The Asian Wall Street Journal 20 Aug 1998
Mengapa HKMA Intervensi
Terjemahan dari "Why We Intervened"
oleh Joseph Yam, Chief Executive, Hong Kong Monetary Authority
Keputusan Menteri Keuangan Hongkong Donald Tsang untuk melakukan intervensi di pasar modal dan futures lokal, telah menimbulkan beraneka macam respons. Intervensi dimaksudkan untuk mengatasi manipulasi serangan terhadap mata uang oleh pihak-pihak tertentu yang telah menumpuk posisi short pada Hang Seng Index Futures.
Para pengritik menuduh pemerintah Hong Kong telah mengambil tindakan intervensi yang membahayakan dan menggambarkan aksi itu sebagai penyimpangan dari falsafah pasar bebas yang dianut Hong Kong. Mereka juga mengartikan intervensi sebagai kelemahan, karena dipandang tidak mampu menanggung derita akibat penyesuaian ekonomi yag diperlukan oleh sistim currency board. Selanjutnya sistim nilai tukar ini dianggap sebagai semakin terancam. Saya merasa perlu dan ingin menjawab kritik-kritik ini.
Tidak ada keraguan bahwa telah terjadi manipulasi mata uang untuk merekayasa suatu kondisi ekstrim dalam pasar antar bank dan mendorong kenaikan suku bunga untuk menarik keuntungan maksimal dari posisi short yang dipegang pada stock index futures. Kami tidak berkeberatan sedikitpun kepada siapa saja, termasuk hedge funds, untuk mengambil posisi short dalam stock index futures. Jika mereka berpandangan bahwa penyesuaian harga asset di Hong Kong memerlukan penurunan harga-harga saham sampai level tertentu, mereka boleh dengan bebas mengambil posisi itu. Jika pada akhirnya pasar jatuh sampai ke level dimaksud dan mereka meraup untung dari posisi short, saya akan mengucapkan selamat kepada mereka yang telah mempunyai pandangan kedepan yang sangat sempurna.
Namun bukan disini masalahnya. Para manipulator telah berulangkali terlibat dalam permainan pasar ganda, dengan tidak memandang sedikitpun fundamental ekonomi Hong Kong dan jangkauan penyesuaian pasar yang terus menerus diupayakan. Hal ini menimbulkan risiko besar pasar akan overshoot, dengan pasar asset anjlok turun pada setiap kali para manipulator melakukan hal ini. Bahaya yang mengancam bagi seluruh sistim keuangan Hong Kong bukanlah hal kecil. Dan juga ia dapat menjadi pembobol kepercayaan kepada mata uang Hong Kong.
Selanjutnya, menurut pandangan kami, tindakan para manipulator juga bertanggung jawab atas porsi yang berarti dalam kenaikan premi suku bunga dolar Hong Kong diatas dolar AS. Premi ini diperhitungkan secara tidak fair sebagai kemungkinan pemerintah gagal melaksanakan penyesuaian ekonomi yang menjadi beban bagi Hong Kong setelah goncangan keuangan diwilayah ini, dalam menjalankan sistim currency board. Sudah tak terhitung berapa kali kami menegaskan bahwa kami akan selalu bertahan dan menanggung segala penderitaan, demi mempertahankan sistim nilai tukar tetap dibawah currency board sebagai pilihan yang terbaik bagi Hong Kong. Namun adalah tidak fair meminta masyarakat bersedia menanggung derita yang berlebihan akibat mereka yang bermain api ganda di pasar uang dan stock index futures.
Kami sepenuhnya menerima bahwa dibawah sistim currency board, aliran modal akan membawa penyusutan basis moneter dan bersamaan dengan itu menaikkan suku bunga. Namun statistik yang ada menunjukkan bahwa posisi neraca berjalan dalam keadaan stabil atau membaik, meskipun mata uang telah menjadi lebih kuat dibanding kebanyakan partner dagang negeri ini. Sedangkan meluasnya penjualan dolar Hong Kong pada tiga hari dari 5 Agustus sampai 7 Agustus, dan pada beberapa kejadian sebelumnya, jelas sangat tidak proporsional dengan realitas ekonomi dan hanya dapat terjadi akibat manipulasi keuangan yang dimainkan secara double play itu.
Pertanyaannya adalah apakah menjadi pilihan terbaik bagi Hong Kong untuk terus membiarkan permainan bebas kekuatan pasar dan membiarkan risiko pasar overshoot, dengan memperparah luka penyesuaian ekonomi yang diperlukan, serta berakibat tergerusnya kepercayaan pada mata uang kita. Jelas tidaklah demikian, dan alternatifnya adalah mengintervensi untuk membuat frustrasi para pemain pasar ganda itu. Kami sangat berat hati mengambil keputusan ini. Dan kami sadar akan adanya kemungkinan salah pengertian. Namun bagi kami lebih menguntungkan untuk mengambil tindakan, setelah kami pertimbangkan dengan seksama, dan melakukan intervensi. Meskipun inilah pertama kalinya pemerintah Hong Kong melakukan intervensi semacam ini, baik dalam bursa saham ataupun futures, intervensi bukanlah penyimpangan dari tradisi 'positif non-intervensi' yang telah dipegang teguh Hong Kong diwaktu lalu.
Sasaran intervensi bukanlah untuk mendongkrak bursa saham atau futures. Tindakan kami ditujukan kepada manipulasi matauang yang memanfaatkan mekanisme penyesuaian automatik dari sistim currency board yang akan menghasilkan kondisi ekstrim di pasar antar bank dan menaikkan suku bunga, agar dapat meraup untung dari posisi short di stock index futures. Kami hendak menyampaikan pesan yang jelas kepada semua yang memanipulasi matauang Hong Kong bahwa mereka akan menanggung rugi. Jika tidak ada manipulasi maka tidaklah akan ada intervensi.
Kembali ke sistim currency board, keyakinan kami bahwa akan selalu bertahan tidak akan luntur. Pengalaman masa lalu dari tetangga kami sudah memperjelas itu semua. Tidak ada pilihan lain yang lebih baik bagi Hong Kong. Liberalisasi finansial dan globalisasi pasar uang telah meninggalkan tidak ada ruang untuk sistim ekonomi kecil dan terbuka menganut nilai tukar fleksibel. Sudah menjadi semakin jelas, sekurangnya dilingkungan bank sentral, bahwa mata uang harus dikaitkan secara ketat kepada salah satu mata uang kuat melalui sistim currency board, atau sama sekali dibiarkan mengambang bebas. Saya hendak menegaskan lebih lanjut bahwa sistim floating tidaklah cocok untuk pilihan jangka panjang.
HKMA menjaga dengan ketat semua aturan moneter dari sistim currency board. Maka akan terjadi perubahan pada basis moneter hanya apabila terjadi perubahan yang sama dalam cadangan devisa, dalam hal ini US dolar, pada tingkat nilai tukar yang telah ditetapkan. Jika ada tuduhan bahwa kami telah melanggar aturan ini, hendaknya dilengkapi dengan bukti jelas bahwa basis moneter telah dirubah tanpa ada perubahan cadangan devisa. Kami telah beroperasi dengan sangat transparan dalam menjalankan sistim currency board. Kami bahkan menerbitkan saldo agregat rekening kliring perbankan, sesuatu yang krusial dalam komponen basis moneter yang tidak ada diwaktu-waktu yang lalu, hampir secara real time, dan mempersilahkan diperiksa oleh siapa saja yang berkepentingan.
Namun tunduk kepada aturan moneter bukan berarti menutup kesempatan bagi pemerintah menggunakan dana untuk anggaran yang defisit dengan mengambil dari cadangan fiskal yang disimpan dalam asset luarnegeri di Exchange Fund. Kenyataan bahwa hal ini terjadi pada waktu spekulator sedang memanipulasi mata uang telah mengejutkan dan mengecoh beberapa pihak. Hendaknya mereka sendiri memahami mengapa tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, ataupun kenapa telah berusaha memanipulasi mata uang sejak semula. Tunduk kepada aturan moneter juga bukan berarti tidak dapat memindahkan portofolio dari luar neraca currency board dari asset lain-lain menjadi saham di bursa Hong Kong untuk maksud apapun yang diperlukan bagi Hong Kong.
Sistim currency board masih tetap bertahan seperti yang lalu, dan keyakinan kami semakin kuat untuk mempertahankannya. Tidak ada gejala melemahnya tindakan yang telah diambil dan kegiatan di bursa saham dan futures bukanlah suatu pertahanan darurat terakhir bagi sistim nilai tukar tetap kami.
Jika pasar tidak dapat salah dan pemerintah hampir selalu salah, bagaimana kita bisa menyaksikan hancurnya pasar emerging market menjadi serpihan-serpihan? Jika emerging markets terus mendevaluasi mata uangnya, sebagaimana sebagian komentator mengatakan tak dapat dihindari, biaya yang terjadi akan menjadi beban melalui deflasi besar-besaran di dunia berkembang atau menjadi gelembung-gelembung di pasar negara maju, atau keduanya. Sukses atau gelembung, sebut apa yang anda suka, yang dibentuk dari runtuhnya emerging markets, tidak akan sehat secara fundamental.
Beban yang timbul bermula dari kehilangan lapangan kerja dan resesi di emerging markets pada akhirnya akan ditanggung oleh perekonomian G-7. Bahkan berbicara sebagai pejabat dari perekonomian yang paling bebas di dunia, kami kira sekarang sudah waktunya menyampaikan pesan kepada G-7 bahwa tidak bersedia turut intervensi untuk mempertahankan stabilitas keuangan global, terutama stabilitas mata uang, bukan lagi suatu pilihan yang bisa dipertahankan. Pada akhirnya mereka akan menanggung biaya penyesuaian pada waktu harus mendukung modal lembaga keuangan internasional dengan menerbitkan bentuk mekanisme Brady Bond, atau mereka akan tersedot oleh proses deflasi melalui runtuhnya permintaan ekspor.
Baik disukai ataupun tidak, pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi tingkat pendapatan dan pemberian kerja kepada masyarakat. Perekonomian Hong Kong yang berada pada level terendah campur tangan pemerintah di dunia, paling kuat fundamental ekonominya, dan tidak mempunyai hutang. Namun, kegiatan manipulatif dan spekulatif telah mengancam hendak membobol perekonomian ini. Dan jika dengan fundamental terkuat Hong Kong dapat menjadi sasaran ancaman semacam itu oleh para spekulator, apa lagi yang dapat diharapkan bagi pasar non-industri dan emerging markets?
Kita perlu memberikan gambaran yang lebih berimbang mengenai bahaya pasar yang panik yang akan membawa efek penularan yang hebat, daripada mempromosikan pandangan yang tidak realistik bahwa devaluasi (dan sebagai implikasi pasar yang fluktuatif) adalah solusi bagi krisis global. Devaluasi kompetitif akan menjadi tambahan tekanan deflasioner kepada seluruh dunia. Kita telah menyaksikan bagaimana pasar yang panik telah memporak porandakan beberapa perekonomian yang terkuat di Asia kedalam krisis dan kesengsaraan. Kita mempunyai kewajiban untuk memberikan gambaran yang berimbang dari situasi ini.
Reformatted for mugajava website.
For any comments send e-mail to mugajava@geocities.com
Visit http://geocities.datacellar.net/Eureka/Concourse/8751/