Persaudaraan Persahabatan (Organisasi & Berorganisasi)

 

Tulisan ini bermaksud untuk menggugah cara terbaik untuk menyebarkan kedamaian di negeri ini khususnya dan di muka bumi umumnya. Kami sadar bahwa mereka yang hanya mementingkan kedamaian dirinya sendiri, tidak akan dapat benar-benar damai seutuhnya. Karena pada dasarnya sikap yang berkisar pada diri sendiri saja adalah salah satu sebab mengapa manusia tidak bisa bebas. Mereka yang mementingkan kedamaian pribadi saja seperti orang yang membangun rumah besar tapi melupakan lingkungan sekitar yang kotor dan bau, seperti membangun taman bunga yang indah tanpa mempedulikan sampah yang bertumpuk disekitarnya. Jika lingkungan kotor dan bau, taman yang indah dan bunga-bunga yang harum tidak akan berarti apa-apa. Bau busuk akan mengalahkan wangi bunga dan kuman penyakit akan masuk ke rumah.

 

Mereka yang beragama tidak hanya tertarik pada kedamaian pribadi, tapi juga berusaha membawa kedamaian pada keluarganya, saudara2nya, teman2nya  dan orang2 lain yang berhubungan dengannya. Mereka ini biasanya menemukan bahwa berhasil ataupun gagal, dalam usahanya membawa kedamaian pada yang lain, mereka sendiri menjadi lebih damai..  

 

Dengan cara apa kita dapat membawa pesan Tao kepada yang lain? Bukan dengan propaganda, bukan pula dengan mendirikan grup atau organisasi. Bagaimana kita dapat menyebarkan pesan Tao tanpa propaganda atau organisasi ? Hal ini membutuhkan perenungan yang mendalam.

 

Organisasi tidak diperlukan, hanya Perkumpulan yang diperlukan. Perbedaan antara organisasi dan perkumpulan adalah sebagai berikut : perkumpulan berarti setiap orang bebas keluar masuk. Dalam sebuah perkumpulan, setiap orang adalah sama, duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Tidak ada silsilah, tidak ada pemimpin dan dipimpin, lebih rendah atau lebih tinggi. Ini adalah perkumpulan.

 

Sedangkan organisasi mempunyai silsilah dan infrastruktur dari atas ke bawah, mulai dari pemimpin sampai yang dipimpin. Organisasi mempunyai tingkat2 tertentu layaknya politik. Karena politik tak dapat dihindari dalam suatu organisasi dimana ada posisi dan status. Yang mempunyai posisi takut posisinya diambil alih. Sedangkan yang tidak mempunyai posisi berebut untuk mendapatkan posisi. Dengan demikian organisasi mempunyai kelemahannya sendiri.  

 

Dalam perkumpulan, setiap anggota bebas datang dan pergi. Tidak ada dogma dan ideologi. Setiap anggota dalam perkumpulan bebas berpendapat dan berpikir. Tidak ada anggota dalam perkumpulan yang menjadi pengikut senior ini atau senior itu. Ini adalah garis kebijakan dalam suatu perkumpulan.

 

Peraturan dalam suatu perkumpulan adalah berbeda dengan peraturan dalam suatu organisasi. Organisasi adalah sistim yang direncanakan dengan baik dan diikat oleh prinsip2, hukum dan peraturan2. Perkumpulan tidak mengikat anggotanya dengan prinsip, hukum atau peraturan2. Secara teknis, organisasi lebih efisien dibandingkan perkumpulan. Tapi harus diingat bahwa kebebasan adalah harga mahal yang harus dibayar oleh efisiensi. Demokrasi tidaklah efisien dibandingkan kediktatoran. Efisiensi dapat dikorbankan, kebebasan tidak dapat dikorbankan. Perkumpulan berarti kebersamaan sukarela dalam semangat persahabatan dari individu-individu yang bebas. Bila ada sistim atau peraturan2 dalam suatu perkumpulan, maka sifatnya adalah dibawah individu bukan diatasnya. Peraturan dalam perkumpulan bersifat fungsional, bukan tujuan akhir. Penting untuk diingat bahwa hukum dan peraturan dalam perkumpulan ada untuk individu, bukan sebaliknya. Dalam perkumpulan, nilai2 dan martabat setiap anggota harus dipertahankan.

 

Secara umum, semakin besar suatu perkumpulan semakin banyak pula ide2 yang berbeda. Kita harus berhati-hati agar tidak membuat kesalahan dengan berusaha untuk menyeragamkan perbedaan tersebut. Kalau tidak, perlahan tapi pasti perkumpulan akan berubah menjadi organisasi. Dan semakin kita berusaha untuk menyeragamkan, semakin itu pula kebebasan dan martabat individu direndahkan. Dalam perkumpulan, yang penting bukanlah keseragaman melainkan hormat dan penghargaan bagi setiap anggota meskipun berbeda pendapat. Para anggota dalam perkumpulan bersatu dalam sebuah visi, dan jika perkumpulan dapat menyebarkan visi ini, akan mendatangkan manfaat bagi khalayak ramai. Ini sebabnya kita berkumpul disini, berharap untuk membawa visi ini kepada  semua orang.   

 

Semakin banyak kawan yang datang dan bekerja sama dalam suatu perkumpulan, semakin mudah dan semakin jauh pesan Tao dapat disebarkan. Ilmu pengetahuan sekarang juga sudah melangkah jauh mengembangkan teknologi modern yang dapat digunakan semaksimal mungkin untuk menyebarkan visi Tao. Untuk ini diperlukan banyak kawan dengan beragam kemampuan. Semakin beragam kawan yang datang dan berpartisipasi dalam berbagai bidang, semakin baik dan semakin kaya kerja perkumpulan. 

 

Sering terjadi kawan2 dalam suatu perkumpulan menciptakan lingkaran tersendiri. Dan setelah menciptakan lingkaran, menjadi takut dengan kawan baru yang hendak bergabung. Ketakutan ini berdasarkan pikiran kalau-kalau pendatang baru akan mengganggu ketentraman dan mendatangkan beragam kesulitan. Hal ini adalah alami. Bagaimanapun juga, bila ada dua puluh lima orang kawan lama berkumpul menjadi takut dengan satu orang pendatang baru menunjukkan kelemahan kita. Pemikiran kita haruslah dua puluh lima orang pasti bisa mempengaruhi satu pendatang baru, bukannya satu pendatang baru mempengaruhi kita dua puluh lima orang! Jika kita dua puluh lima orang sebegitu lemahnya sehingga satu pendatang baru dapat mempengaruhi kita dua puluh lima orang, maka kita harus siap dan bersedia untuk dipengaruhi; apa salahnya ? Apa buruknya ?

 

Hal yang sama selalu terjadi; dimana sebuah grup berkumpul, disitu pula individu2 dalam grup membentuk lingkaran. Hal ini menciptakan jarak tersendiri antara grup dengan individu diluar grup. Ini adalah sifat alami manusia.

 

Setiap grup mempunyai kecenderungan untuk membatasi diri. Dalam membatasi diri ini mendatangkan semacam perasaan aman: semuanya saling mengetahui, saling mengenal, apa yang disukai orang kita menyukainya juga; sedangkan pendatang baru adalah yang asing, ia mungkin mengatakan hal-hal baru yang mengganggu kenyamanan kita. Jika ingin barisan kita berkembang dan melebar dan membesar, kita harus membuang ketakutan ini jauh-jauh. Sikap kita seharusnya adalah berlapang dada, membuka diri, dan menjangkau jauh ke depan sehingga sanggup untuk mengakomodasi dan mengasimilasi bahkan orang-orang yang sifatnya berlawanan dengan kita. Kita harus membuat ruang dalam diri kita untuk individu2 yang berbeda dan mencari kemampuan apa yang berguna yang dapat disumbangkan oleh mereka untuk kita. Bila kita berpikiran bahwa orang2 dengan pandangan, ide2 dan sifat2 yang berbeda lebih baik tidak diikutsertakan, maka barisan kita tidak mungkin membesar. Seperti sungai kecil berpikiran bahwa sungai-sungai lainnya tidak boleh bergabung dengannya menuju samudera luas,karena: ‘Siapa tahu sampah macam apa yang dibawa sungai lain atau bagaimana kualitas airnya ?’. Sungai semacam ini 

tidak dapat menjadi sungai yang besar. Untuk menjadi sungai besar, ia harus menerima semua aliran air yang datang bergabung tanpa pilih kasih. Jadi kapasitas untuk menerima harus selalu ada.

 

Perlahan, kita harus mencermati bagaimana kita dapat memberikan kesempatan pada setiap individu untuk bergabung dan bagaimana membantu mereka untuk ikut berpartisipasi. Buang jauh-jauh ide bahwa ada orang yang sama sekali tidak berguna. Tidak ada satu orangpun yang sama sekali tidak berguna di dunia ini. Bahkan binatang dan tumbuhan pun berguna, apalagi manusia.  

 

Jika ada dua puluh orang baik memperlakukan dan menganggap seorang jahat sebagai yang baik, akan sulit bagi yang jahat untuk terus berbuat jahat. Sebaliknya, jika semua orang menganggap seseorang itu buruk atau jahat, akan semakin mudah bagi dirinya untuk menjadi buruk atau jahat. Seorang pencuri yang dihargai dan mendapat kepercayaan penuh seakan dia bukan seorang pencuri, keinginannya untuk mencuri akan berkurang dan hilang. Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang tidak menghormati kebaikan dan budi hati manusia lainnya. Budi hati itu terpendam dalam batin setiap individu, namun masalahnya adalah kita belum siap untuk menerimanya. Maka dari itu, daripada memfokuskan diri pada keadaan dan sifat orang lain sekarang ini, adalah lebih penting bagi kita untuk lebih memperhatikan dan menggali potensi yang ada pada diri orang lain. 

 

Bila kita mau merintis jalan untuk revolusi spiritual di negeri ini, haruslah dibentuk perkumpulan (grup) yang meluas dan menyeluruh. Organisasi tidak akan pernah bisa menyeluruh. Perkumpulan (grup) dapat menjadi wadah yang luas dan menyeluruh karena didalamnya menyambut baik perbedaan dan keanekaragaman. Karena perkumpulan (grup) tidak mengikat dan tidak ada paksaan atau kontrolan dari pihak manapun. 

 

Kami berharap akan terbentuknya perkumpulan (grup) yang komprehensif seperti diatas. Pelopor-pelopor perintis revolusi di jaman lampu tidak pernah membayangkan betapa besar revolusi yang akan dihasilkan. Yesus tidak pernah membayangkan bagaimana mungkin pesannya akan tersebar ke seluruh bumi. Ia hanya bermula dari grup delapan kawan yang tidak berpendidikan: tukang kayu, tukang sepatu, nelayan. Seperti menabur bibit tanaman, tidak ada yang membayangkan betapa besar pohon yang dihasilkan nantinya. Kalau hal-hal semacam ini dapat disadari oleh kawan-kawan yang ada disini maka mungkin kita dapat mulai bekerja secara terorganisir.

 

Pada waktu Tiongkok membangun jalan, mereka memperhitungkan berapa banyak orang yang akan menggunakan jalan itu dalam seratus tahun ke depan. Sebaliknya disini, kita membangun jalan tanpa memperhitungkan berapa banyak orang yang akan menggunakannya dalam lima tahun ke depan. Jadi, setiap lima tahun jalan yang sudah dibuat harus dibangun kembali dan diperlebar.

 

Pekerjaan kita akan menjadi lebih mudah kalau kita mau berpandangan jauh ke depan.

 

Kita perlu mempertimbangkan hal-hal ini secara terperinci : bagaimana melaksanakan, berapa orang yang diperlukan, berapa dana yang dihabiskan, kerja yang diperlukan. Bagaimana dalam prakteknya secara rinci, kami serahkan kepada anda-anda yang lebih pintar dari kami. Kami hanya menyumbangkan teori, anda-anda lebih mengerti soal praktek daripada kami.

 

Mari berpikir bersama dan tiba pada kesimpulan bersama, dengan demikian kita dapat mulai bekerja berdasarkan keputusan bersama dan menyelesaikan kerja-kerja yang kita mulai bersama pula.

 

 

1