MANIFESTASI KESEMPURNAAN DAN KETINGGIAN 'UBUDIYAH
Bag.III
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdu lillahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na'udzu hillahi min syuruuri anfusinaa
Asyhaadu allaa ilaaha illallahu, wa asyhaadu anna muhammdaan 'abduhu wa rasuluh
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aalihii wa ashhabihi aj'main
Ammaa ba'du, uushiikum wa nafsii bitaquwallahi faqad faazalmuttaquun
Manifestasi kesempurnaan dan ketinggian 'ubudiyah kepada Allah ini ialah menegakkan seluruh kewajiban yang harus ditegak-
kan manusia. Atau dengan kata lain menunaikan hak-hak dan kewajiban manusia.
1.) Hak Allah
2.) Hak kedua orang tua
3.) Hak suami istri
4.) Hak kaum kerabat
5.) Hak tetangga
6.) Hak kerja dan usaha
7.) Hak sesama Muslim
8.) Hak warga negara
9.) Hak negara
10.) Hak kemanusiaan dan sesama manusia
3.) HAK SUAMI ISTRI & ANAK
Hak suami istri meliputi berbagai hal. Sebagian telah dibicarakan di muka. Sedangkan hak anak atas kedua orang tuanya meliputi; mendapat pakaian, makanan, pendidikan, kebaikan dan mendapatkan nama yang baik serta kesiapan untuk melaksanakan kewajiban bagi laki-laki ataupun perempuan.
Hak seorang anak, di dalam Islam, yang belum mencapai akil baligh, belum mencapai usia 15 tahun bagi anak laki-laki dan belum dikenal taklif, adalah mendapat pendidikan agar dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya setelah ia terkena taklif. Pendidikan ini meliputi pendidikan yang sifat 'ibadah, jihadiyah, amaliyah, lisaniyah, akhlaqiyah, aqidiyah dan 'ilmiyah. Karena itu seorang anak berhak mendapatkan latihan shiyam dan shalat, renang, menunggang kuda dan mempergunakan alat-alat perang, latihan kerja dan usaha, berbicara, amar ma'ruf dan nahyi munkar, latihan mental, penanaman aqidah, pelajarang fardhu 'ain, Kitab, Sunnah dan fiqh serta beberapa fardhu kifayah.
Dan di antara hak-hak anak adalah mendapat perlakuan yang sama dan adil sesama mereka. Dalam al-Qur'an Ibrahim berdu'a untuk anak-anaknya dan berwashiat kepada keturunannya:
"Dan Ibrahim telah mewashiatkan ucapan itu kepada anak-
anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim) berkata, "Hai
anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam".
[QS. Al-Baqarah:132]
"Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami perkenankan
du'a kami".
[QS. Ibrahim:40]
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi per;ajaran kepadanya, "Hai anakku, ja-
nganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya memper-
sekutukan Allah benar-benar kezhaliman yang besar.
Dan Kami perintahkan kepda manusia (berbuat baik) kepada
kedua orang ibu bapaknya; ibunya tealh mengandung dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
ibu bapakmu, hanya kepda-Ku-lah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, ma
ka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah ke
duanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang
yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah kem
balimu, maka Kuberitahukan kepadamu apa yang kamu kerjakan.
(Luqman berkata), "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (se
suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu
atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan men
datangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha
Halus lagi Maha Mengetahui.
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) me-
mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan
yang munkar dan bershabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diwajibkan (oleh Allah).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kare
na sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi de-
ngan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai".
[QS.Luqman:13-19]
Berkenan dengan anak ini Rasulullah SAW berwasiat:
"Tidak ada pemberian orang tua yang paling utama kepada
anaknya kecuali mendidiknya denga baik".
[HR. Tirmidzi]
"Orang tua yang mendidik anaknya lebih baik daripada ber
sedekah satu gantang".
"Barangsiapa mengasuh dan membiayai 3 anak perempuan atau
tiga saudara perempuan atau dua orang saudara perempuan
atau dua orang anak perempuan dan ia mendidik mereka,
memperlakukan mereka dengan baik serta mengawinkannya,
maka baginya surga".
[HR. Abu Dawud]
"Didiklah anak-anakmu atas kecintaan Nabimu dan keluarga
nya dan membaca al-Qur'an".
"Hai anak, Bismillahlah, makanlah dengan tangan kananmu
dan ambilah apa yang dekat denganmu".
"Wahai anak, jagalah (hubunganmu dengan) Allah, Allah
kamu akan mendaptkan-Nya memperhatikanmu. Jika kamu me
minta, mintalah kepada Allah. Jika kamu memohon pertolo
ngan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Dan ketahuilah
sesungguhnya jika satu bangsa berkumpul untuk memberimu
manfaat, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat apa-
apa kepadamu, kecuali sesuatu yang telah ditentukan Allah
untukmu. Dan jika mereka berkumpul akan mencelakakanmu
dengan sesuatu, mereka tidak aka dapat mencelakakanmu ke
cuali sesuatu yang telah ditentukan Allah atasmu. Diang
katlah qalam dan keringlah shuhuf".
"Ketika seorang laki-laki menunjukkan satu pemberian dari
salah seorang anaknya, ia ditanya, "Apakah kamu memberi
makan anak-anakmu seperti ini"? Ia menjawab, "Tidak".
Jawab Rasulullah SAW, "Aku tidak menyaksikan aniaya".
Semua itu merupakan refleksi dari firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan ahli
warismu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu; penjaga-penjaganya adalah Malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras dan yang tidak mendurhakai Allah terha
dap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan".
[QS. At-Tahrim: 6]
wassalaamU'alaikum wr.wb
------------------Insya Allah masih bersambung------------------
*) Al-Islam Seri 3
Sistim Akhlaq
Sa'id Hawwa