Assalamu'alaikum Wr Wb
Bila kita kaji kembali beberapa tahun belakangan ini terjadi
banyak kasus yang misterius dan tidak terungkap, yang bila diperhatikan
mempunyai tendensi berkaitan dengan kekuasaan atau kekuatan tertentu.Contoh
kasus Marsinah, Udin,(ex) wartawan di Kalimantan Barat, penculikan aktivis,
penembakan mahasiswa Trisakti dan yang paling kolosal adalah kerusuhan
yang pecah dibeberapa kota.
ABRI yang begitu sigap memecahkan kasus rumit, seperti
peristiwa Lampung, GPK di Irja, bom dirumah susun dan lain2 kasus yang
melawan pemerintah (waktu itu) kelihatan tidak berdaya atau bahkan boleh
dibilang enggan mengusut kasus2 misterius yang sampai saat ini belum/tidak
terpecahkan.
Mungkinkah tidak disadari bahwa kasus2 misterius itu membuat
kita disorot oleh semua pihak, baik didalam maupun diluar negeri,
dan bisa membuat kita semakin terpuruk dibidang ekonomi.
Mungkinkah keengganan IMF dan negara lain dalam menyalurkan
pinjaman/bantuan, terkait dengan kasus2 tadi, mereka jadi tidak yakin akan
kesungguhan pemerintah dan aparat kita dalam menjamin keamanan serta ketentraman
dinegeri kita yang nota bene berkaitan dengan kondisi usaha. Bisa dibayangkan
dengan larinya pelaku ekonomi (baik ex patriat dan WNI keturunan)
ke luar negeri akan membawa dampak terganggunya industri dan distribusi
di Indonesia, dimana sedang
mengalami kesulitan ekonomi yang sangat serius. Lha kalau pelaku
ekonominya enggan atau bahkan takut, bagaimana IMF atau negara sahabat
lainnya bisa yakin bahwa duwit pinjamannya pasti digunakan buat membantu
melancarkan roda perekonomian? Memang dampak kerusuhan 13 Mei 1998 berakibat
negatip (baik langsung maupun tidak langsung - dalam arti dampak
keengganan/ketakutan sebagian pelaku ekonomi) terhadap ekonomi kita,
dan sebaiknya hal itu segera dituntaskan dengan mengusut dalang utamanya.
Dari berita2 yang ada didapat data bahwa kerusuhan yang pecah secara
serentak dan sistimatis, yang diawali dengan
penembakan mahasiswa Trisakti, pasti ada dalangnya . Hal itu
pernah diucapkan oleh Pangdam Jaya beberapa hari setelah kerusuhan pecah
(yang entah kenapa akhir2 ini disangkal oleh beliau, bingung deh kita jadinya),
cukup lucu bila dalam kerusuhan Solo dan Jakarta alasannya sama yaitu aparat
tidak cukup banyak untuk mengatasi kejadian yang terjadi serempak
dan dalam wilayah yang cukup luas. Nah........ khan diakui kerusuhan terjadi
"serempak dan dalam wilayah yang
cukup luas", ini dikatakan oleh Danrem Solo dan Pangdam Jaya,
terus bagaimana bisa serentak kalau tidak dikoordinir? Lalu kasus
penculikan aktivis ... yang sampai saat ini investigasinya masih
kayak rumput yang bergoyang, masalah Udin dan Marsinah juga baru mulai
disentuh lagi. Rasanya sih ada setan2 gundulnya dibalik semua itu,
memang sih ini kayak simalakama..... kalau dibongkar anak mati ...kalau
tidak dibongkar bapak bisa mati. Nah lho.... Pak Wiranto ...kalau
bingung bisa dengan cara dengar tokek bunyi aja deh ....tokek bongkar....tokek
tidak...tokek bongkar......, cuma pendapat kami sebaiknya dibongkar aja
deh daripada akibat nila setitik rusak susu sebelanga.
Kasihan rakyat Pak, ekonomi makin parah, daya beli anjlok, rupiah anjlok
....trus bantuan nggak dateng2 .
Yang mau mbantu nunggu itikad kita Pak............ lupakan aja
deh konsensus dengan setan gundul ama genderuwo. Lebih baik dimaki
sekeluarga daripada dikutuk dan disumpahi orang satu negara. Kita tahu
Pak, kalau entar Bapak bertindak pasti ada cercaan dan gossip tentang Bapak....
kita maklum deh mana ada sih orang yang bersih total? Paling tidak
ada usaha kita untuk menebus kesalahan dimasa lalu. Marilah kita
bantu legitimasi dan usaha pemerintah yang sekarang untuk menanggulangi
masalah ekonomi yang sudah mencekik rakyat. tidak
mungkin kalau nasib orang satu negeri di kalahkan sama setan2
yang suka ngumpul di Borobudur , jangan korbankan lagi rakyat yang sudah
semaput ini.
Kita semua tahu reaksi negatip dari luar negeri
atas kasus2 yang belum (mudah2an diusahakan) tuntas, dan itu bisa berakibat
investasi ke Indonesia akan merosot dan itu buntutnya ekonomi kita
sulit membaik.
Rasanya semua ini terserah pada Pak Wiranto dan perwira2 ABRI
yang benar2 Saptamargais, jadi kalau semua sudah terlambat dan menjadi
rusak total, anda semua akan dicatat hitam dalam sejarah bangsa.
Pemerintah yang sekarang akan gagal total dan rakyat akan menderita,
kalau ABRI tetap bimbang dalam menuntaskan kasus2 misterius. Presiden Habibie
dan kabinet (yang entah namanya kabinet transisional atau reformasi pembangunan
- what is a name?) mau menempuh jalan apapun, semua akan mentok kalau ABRI
tidak konsekuen.
Dan ingat reformasi membawa resiko, yang mungkin bagi
perwira tinggi ABRI berarti akan kehilangan satu atau beberapa "hak
istimewa" .... tapi khan katanya ABRI siap ikut reformasi dengan segala
konsekuensinya (sesuai dengan janji Bapak S.B. Yudhoyono), jadi kalau
ada Pati yang enggan pisah sama bang Holo cs. ya disingkirkan aja.
Sekali lagi Pak Wir......... sudahi bingungnya, jangan takut
nanti orang menyebarkan cerita tentang Bapak, rakyat udah kebelet makan
nih..............
Ayo ABRI jangan ragu, tuntaskan dan bongkar abis semua kasus
misterius
kayak..... kerusuhan...penculikan dan penembakkan dll. Jangan
ragu untuk menjalankan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar .... waktu
tidak bisa menunggu lagi, dan masak karena segelintir oknum nanti semua
ABRI dicap setan gundul. Malu ahhhhhh..............
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Sidik Pamungkas
(Mau nyulik cewek cakep aja deh......)