Kepada para netters yang saya hormati, berikut ini adalah kisah
nyata
dari para korban perkosaan di Jakarta tanggal 11-12 Mei 1998
yang
dikutip dari FICA NET,tschuss.
---------------------------------------------------------------------
Hai para netter,
Kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan salah
seorang
saudara dari teman saya yang menjadi salah satu korban kerusuhan
14 Mei
lalu. Ia tinggal di salah satu apartemen Pluit.
_____________________
Nama : Vivian (samaran)
Umur : 18 tahun
Kelamin : Perempuan
Dia memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki.
Dia
tinggal sekeluarga di apartemen ini. Sekitar pukul 9.15 pagi
hari
sekeliling apartemen sudah dikerumuni ratusan orang massa yang
terlihat
seram sekali. Mereka berteriak-teriak seperti kesetanan, "Bantai
Cina",
"Mari makan Babi", "Ayo Pesta". Kami sekeluarga tinggal di lantai
7.
Saat itu, kami ditelepon oleh keluarga yang tinggal di
lantai 3 bahwa massa
sudah naik ke lantai 2, dan bahkan ada penghuni yang dikejar-kejar
sampai ke atas. Saat itu kami langsung takut, tapi dalam
ketakutan itu, kami
sekeluarga berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Setelah itu, kami
bersiap
pergi meninggalkan kamar, dan kami terus naik melalui
tangga ke lantai atas,
karena ke bawah sudah tidak mungkin. Kami naik sampai lantai
15 dan di
sana kami diam di kamar salah seorang kenalan kami. Tidak lama
kemudian,
kami kaget karena dari lift keluar sejumlah orang tepat saat
kami akan
masuk, lalu kami cepat-cepat masuk dan kemudian mengunci pintu.
Saat itu
kami mendengar pintu kamar lain diketuk dengan keras dan terdengar
banyak teriakan dari ibu-ibu dan anak2 gadis. Sementara
kami merasakan amat
mencekam di dalam kamar, lalu sadar bahwa kamar kami nantinya
akan
mendapat giliran, maka kami langsung berpencar dan sembunyi
di sudut2
kamar. Dari dalam kami mendengar sayup-sayup anak2 gadis
sekitar umur 10 sampai 12
tahun yang berteriak, "mami....mami......",
"mami.....sakit.....mami..........". Saat itu saya tidak tahu
apa yang
terjadi.
Setelah hampir setengah jam kami menunggu, keadaan mulai reda,
dan suara
mulai tidak terdengar, kami memberanikan diri untuk melihat.
Dan setelah
kami keluar, ternyata apa yang kami liat adalah ....tidak dapat
disebutkan...... Kami melihat banyak orang bergelepakan di lantai,
banyak anak anak kecil dan anak2 gadis yang ikut bergelepakan...
Ya
Tuhan....apa yang terjadi...., adik saya perempuan (Veny)
berteriak-teriak histeris
melihat itu semua, dan dia langsung memeluk papa saya. Melihat
itu
sayapun menangis..... Akhirnya, kami bersama dengan kenalan
kami, dia suami
istri baru menikah turun lewat tangga. Sampai di lantai
10, terdengar ada
beberapa teriakan minta tolong..Karena teriakan itu jelas terdengar,
kami tergerak untuk masuk ke lantai itu..Tapi saat belok
dari persimpangan,
kami terkejut karena banyak sekali orang-orang. Dan saya sempat
melihat
dengan mata kepala sendiri ada seorang gadis yang umurnya sekitar
20
tahunan sedang diperkosa oleh 4 orang..dia berusaha berontak
tapi
dipegangi. Melihat itu kami langsung lari sekuat-kuatnya....
Tapi malang...Veny keburu ditangkap oleh orang2 itu. Dan saya
sekeluarga
berusaha menyelamatkan dia, tapi mereka kira2 ada sekitar 60
orang.
Akhirnya kami sekeluarga, papa, mama, saya, Veny dan Doni juga
kedua
suami istri Om Dodi dan tante Vera diikat oleh mereka
dengan menggunakan
sobekan seprei. Mereka membawa kami ke sebuah kamar. Om
Dodi saat itu sudah
menanyakan kepada mereka apa yang mereka mau, tapi mereka tidak
menjawab, tampang mereka sangat jahat dan kejam. Salah
seorang dari mereka menarik
Veny dengan kasar, dan menyeretnya ke sofa, saat itu saya tahu,
bahwa
Veny dalam bahaya, saya berusaha berteriak sekeras-kerasnya,
dan salah
seorang dari mereka menampar saya, kemudian papa saya
yang juga berteriak
dipukul dengan balok sampai pingsan, mama saya sudah keburu
pingsan sejak
melihat Veny ditarik oleh mereka.
Saat itu, saya hanya berdoa pada Tuhan, Tuhan jangan sampai malapetaka
itu menimpa kami.... Om Dodi, yang saat itu terus membujuk
mereka agar mau
meninggalkan kami dengan imbalan uang tetap tidak berhasil.
Dan.....akhirnya Veny diperkosa secara paksa oleh mereka. Saya
yang
tidak tahan melihat hal itu apalagi mendengar teriakan
pilu Veny, langsung
menangis dan menutup mata rapat2...Mereka yang memperkosa Veny
kira2 ada
5 orang, dan setiap orang selalu memulainya dengan teriakan
"Allahu
akbar".... Mereka sadis....mereka kejam............tampang mereka
sangat
bringas..... Tidak berapa lama ada sekitar 9 orang lagi masuk
ke kamar
itu, dan menarik saya dan saya sempat melihat tante Vera juga
ditarik
secara paksa. Saat itu saya langsung pingsan.....dan tidak tahu
apa yang
terjadi....
Saya terbangun kembali kira2 sore hari sekitar jam 5/6 sore,
kepala saya
pusing dan saya baru sadar bahwa tubuh saya ternyata tidak mengenakan
baju lagi, dan saat itu saya menangis, saya merasa amat
kecewa, saya ingat
bahwa anggota keluarga saya masih di situ,,, dan saya melihat
dengan
samar-samar papa memeluk mama saya dan Doni. Om Dodi saya lihat
tergeletak di lantai, sedangkan tante Vera menangis di
atas tubuhnya. Saya tidak
kuat bangun...... Saya akhirnya lemas dan tertidur kembali.
Keesokan harinya saya telah ada di rumah sakit pluit. disamping
saya ada
mama dan papa. dengan masih merasa sakit di seluruh tubuh saya,
saya
bertanya, "ma...kenapa Vinny ma......?" Tapi saya merasakan
sakit sekali
sewaktu mengucapkan kata2 itu. Pipi saya rasanya bengkak. Mama
saya
langsung menangis dan tidak dapat berbicara. Sementara papa
tersenyum
sambil menahan tangisan.
Setelah kurang lebih 4 hari saya dirawat, keadaan saya mulai
pulih. Dan
papa menceritakan kepada saya apa yang telah terjadi dengan
pandangan
yang pilu..... Saat saya pingsan itu, saya telah diperkosa
oleh sekitar 7
orang, saat itu papa saya masih tidak bisa melihat dengan jelas,
karena
ia masih pusing akibat dipukul dengan balok. Mereka memperkosa
saya dengan
membalik-balikkan tubuh saya dan membenturkannya ke tembok.
Dan, setelah
itu papa bilang...."Vin, Veny udah jalan......". Saat itu saya
bingung
dan tidak tahu mengapa saya langsung menangis, dan mungkin
tangisan itu
terdengar sampai keluar kamar... "Kenapa pa?????"", papa tidak
menjawab....papa langsung menyuruh saya istirahat dan ia langsung
keluar
kamar. Saat itu saya menangis terus-terusan seakan hidup ini
sudah tidak
berarti lagi.
Setelah semuanya itu berakhir dan seminggu yang lalu saya pulang
dari
rumah sakit ke rumah saudara saya, saya baru diceritakan apa
yang
terjadi.
Ternyata, saat Veny diperkosa, Veny berusaha terus melawan,
oleh sebab
itu ia berkali-kali ditampar oleh orang2 biadab itu, dan
terakhir kali Veny
melawan, ia meludahi salah seorang dari mereka. Merasa tidak
senang, ia
mengambil pisau (tidak tahu pisau apa) dan langsung melayangkan
pisaunya
itu ke perut Veny, dan secara biadab seperti binatang ia berkali-kali
mengibaskan pisaunya ke perut Veny, sampai akhirnya Veny menghembuskan
nafasnya yang terakhir dengan darah mengalir di sekujur tubuhnya.
Saat mendengar itu, saya langsung shock, dan papa bercerita lagi
bahwa
Om Dodipun mengalami hal yang sama, yang akhirnya menghembuskan
nafasnya
yang terakhir di saksikan tante Vera yang juga menjadi
korban perkosaan.
Tuhan......mengapa ini semua mesti terjadi??? Saat ini tante
Vera
ditemani oleh kakaknya tinggal di rumah orang tuanya,
dan menurut kabar dari
kakaknya, sampai hari ini dia masih shock dan sering melamun
sendiri,
bahkan seringkali tidak mau diajak makan. Dan, mama saya juga
pasrah.
Saya dan mama sampai saat ini, hampir tiap jam menangisi
kejadian tersebut,
dan saya tidak bisa lupa akan kejadian hari itu. Bagaimanapun
juga mereka
adalah manusia biadab yang tidak berkeprimanusiaan.
Saudara2 para netter, saat ia menceritakan kejadian ini, banyak
yang
tidak dapat diungkapkannya melalui kata2, dan sepanjang
bercerita, airmatanya
selalu mengalir tak tertahan. Dan mendengar cerita yang serupa
dari
beberapa teman saya yang lain, yang hampir selalu sama adalah
teriakan
"Allahu akbar" yang diucapkan oleh para penjahat itu. Apakah
mereka
menganggap perbuatan mereka itu jihad?
Hai para alim ulama, Agama Anda adalah agama mayoritas, tetapi
orang2
yang baik dan memiliki cinta kasih terhadap sesama dalam
agama Anda adalah
minoritas. Bagaimana dengan Kristen, Budha dan Hindu, yang agamanya
merupakan agama minoritas, tapi umat2 yang baik dan memiliki
cinta kasih
dalam agama itu adalah mayoritas. Sebagai saran saja bagi anda
para
ulama Muslim, kami menghormati agama anda sama dengan
kami menghormati agama
kami sendiri, agama anda adalah agama yang baik, tetapi para
pengajarnyalah yang tidak mengajarkan cinta kasih, dengar saja
di radio,
FM 98,5 atau 95,4 kalau saya tidak salah. Di situ terdapat siaran
langsung khotbah pengajian dari sebuah mesjid di jakarta,
Anda tahu, yang
diajarkan oleh para pembicara di situ adalah, bahwa umat
Islam harus bangkit,
balas dendam, memusuhi Kristen, Memusuhi Cina, melawan
Pemerintah.
Hai, engkau para ulama yang munafik, kalo Anda tetap tidak mengajarkan
saling mengasihi dan saling mencintai dengan kasih antar sesama
umat
yang seagama maupun yang beragama lain, maka saya yakin
agama Anda tetap jadi
Mayoritas tetapi dengan kualitas umat yang semakin bobrok dan
dengan
umat yang semakin beringas.
INGATLAH! Anda yang mengajarkan, Andalah yang akan mendapatkan
hukuman
tertinggi dari Tuhan.
Semoga Anda bertobat!
---------------------------------------------------------------------
Ada komentar? Bagi para netters yang ingin memberikan komentar
silahkan
menghubungi lewat e-mail saya: djiecung@hotmail.com
salam