Book review dari judul buku :

FORM AND FUNCTION


a source book for the history of Architecture and design 1890-1939 .
Bab V The Object in Use.
Oleh Tim & Charlotte Benton with Dennish Sharp.

Buku ini merupakan kumpulan dari artikel-artikel dimulai dengan kalimat "If you wish to learn from the theoretical physicist anything about the methods he use........don't listen to his words, examine his achievement." ( Albert Einstein) .

Artikel artikel yang dipilih merupakan pernyataan yang mampu menampilkan modernitas pada 80 tahun terakhir saat buku ini disusun., sejak tahun 1890-1939. Bahan-bahan ini harus dapat menjawab :

Para pembaca tidak dituntun secara urutan waktu yang benar, untuk menghasilkan dasar bagi konsep dan ide-ide, tentang bentuk dan fungsi.
Bagaimana para desainer, artis, dan arsitek menangkap bahasa dari fungsional yang berhubungan langsung dengan problem desain, adalah dengan mengacu pada semua pertanyaan yang berhubungan dengan desain dan bentuk yang dihasilkannya.
Keberhasilan Ford dalam memproduksi mobilnya adalah dengan membuat mobilnya berharga murah dan baik dalam penampilan. Ini merupakan pemikiran yang baik dan disetujui oleh konsumen. Pada perkembangannya penampilan merupakan masalah yang penting selain masalah kenyamanan dan kecepatan. Kemudian hal lain yang menarik adalah bagaimana sebuah mobil dilengkapi dengan ban yang dibuat dengan mengindahkan kenyamanan dengan membuat ban yang berisi angin , bukan hanya fungsi bahkan aestetika juga tercapai dengannya.

Bagaimana sebuah fungsi sampai kepada tujuannya adalah masalah lain. Tetapi hal yang penting adalah fungsi menghasilkan sebuah bentuk .
Penemuan bahan bahan baru juga ternyata mendorong suatu perubahan pada bentuk . kursi yang tadinya terbuat dari kayu kemudian diganti menjadi besi, mengingat kenyataan bahwa besi lebih ringan dari pada kayu , dan ini membuat konstruksinya menjadi lebih baik.

Produk - produk furniture yang dihasilkan , yang sebenarnya merupakan produk independendan merupakan komponen dari berbagai elemen fungsi , ternyata mampu memberikan bentuk kepada ruangan yang khusus. Pada berbagai kasus furniture menempati fungsi yang sama, seperti halnya dengan lantai, dinding, dan langit-langit.
Berbeda dengan Le Corbusier didalam disainnya , furniture diusahakan untuk tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap ruang dan dinamikanya. Le Courbusier' juga berbicara tentang standarisasi dan fungsionalisasi. Kebutuhan kita adalah kebutuhan manusia, kita semua memiliki jumlah anggota tubuh yang sama dengan bentuk yang sama dan dengan dimensi yang sama. Kalaupun ada perbedaan dalam hal tadi persamaannya gampang dikenal. Fungsi yang standar, kebutuhan yang standar, objek yang standar, dimensi yang standard. Ini yang mendasari LeCourbusier dalam merancang. Dalam buku ini dia mencontohkan bagaimana sebuah furniture bisa diciptakan dengan mengacu pada kebutuhan dan standarisasi tadi.
Ini merupakan hubungan yang jelas antara fungsi dan bentuk, bagaimana kebutuhan berbicara. Hasilnya adalah konsisten dengan keindahan yang ditemukannya.

Perubahan dalam penggunaan bahan, seperti kayu menjadi besi merupakan sebuah revolusi, banyak bentuk yang tadinya tidak mungkin dilakukan bisa menjadi kenyataan itu artinya sebenarnya aestetika itu tak terbatas, aestetika tidak dibatasi oleh bentuk.

Sebuah ilustrasi tentang penggunaan bahan ternyata memungkinkan kita membangun sebuah menara seperti menara Eiffel. Tidak dapat disangkal sebenarnya ini terjadi karena adanya penggunaan listrik dan mesin yang tidak terbatas. Dan menghasilkan bahan-bahan baru yang memudahkan kita memilih bahan dalam mendesain sesuai dengan fungsi yang diinginkan. 1