCH (6 SKS = 16,7%)
NO. |
KODE MK. |
NAMA MATA KULIAH |
SKS |
1. |
TA 703 |
Tesis I |
2 |
2. |
TA 704 |
Tesis II |
4 |
|
|
Total |
6 |
Total SKS = 3 + 13 + 12 + 2 + 6 = 36 SKS
Keterangan :
P = dengan penambahan beban praktikum diluar SKS tatap muka.
Staf Pengajar
No. |
N a m a |
|
Bidang Keahlian Terkait |
1. |
Prof.Dr.lr. Faraz Umar |
(TA) |
Elektrometalurgi, Bacterial Corrosion |
2. |
Dr.lr. Rozik B. Soetjipto |
(TA) |
Kinetika Metalurgi, Proses Metalurgi |
3. |
Dr. I r. Rizal C . Astrawinata |
(TA) |
Analisis Numerik, Phenomena Transport |
4. |
Dr.lr. Isdiriayani |
(TK) |
Rekayasa Korosi, Elektrokimia, Inhibisi |
5. |
Dr.lr. A. Sulaiman |
(TA) 1) |
Rekayasa Korosi, Proteksi Katodik |
6. |
Dr.lr. Rohim Suratman |
(MS) |
Metalurgi Fisika, Korosi Logam Konstruksi, Metalografi |
7. |
Dr. lr. Syoni Soepriyanto |
(TA) |
Metalurgi Fisika, Kinetika Transformasi Fasa, Analisis Kerusakan Logam |
8. |
Dr.lr. Rudi Rubiandini |
(TM) |
Korosi dalam Industri Perminyakan |
9. |
Dr.lr. Bambang Widyanto |
(MS) |
Korosi Suhu Tinggi, Sifat Mekanik Material |
10. |
Dr.lr. Sunara Purwadaria |
(TA) |
Surface Treatments, Rekayasa Korosi, Termodinamika Metalurgi |
11. |
Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc. |
(TA) |
Material Temperatur Tinggi, Korosi Suhu Tinggi |
Catatan:
1) Dosen luar biasa TA, Instansi asal LIPI
Di samping staf pengajar tetap di atas juga diundang dosen-dosen tamu dari dalam dan luar negeri sesuai dengan kebutuhan.
Rencana Penawaran Khusus untuk Staf Industri
Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli dalam bidang rekayasa korosi di industri , telah direncanakan program magister yang sebagian besar aktivitasnya dilaksanakan di industrinya masing-masing sbb:
Kedatangan staf pengajar ITB ke industri diatur sedemikian agar tidak mengganggu kegiatan di ITB tetapi juga tidak menyulitkan program belajar mengajar yang direncanakan.