KRONOLOGIS AKSI RAKYAT TAPUT
DAN MAHASISWA
DI UNILAND DAN GUBSU 29
JUNI 1998 MEI
02.30 WIB Dua ratusan
masyarakat dari berbagai daerah di Tapanuli
Utara (Taput) yang menderita langsung
oleh aktivitas PT Inti Indorayon
Utama (PT IIU) sepoerti
Porsea, Silimbat sampai di Universitas Katolik
St. Thomas Medan dan menginap
di kampus sambil menunggu pagi.
09.30 WIB Masyarakat dan
mahasiswa mengadakan mimbar bebas di Kampus
Unika St. Thomas meminta dukungan
dari mahasiswa atas persoalan yang
dialami dan diderita oleh maysarakat
selama PT IIU berdiri dan
beroperasi di Taput seperti pecahnya
tabung gas chlorin tahun 1993,
Penebangan hutan yang tidak terkendali,
kekeringan, penurunan permukaan
Danau Toba, menurunnya hasil pertanian
(sawah tidak dapat ditanami lagi
karena hasil panen menurun 50-85%
dan padi biasanya menguning dan
mengering akibat gas chlorin),
kematian hewan piaraan dan ikan-ikan,
percepatan kerusakan/keropsnya
(korosi) atap seng ditambah lagi dengan
percepatan keruasakan jalan yang
disebabkan oleh lindasan truk-truk
pengangkut kayu PT. IIU dan yang
paling membuat warga tidak setuju
dengan keberadaan PT. IIU adalah
dibukanya lokasi prostitusi di daerah
Porsea yang dapat merusak tatanan
sosial dan moral generasi muda di
Taput. Dan masih banyak lagi dosa-dosa
PT IIU yang menurut salah seorang
pembicara lebih banyak kerugiannya
dibandingkan dengan keuntungan yang
di dapat oleh masyarakat.
09.45 WIB Sebagian dari
masyarakat berangkat ke Universitas HKBP
Nommensen (UHN) untuk mendapatkan
dukungan dari mahasiswa. Sementara itu
puluhan massa dari Universitas
Sumatera Utara dengan mengendarai bus
menuju ke Unika St. Thomas untuk
berangkat bersama-sama rakyat dan
rekan-rekannya dari Unika St.
Thomas.
10.20 WIB Ribuan Mahasiswa dan
rakyat berangkat dari Unika St. Thomas
dengan mengendarai bus-bus dan
sepeda motor mengadakan konvoi sambil
meneriakkan yel-yel tutup PT IIU.
11.00 WIB Ribuan massa rakyat
dan mahasiswa ini sampai dan berhenti di
depan gedung UNILAND gedung
tempat PT IIU berkantor dibawah bendera
Raja Garuda Mas. Sementara itu
ratusan massa dari UHN juga mulai
bergerak dengan berkonvoi dengan
bus dan sepeda motor berkeliling kota
sambil meneriakkan yel-yel tutup
PT IIU dengan berbagai macam spanduk
meminta agar PT IIU ditutup. Langsung
menggelar mimbar bebas dan
menggelar puluhan spanduk dan
poster dan beberapa orang mengadakan
negosiasi dengan satuan pengamanan
UNILAND dan juga ratusan aparat
keamanan yang telah lebih dulu
sampai dilokasi.
11.50 WIB Ratusan massa mahasiswa
dan rakyat yang berasal dari UHN
sampai di UNILAND setelah hampir
1 jam terjebak kemacetan di jalan
Brigjend Katamso dan bergabung
dengan rekan-rekannya mahasiswa dan
rakyat yang telah lebih dulu sampai
di lokasi.
12.05 WIB tim negosiator mengumumkan
kepada massa bahwa di dalam gedung
sedang ada acara Peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW yang menurut
pimpinan acara Al Ustadz Drs.
H Asril Alisyahbana Nasution akan
berlangsung sampai pukul 14.30
siang. Pada mulanya mahasiswa dan rakyat
tidak percaya ada acara peringatan
Maulid Nabi ini karena di kalender
Maulid Nabi baru berlangsung minggu
depan. Namun setelah mendapat
penjelasan para pimpiOlehn massa
dapar mengerti dan karena itu maka
massa mengambil keputusan untuk
menghindari hal-hal yang mengarah kepada
SARA untuk menunjukkan bahwa aksi
yang dilakukan oleh masyarakat dan
mahasiswa adalah aksi damai
12.45 WIB dengan meninggalkan lokasi
UNILAND dan ber-longmarch dengan
jalan kaki menuju kantor Gubernur
Sumatera Utara Medan dibawah siraman
rintik-rintik hujan mengikuti
kepedihan hatin rakyat yang tak pernah
menjadi tuan di negerinya ini.
Jalan yang dilalui menuju ke kantor
gubernur ini termasuk daerah padat
pertokoan namun dapat berjalan dengan
aman sampai ke kantor gubernur.
13.30 WIB Massa sampai di
kantor Gubernur Tk. I Sumut di jalan
Diponegoro dan langsung menggelar
mimbar bebas di halaman dalam kantor
gubernur. Ribuan massa meneriakkan
yel-yel Tutup Indorayon yang
diselingi plesetan 'indo-rojan'
yang dalam bahasa setempat (Batak Toba)
berarti indo-jahat.
13.45 WIB lima belas orang tim
delegasi dari masyarakat, mahasiswa dan
Walhi Sumut masuk ke dalam gedung
Gubernur dan diterima oleh Wagubsu
(wakil gubernur sumut) II Abd
Wahab Dlimunthe, Asisten I Ketataprajaan
Drs. Sahala Tampubolon,
dan Asisten III Drs. Armansyah Nasution.
Dalam dialog tersebut masyarakat
tetap pada pendiriannnya bahwa PT IIU
tidak layak lagi beroperasi di
Taput selain tidak memberikan manfaat
kepada rakyat juga hanya menambah
penderitaan rakyat dan kerusakan moral
generasi muda. Pihak Pemda Tk
I Sumut tidak dapat memberikan jawaban
yang pasti kepada rakyat karena
mereka tidak mempunyai wewenang untuk
menutup PT IIU tetapi berada di
tangan pusat.
14.40 WIB Delegasi keluar dari
ruangan dan meyatakan kepada massa yang
berada di luar hasil dari delegasi.
Massa menyambut pernyataan
wakil-wakil mereka dengan sangat
kecewa. Dan rakyat dan mahasiswa
mengambil kesimpulan bahwa jika
pemerintah tidak dapat menyelesaikan
kasus mereka maka masyarakat akan
mengambil tindakan sendiri. Pemerintah
bisa belajar5 dari kasus Belawan,
karena tidak ada tanggapan maka rakyat
bertindak sendiri, demikian kata
seorang wakil mahasiswa. Rakyat dan
mahasiswa berbulat tekad untuk
menutup sendiri PT IIU dalam waktu dekat
ini. Mahasiswa akan mengkonsolidasikan
diri dengan rakyat yang telah
lebih dulu mengadakan aksi penghadangan
terhadap truk-truk PT IIU di
Taput.
Terjadi dialog dengan Let.Kol M.
Haryanto untuk kendaraan transportasi
masyarakat dan mahasiswa masing-masing
universitas kembali ketempat
semula. Disepakati bahwa pihak
Militer akan menyediakan 10 truk ABRI
untuk mengangkut ke tempat tujuan.
Setelah menunggu sampai 30 menit
ternyata truk yang pesan tidak datang
didesak supaya Let.Kol M. Haryanto
menyetujui pemakaian Truk Militer
yang berada di Kantor Gubernur
sebanyak 5 unit.
16.40 WIB Masyarakat
Tap-Ut dan mahasiswa Universitas Katolik St.
Thomas Medan diantar oleh truk
Militer ke Kampus unika di Tanjung Sari.
17.30 WIB Truk Militer kembali
sebanyak 3 unit mengangkut mahasiswa
Nommensen kembali ke Kampus UHN.
20.00 WIB Masyarakat Tapanuli Utara
berangkat kembali ke Porsea dengan
mengendarai bus PMH sebanyak 2
unit. Pemesanan bus lumayan lama karena
alasan tidak ada pemilik/supir
bus yang mau mengangkut masyarakat karena
mereka tahu masyarakat adalah
yang ikut demonstrasi dari Indorayon di
Uniland.