MANIFESTASI KESEMPURNAAN DAN KETINGGIAN 'UBUDIYAH

Bag.I



Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu'alaikum Wr. Wb.



Alhamdu lillahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na'udzu hillahi min syuruuri anfusinaa

Asyhaadu allaa ilaaha illallahu, wa asyhaadu anna muhammdaan 'abduhu wa rasuluh

Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalihii wa ashhabihi aj'main

Ammaa ba'du, uushiikum wa nafsii bitaquwallahi faqad faazalmuttaquun



Manifestasi kesempurnaan dan ketinggian 'ubudiyah kepada Allah ini ialah menegakkan seluruh kewajiban yang harus ditegakkan manusia. Atau dengan kata lain menunaikan hak-hak dan kewajiban manusia.

1.) Hak Allah

2.) Hak kedua orang tua

3.) Hak suami istri

4.) Hak kaum kerabat

5.) Hak tetangga

6.) Hak kerja dan usaha

7.) Hak sesama Muslim

8.) Hak warga negara

9.) Hak negara

10.) Hak kemanusiaan dan sesama manusia



Muslim adalah manusia sempurna yang memberikan suluruh hak kepada yang berhak. Ia menunaikan kewajibannya secara total. Inilah salah satu sisi dari 'ubudiyah kepada Allah. Muslim adalah manusia yang tidak meninggalkan satu pun kewajibannya. Manusia tidak ada yang menandingi keutuhan kemanusiaannya.

Hak para hamba, di sisi Allah, dihitung lebih banyak dari pada hak Allah khusus. Sebab di dalam hak hamba terdapat dua hak sekaligus, yaitu hak Allah di dalam mentaati perintah-Nya dan hak hamba yang diberikan Allah kepada mereka. Karena itu suruhan dari hak Allah semata, lebih dekat dari pada suruhan dari hak yang disertai denga hak makhluk.



1.) Hak Allah

Hak Allah ialah Anda mengimani Dzat, shifat dan ad'al-Nya, perintah Allah untuk mengimani para Rasul, Malaikat, Kitab-kitab, hari akhir dan taqdir serta apa yang dibawa para Rasul.

Hak Allah ialah mengakui-Nya sebagai Ilah dan tidak memperhatikan yang lain. Karena itu tidak ada ketaatan kepada yang selain-Nya kecuali dalam ketaatan-Nya, tidak lebih mencintai selain-Nya atau menyamakan cinta kepada-Nya dengan cinta kepada selain-Nya, tidak berdo'a kepada selain-Nya, tidak bertawakal dan bergantung kepada selain-Nya dan tidak menghambakan diri selain kepada-Nya.

Hak Allah ialah mengingat-Nya. Karena itu tidak boleh melalaikan-Nya baik dalam amal ataupun tingkah laku.

Hak Allah ialah kerja sama kaum Muslimin untuk menegakkan satu negara (dawlah) yang dapat menegakkan ketentuan-ketentuan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.

Hak Allah ialah berjihad di jalan-Nya sehingga hanya Kalimah-Nya yang tertinggi di alam ini.

Dan hak Allah ialah meneladani Rasul-Nya di dalam setiap kondisi dan situasi. Allah berfirman:

"Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,

niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu."

[Ali 'Imran:31]



Hak Allah tercermin dalam perintah shalat, shiyam, zakat, hajji, dzikir dan do'a. Hak Allah ialah menerima hikmah-Nya apabila telah nyata sebagai hikmah-Nya. Dan hak Allah ialah memakan makanan yang dihalalkan-Nya, berusaha secara halal dan menunaikan hak-hak Allah di dalamnya.

Ringkasnya, hak Allah ialah menunaikan seluruh hak-hak yang ada kepada pemiliknya, mengerjakan semua itu semata-mata karena Allah, hanya menginginkan keridhaan dan Jannah-Nya. Akhirnya Allah akan memberikan kebaikan yang Anda ingini di dunia dan akhirat.

Firman Allah:

"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) maka Kami

segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang

yang Kami kehendaki. Dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam;

ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.



Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha

ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah Mu'min, maka

mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik."

[Al-Isra':18,19]



Dengan demikian membela syari'at-Nya adalah sebagian dari hak Allah. Begitu juga menegakkan Dawlah-Nya, membentuk pribadi Muslim, menyatukan ummah jika terpecah, meneladani Rasulullah SAW, berjihad di jalan-Nya sehingga satu-satunya Kalimatullah menjadi yang tertinggi di alam dunia ini, kemudian mengharap ridha Allah SWT. Firman Allah:



"Katakanlah, "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur'an)."

[Al-An'am:90]



"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak

ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan

kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa."

[Al-Qashash:83]



--------------------Insya Allah bersambung................................



maroji :



Al-Islam Seri 03, Sistim Akhlak

Sa'id Hawwa, hal 230-234



*** Abu Ghazian Dzaky SF ***

1