[INDONESIA-VIEW]  Peristiwa Perkosaan

From: "suryanto wijaya" <djiecung@hotmail.com>  Save Address Block Sender
To: check@bimamail.com
Cc: indonesia_view@hotmail.com
Subject: Peristiwa Perkosaan
Date: Sat, 20 Jun 1998 07:34:56 PDT

 
  Kepada para netters yang saya hormati, berikut ini adalah kisah nyata
  dari para korban perkosaan di Jakarta tanggal 11-12 Mei 1998 yang
  dikutip dari FICA NET,tschuss.
  ---------------------------------------------------------------------
  Hai para netter,
  Kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan salah seorang
  saudara dari teman saya yang menjadi salah satu korban kerusuhan 14 Mei
  lalu. Ia tinggal di salah satu apartemen Pluit.
  _____________________

  Nama : Vivian (samaran)
  Umur : 18 tahun
  Kelamin : Perempuan

  Dia memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki. Dia
  tinggal sekeluarga di apartemen ini. Sekitar pukul 9.15 pagi hari
  sekeliling apartemen sudah dikerumuni ratusan orang massa yang terlihat
  seram sekali. Mereka berteriak-teriak seperti kesetanan, "Bantai Cina",
  "Mari makan Babi", "Ayo Pesta". Kami sekeluarga tinggal di lantai 7.
  Saat  itu, kami ditelepon oleh keluarga yang tinggal di lantai 3 bahwa massa
  sudah naik ke lantai 2, dan bahkan ada penghuni yang dikejar-kejar
  sampai  ke atas. Saat itu kami langsung takut, tapi dalam ketakutan itu, kami
  sekeluarga berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Setelah itu, kami bersiap
  pergi  meninggalkan kamar, dan kami terus naik melalui tangga ke lantai atas,
  karena ke bawah sudah tidak mungkin. Kami naik sampai lantai 15 dan di
  sana kami diam di kamar salah seorang kenalan kami. Tidak lama kemudian,
  kami kaget karena dari lift keluar sejumlah orang tepat saat kami akan
  masuk, lalu kami cepat-cepat masuk dan kemudian mengunci pintu. Saat itu
  kami mendengar pintu kamar lain diketuk dengan keras dan terdengar
  banyak  teriakan dari ibu-ibu dan anak2 gadis. Sementara kami merasakan amat
  mencekam di dalam kamar, lalu sadar bahwa kamar kami nantinya akan
  mendapat giliran, maka kami langsung berpencar dan sembunyi di sudut2
  kamar. Dari  dalam kami mendengar sayup-sayup anak2 gadis sekitar umur 10 sampai 12
  tahun yang berteriak, "mami....mami......",
  "mami.....sakit.....mami..........". Saat itu saya tidak tahu apa yang
  terjadi.

  Setelah hampir setengah jam kami menunggu, keadaan mulai reda, dan suara
  mulai tidak terdengar, kami memberanikan diri untuk melihat. Dan setelah
  kami keluar, ternyata apa yang kami liat adalah ....tidak dapat
  disebutkan...... Kami melihat banyak orang bergelepakan di lantai,
  banyak  anak anak kecil dan anak2 gadis yang ikut bergelepakan... Ya
  Tuhan....apa  yang terjadi...., adik saya perempuan (Veny) berteriak-teriak histeris
  melihat itu semua, dan dia langsung memeluk papa saya. Melihat itu
  sayapun  menangis..... Akhirnya, kami bersama dengan kenalan kami, dia suami
  istri  baru menikah turun lewat tangga. Sampai di lantai 10, terdengar ada
  beberapa teriakan minta tolong..Karena teriakan itu jelas terdengar,
  kami  tergerak untuk masuk ke lantai itu..Tapi saat belok dari persimpangan,
  kami terkejut karena banyak sekali orang-orang. Dan saya sempat melihat
  dengan mata kepala sendiri ada seorang gadis yang umurnya sekitar 20
  tahunan sedang diperkosa oleh 4 orang..dia berusaha berontak tapi
  dipegangi. Melihat itu kami langsung lari sekuat-kuatnya....

  Tapi malang...Veny keburu ditangkap oleh orang2 itu. Dan saya sekeluarga
  berusaha menyelamatkan dia, tapi mereka kira2 ada sekitar 60 orang.
  Akhirnya kami sekeluarga, papa, mama, saya, Veny dan Doni juga kedua
  suami  istri Om Dodi dan tante Vera diikat oleh mereka dengan menggunakan
  sobekan  seprei. Mereka membawa kami ke sebuah kamar. Om Dodi saat itu sudah
  menanyakan kepada mereka apa yang mereka mau, tapi mereka tidak
  menjawab,  tampang mereka sangat jahat dan kejam. Salah seorang dari mereka menarik
  Veny dengan kasar, dan menyeretnya ke sofa, saat itu saya tahu, bahwa
  Veny  dalam bahaya, saya berusaha berteriak sekeras-kerasnya, dan salah
  seorang  dari mereka menampar saya, kemudian papa saya yang juga berteriak
  dipukul  dengan balok sampai pingsan, mama saya sudah keburu pingsan sejak
  melihat  Veny ditarik oleh mereka.

  Saat itu, saya hanya berdoa pada Tuhan, Tuhan jangan sampai malapetaka
  itu  menimpa kami.... Om Dodi, yang saat itu terus membujuk mereka agar mau
  meninggalkan kami dengan imbalan uang tetap tidak berhasil.
  Dan.....akhirnya Veny diperkosa secara paksa oleh mereka. Saya yang
  tidak  tahan melihat hal itu apalagi mendengar teriakan pilu Veny, langsung
  menangis dan menutup mata rapat2...Mereka yang memperkosa Veny kira2 ada
  5  orang, dan setiap orang selalu memulainya dengan teriakan "Allahu
  akbar".... Mereka sadis....mereka kejam............tampang mereka sangat
  bringas..... Tidak berapa lama ada sekitar 9 orang lagi masuk ke kamar
  itu, dan menarik saya dan saya sempat melihat tante Vera juga ditarik
  secara paksa. Saat itu saya langsung pingsan.....dan tidak tahu apa yang
  terjadi....

  Saya terbangun kembali kira2 sore hari sekitar jam 5/6 sore, kepala saya
  pusing dan saya baru sadar bahwa tubuh saya ternyata tidak mengenakan
  baju  lagi, dan saat itu saya menangis, saya merasa amat kecewa, saya ingat
  bahwa anggota keluarga saya masih di situ,,, dan saya melihat dengan
  samar-samar papa memeluk mama saya dan Doni. Om Dodi saya lihat
  tergeletak  di lantai, sedangkan tante Vera menangis di atas tubuhnya. Saya tidak
  kuat  bangun...... Saya akhirnya lemas dan tertidur kembali.

  Keesokan harinya saya telah ada di rumah sakit pluit. disamping saya ada
  mama dan papa. dengan masih merasa sakit di seluruh tubuh saya, saya
  bertanya, "ma...kenapa Vinny ma......?" Tapi saya merasakan sakit sekali
  sewaktu mengucapkan kata2 itu. Pipi saya rasanya bengkak. Mama saya
  langsung menangis dan tidak dapat berbicara. Sementara papa tersenyum
  sambil menahan tangisan.

  Setelah kurang lebih 4 hari saya dirawat, keadaan saya mulai pulih. Dan
  papa menceritakan kepada saya apa yang telah terjadi dengan pandangan
  yang  pilu..... Saat saya pingsan itu, saya telah diperkosa oleh sekitar 7
  orang, saat itu papa saya masih tidak bisa melihat dengan jelas, karena
  ia  masih pusing akibat dipukul dengan balok. Mereka memperkosa saya dengan
  membalik-balikkan tubuh saya dan membenturkannya ke tembok. Dan, setelah
  itu papa bilang...."Vin, Veny udah jalan......". Saat itu saya bingung
  dan  tidak tahu mengapa saya langsung menangis, dan mungkin tangisan itu
  terdengar sampai keluar kamar... "Kenapa pa?????"", papa tidak
  menjawab....papa langsung menyuruh saya istirahat dan ia langsung keluar
  kamar. Saat itu saya menangis terus-terusan seakan hidup ini sudah tidak
  berarti lagi.

  Setelah semuanya itu berakhir dan seminggu yang lalu saya pulang dari
  rumah sakit ke rumah saudara saya, saya baru diceritakan apa yang
  terjadi.
  Ternyata, saat Veny diperkosa, Veny berusaha terus melawan, oleh sebab
  itu  ia berkali-kali ditampar oleh orang2 biadab itu, dan terakhir kali Veny
  melawan, ia meludahi salah seorang dari mereka. Merasa tidak senang, ia
  mengambil pisau (tidak tahu pisau apa) dan langsung melayangkan pisaunya
  itu ke perut Veny, dan secara biadab seperti binatang ia berkali-kali
  mengibaskan pisaunya ke perut Veny, sampai akhirnya Veny menghembuskan
  nafasnya yang terakhir dengan darah mengalir di sekujur tubuhnya.

  Saat mendengar itu, saya langsung shock, dan papa bercerita lagi bahwa
  Om  Dodipun mengalami hal yang sama, yang akhirnya menghembuskan nafasnya
  yang  terakhir di saksikan tante Vera yang juga menjadi korban perkosaan.

  Tuhan......mengapa ini semua mesti terjadi??? Saat ini tante Vera
  ditemani  oleh kakaknya tinggal di rumah orang tuanya, dan menurut kabar dari
  kakaknya, sampai hari ini dia masih shock dan sering melamun sendiri,
  bahkan seringkali tidak mau diajak makan. Dan, mama saya juga pasrah.
  Saya  dan mama sampai saat ini, hampir tiap jam menangisi kejadian tersebut,
  dan  saya tidak bisa lupa akan kejadian hari itu. Bagaimanapun juga mereka
  adalah manusia biadab yang tidak berkeprimanusiaan.

  Saudara2 para netter, saat ia menceritakan kejadian ini, banyak yang
  tidak  dapat diungkapkannya melalui kata2, dan sepanjang bercerita, airmatanya
  selalu mengalir tak tertahan. Dan mendengar cerita yang serupa dari
  beberapa teman saya yang lain, yang hampir selalu sama adalah teriakan
  "Allahu akbar" yang diucapkan oleh para penjahat itu. Apakah mereka
  menganggap perbuatan mereka itu jihad?

  Hai para alim ulama, Agama Anda adalah agama mayoritas, tetapi orang2
  yang  baik dan memiliki cinta kasih terhadap sesama dalam agama Anda adalah
  minoritas. Bagaimana dengan Kristen, Budha dan Hindu, yang agamanya
  merupakan agama minoritas, tapi umat2 yang baik dan memiliki cinta kasih
  dalam agama itu adalah mayoritas. Sebagai saran saja bagi anda para
  ulama  Muslim, kami menghormati agama anda sama dengan kami menghormati agama
  kami sendiri, agama anda adalah agama yang baik, tetapi para
  pengajarnyalah yang tidak mengajarkan cinta kasih, dengar saja di radio,
  FM 98,5 atau 95,4 kalau saya tidak salah. Di situ terdapat siaran
  langsung  khotbah pengajian dari sebuah mesjid di jakarta, Anda tahu, yang
  diajarkan  oleh para pembicara di situ adalah, bahwa umat Islam harus bangkit,
  balas  dendam, memusuhi Kristen, Memusuhi Cina, melawan Pemerintah.

  Hai, engkau para ulama yang munafik, kalo Anda tetap tidak mengajarkan
  saling mengasihi dan saling mencintai dengan kasih antar sesama umat
  yang  seagama maupun yang beragama lain, maka saya yakin agama Anda tetap jadi

  Mayoritas tetapi dengan kualitas umat yang semakin bobrok dan dengan
  umat  yang semakin beringas.

  INGATLAH! Anda yang mengajarkan, Andalah yang akan mendapatkan hukuman
  tertinggi dari Tuhan.
  Semoga Anda bertobat!

  ---------------------------------------------------------------------
  Ada komentar? Bagi para netters yang ingin memberikan komentar silahkan
  menghubungi lewat e-mail saya: djiecung@hotmail.com

  salam

  1