Dahulu
kala ketika indonesia masih berupa kerjaan -kerajaan . Di wilayah kadipaten
Jakarta hidup
keluarga kecil yang imut seperti upil
ditengah-tengah kesibukan masyarakatnya
. keluarga tersebut mempunyai lima orang anak yang manis seperti buah kesemek
( kira-kira yang baca cerita ini tau engga ya……?) yang jelas buah tersebut
manis rasanya kalau dicampur dengan gula (ya jelas aja …………) dan enak dipandang
mata.
Dari
ke-5 anak tersebut 1 orang sedang merantau menuju kearah timur dari kadipaten
Jakarta , tepatnya dia menuju kekadipaten Bandung
lautan api. Kenapa bandung dikatakan lautan api , karena letak bandung
itu sendiri jauh dari pantai dan penduduknya kalau memasak menggunakan
api (dimana-mana juga masak mah pakai api, iya engga sih……..?) oleh
sebab itu bandung dikatakan lautan api. Bandung juga dikenal dengan kota
tujuan piknik karena orang dari kadipaten Jakarta kalau mengadakan tour
/piknik selalu menuju ke kadipaten Bandung . Selain kotanya indah dan sejuk
letak kadipaten Bandung dekat dengan Kadipaten Jakarta jadi ngirit/menghemat
biaya (bilang aja kere………….).
Perlu
diketahui anak yang merantau ke kadipaten
Bandung tersebut bernama Muhammad
Abdullah terlahir sebagai anak ke-3 dari
5 bersaudara pada tanggal 12 Maret 1973.
Dia juga biasa dipanggil dengan Bdul,
dengan tinggi semampai kira-kira 1,71 meter dan berat sekitar 59 kilogram
sebetulnya cocok untuk dunia modeling
(uuuuuuu muji diri sendiri…….) ,tetapi nasib menentukan lain entah bagai
mana caranya sekarang dia terdampar di kadipaten Bandung .Disana dia menimba
air ,eh salah ilmu tentang teknologi Informatika
yang menggeluti (maunya sih wanita, tapi sayang wanitanya tidak ada yang
mau digeluti akhirnya dalamanya komputer yang digelutinya).
Si
Bdul ini senangnya melihat iklan dilayar televisi
dan biasanya inspirasi timbul dari sana tetapi dia juga tidak suka iklan
yang terlalu over seperti “Udah engga batuk”
iklanya Jihan fahira, “Daya…..yahh …..yahh….”
iklan deterjen Daya, juga “Milenium”
iklannya Titik Puspa. Orangnya ramah dan tidak sombong heheheh………
dan sangat perhatian dengan orang-orang yang ngomongnya aneh-aneh ,abis
lucu sih. Paling suka menyebut kata “Watatita”
dalam percakapan sehari-hari.
Sehabis
menimba ilmu sampai luber (air kali……)dia berencana mengejar citacitanya
lain yang masih tertinggal ditengah jalan (disini tidak perlu disebutkan
karena tidak ada hubungan ceritanya…….).
Di
kadipaten Bandung ini dia di didik bersama dengan 68 orang lainnya berasal
dari seluruh kerajaan-kerajaan yang ada diindonesia kecuali kerajaan Aceh
dan Ambon yang tidak mengirimkan putra-putra terbaiknya, karena disana
sedang terjadi revolusi.
Ternyata
teman-temannya sangat bersahaja dalam pergaulannya sehingga dia sangat
betah di Bandung ini
Dikarenakan
halaman kertasnya sudah mau habis perlu disingkat ceritanya di jakarta
dia tinggal di jalan sukamulya IV no 215 rt 009/01 Harapan Mulia Jakarta
10640 .
Untuk
cerita selanjutnya pembaca dapat menghubungi langsung Email Penulis di
Bdul@eudoramail.com dan
cerita selanjutnya dapat anda dapatkan secara gratis.
Copyrigth@Rocky2000