Di bawah ini adalah kutipan berita dari Harian Waspada 26 Juni 1998 :
>>..... Masih dalam dialog dengan sejumlah pria WNI turunan,
Gubsu T.
Rizal Nurdin secara tegas
>> meminta agar dijalin hubungan baik dengan warga masyarakat
sekitarnya. ''Jangan
>> pergunakan lagi bahasa China.'' ....
Dasar gubernur rasialis, munafik ! Di hadapan orang banyak berlagak
membela pribumi dengan memojokkan warga Tionghoa, tetapi di
belakang
dia memeras uang dari warga Tionghoa di Sumut
dengan alasan untuk sumbangan sembako, namun uang tsb sebenarnya
digunakan untuk menyogok
anggota DPRD agar memilih dia sebagai gubernur. Bukannya membela
atau
setidak-tidaknya
mengeluarkan pernyataan simpatik kepada warga Tionghua yang
gudangnya
dibakar, malah
sebaliknya mengeluarkan kata-kata kampungan yang sebenarnya
tidak
semestinya diucapkan oleh
seorang gubernur. Memang gubernur yang satu ini benar-benar
WANG PAK TAN
!
medan-kia