Si Dia dan masa depan Anda
 

Bagaimana membedakan Si dia yang hanya pantas untuk sekadar mengisi malam minggu Anda dengan laki-laki yang benar-benar memikirkan masa depan? Pikirkan baik-baik 19 pertanyaan di bawah ini.

    1. Berapa sih usianya? Kalau Si dia masih berusia 25 tahun dan Anda sudah memikirkan masa depan, lupakan saja. Biasanya, laki-laki seusia tersebut, menganggap jalan menuju hidup berkeluarga masih panjang.

    2. Apakah Anda tahu nama sahabatnya? Dan, apakah si dia mengenal sahabat Anda?

    3. Apakah Anda memiliki latar belakang yang sama? Kita tahu masalah inilah yang paling sering dipertanyakan. Pasangan de­ngan latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda jarang sekali bisa langgeng.

    4. Apakah Anda mengetahui nama-nama orang yang saat ini sedang membuatnya jengkel? Atau sebaliknya?

    Bagaimana sejarah hubungan cintanya? Jika Si dia memiliki kecenderungan men-jalin hubungan dalam waktu yang tidak lama, apa sihAnda harapkan darinya?

    5. Apakah Si diamemiliki pekeijaan tetap?

    6. Jika tidak, apakah ja memiliki suatu rencana jangka panjang untuk mendapatkan pekerjaan atau menggunakan kualifikasi dan kemampuannya? Seseorang yang tidak berpikir untuk rencana jangka panjang bagi dirinya, tak akan merencanakan masa depannya dengan melibatkan orang lain.

    7. Apakah Anda menikmati kebahagiaan bersamanya?

    8. Apakah Anda seagama? Hal mi akan mempermudah hubungan Anda berdua. Bila sampai ada perbedaan yang menyang­kut masalah agama, Si dia tidak akan mem­permainkannya, begitu juga sebaliknya.

    9. Apakah sifat-sifat buruk ini mengganjal dalam hubungan Anda: suka mengkritik, saling menghina, defensif dan/atau tidak mau kalah? John Gottman, penulis buku The Seven Principles form Making Marriage Work, mengatakan bahwa emosi seperti ini­lah yang akan merusak hubungan Anda.

    10. Apakah Anda saling mengetahui impian masing-masing? Satu lagi penemuan Gottman, pasangan yang bahagia biasanya dapat saling berhubungan dengan kehidupan impian mereka, sehingga mampu bernegosiasi bila menghadapi masalah yang potensial menjadi besar.

    11. Apakah Anda kurang lebih memiliki kekuasaan yang sama? Jika ia menolak untuk berbagi kekuasaan dengan Anda, atau menerima segala pengarber­arti hubungan Anda bermasalah.

    12. Dapatkah Anda mendeskripsikan filosofi dasar kehidupan masing-masing?

    13. Saat berargumen, apakah Anda berdua berusaha untuk menghentikan pertengkaran sebelum bertambah parah? Misalnya, dengan berusaha melucu. Tapi, kalau Anda berdua sama kerasnya? Wah, gawat!

    14. Menurut Anda, apakah Si dia sudah mengenal Anda?Jika Ia tidak pernah cukup berkonsentrasi untuk menemukan fakta­-fakta,jangan menipu diri sendiri bahwa Si dia akan memenuhi kebutuhan Anda.

    15. Apa yang membuat Anda berdua saling tertarik?Jika Anda masih mengingat momen bahagia pertama dan kenangan tersebut membuatAnda senang,jangan biarkan diri sendiri Anda terganggu oleh masalah kecil. Lebih baik, konsentrasikan diri melakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia.

    16. Saat Anda jauh darinya, apakah Anda sering memikirkannya?

    17. Dan, saat Anda bersama, apakah Anda saling berbagi?

    18. Apakah Si dia menghargai Anda? Dan apakah Anda juga menghargainya?

    19. Apakah masih ada kehangatan, kemesraan dan keromantisan dalam hubungan Anda berdua? Kalau iya, silakan lanjut!

Jika Anda sudah berpikir untuk berkeluarga, maka Anda perlu memikirkan hal tersebut lebih serius, Sebaliknya jika pasangan Anda tidak membuat Anda merasa aman, bahagia dan dihargai, atau bila Anda berdua tak bisa tertawa bersama dan merasa bangga satu sama lain, lebih baik Anda membatasi hubungan itu. HAVE FUN, tapi jangan berusaha mengikat si DIA, Jadi pertahankanlah semampu Anda, SUKSES ya!

 
 

Kosmopolitan - September 1999
 

 

1