pengembara itu melewati
ruang taman
dihiasi sekuntum mekar..
mungkinkah di taman ini
kan menanti setitisan madu
penghilang dahaga ?
lantas ia mengetuk pintu
memaksa lidah kelu
terketar melontar salam
memohon restu
kedengaran
bersama sepoi bayu
bisikan alunan suara merdu
suara merdu sekuntum mekar kah itu ?
debar si pengembara..
yang telah lama ketandusan
kekeringan keringat
bagai pelarian dari bumi gersang
pengembara mengatur langkah berani
membolos..
mencari arah....
nekad menghurai misteri
dari mana datang alunan
semerdu itu
malang pengembara itu
jangkau tidak kecapaian
sekuntum mekar beralunan merdu
hanya megah menarikan lagu
nun..
di puncak sayu..
aku kehausan lagi...(katanya)
sekadar menyaksi redup bayang
sekuntum mawar beralun merdu itu
berarak bersama awan
mengungkap guris rindu