[INDONESIA-VIEW] Kronologis Aksi Rakyat di Tapanuli Utara

       Date: Thu, 02 Jul 1998 09:45:23 +0700
       From: "walhisu@indosat.net.id" <walhisu@indosat.net.id>
       Reply-To: Effendi, Panjaitan
       To: walhi@pasific.net.id
       CC: Walhi@makelist.com, apakabar@clark.net, situnggal@hotmail.com,
           ekspos@hotmail.com, peace@xs4all.nl,
           demi-demokrasi@antenna.nl, siarlist@minihub.org,
           siar@minihub.org, kdpnet@activist.com, walhi@makelist.com,
           walhi@pacific.net.id, bhinneka@hempseed.com,
           bhinneka@makelsit.com, siar@mole.gn.apc.org,
           jurnalis@idola.net.id, angkatan98@makelist.com,
           kudeta@makelist.com, pembaru@indo.net.id, info@komnas.go.id,
           ylbhi@ylbhi.org, redaksi@forum.co.id, apakabar@indonews.com,
           ind-list@makelist.com, waspada@indosat.net.id,
           liputan6@sctv.co.id, humas@indosiar.com,
           annewsdp@uninet.net.id, rctisi@cbn.net.id,
           panjimas@indo.net.id, bernas@indomedia.com,
           republik@rad.net.id, info@tpi.co.id, cust-mi@rad.net.id,
           kompas@kompas.com, gatra@gatra.com, indonesia@makelist.com,
           indonesia_view@hotmail.com, owner-siarlist@minihub.org
       Subject: kronologis aksi rakyat taput dan mahsiswa di uniland dn gubsu

 
       KRONOLOGIS AKSI RAKYAT  TAPUT DAN MAHASISWA
       DI UNILAND DAN GUBSU 29  JUNI 1998 MEI

       02.30 WIB  Dua ratusan  masyarakat dari berbagai daerah di Tapanuli
       Utara (Taput) yang menderita langsung oleh aktivitas PT Inti Indorayon
       Utama  (PT IIU) sepoerti Porsea, Silimbat  sampai di Universitas Katolik
       St. Thomas Medan dan menginap di kampus sambil  menunggu pagi.

       09.30 WIB  Masyarakat dan mahasiswa mengadakan mimbar bebas di Kampus
       Unika St. Thomas meminta dukungan dari mahasiswa atas persoalan yang
       dialami dan diderita oleh maysarakat selama PT IIU  berdiri dan
       beroperasi di Taput seperti pecahnya tabung gas chlorin tahun 1993,
       Penebangan hutan yang tidak terkendali, kekeringan, penurunan permukaan
       Danau Toba, menurunnya hasil pertanian (sawah tidak dapat ditanami lagi
       karena hasil panen menurun 50-85%  dan padi biasanya menguning dan
       mengering akibat gas chlorin), kematian hewan piaraan dan ikan-ikan,
       percepatan kerusakan/keropsnya (korosi) atap seng ditambah lagi dengan
       percepatan keruasakan jalan yang disebabkan oleh lindasan truk-truk
       pengangkut kayu PT. IIU dan yang paling membuat warga tidak setuju
       dengan keberadaan PT. IIU adalah dibukanya lokasi prostitusi di daerah
       Porsea yang dapat merusak tatanan sosial dan moral generasi muda di
       Taput. Dan masih banyak lagi dosa-dosa PT IIU yang menurut salah seorang
       pembicara lebih banyak kerugiannya dibandingkan dengan keuntungan yang
       di dapat oleh masyarakat.

       09.45 WIB Sebagian  dari  masyarakat  berangkat ke Universitas HKBP
       Nommensen (UHN) untuk mendapatkan dukungan dari mahasiswa. Sementara itu
       puluhan massa dari Universitas Sumatera Utara dengan mengendarai bus
       menuju ke Unika St. Thomas untuk berangkat bersama-sama rakyat dan
       rekan-rekannya dari Unika St. Thomas.

       10.20 WIB Ribuan Mahasiswa dan rakyat berangkat dari Unika St. Thomas
       dengan mengendarai bus-bus dan sepeda motor mengadakan konvoi sambil
       meneriakkan yel-yel tutup PT IIU.

       11.00 WIB  Ribuan massa rakyat dan mahasiswa ini sampai dan berhenti di
       depan gedung  UNILAND gedung tempat PT IIU berkantor dibawah bendera
       Raja Garuda Mas. Sementara itu ratusan massa dari UHN juga mulai
       bergerak dengan berkonvoi dengan bus dan sepeda motor berkeliling kota
       sambil meneriakkan yel-yel tutup PT IIU dengan berbagai macam spanduk
       meminta agar PT IIU ditutup. Langsung menggelar mimbar bebas dan
       menggelar puluhan spanduk dan poster dan beberapa orang mengadakan
       negosiasi dengan satuan pengamanan UNILAND dan juga ratusan aparat
       keamanan yang telah lebih dulu sampai dilokasi.

       11.50 WIB  Ratusan massa mahasiswa dan rakyat yang berasal dari UHN
       sampai di UNILAND setelah hampir 1 jam terjebak kemacetan di jalan
       Brigjend Katamso dan bergabung dengan rekan-rekannya mahasiswa dan
       rakyat yang telah lebih dulu sampai di lokasi.

       12.05 WIB tim negosiator mengumumkan kepada massa bahwa di dalam gedung
       sedang ada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menurut
       pimpinan acara Al Ustadz Drs. H Asril Alisyahbana Nasution akan
       berlangsung sampai pukul 14.30 siang. Pada mulanya mahasiswa dan rakyat
       tidak percaya ada acara peringatan Maulid Nabi ini karena di kalender
       Maulid Nabi baru berlangsung minggu depan. Namun setelah mendapat
       penjelasan para pimpiOlehn massa dapar mengerti dan karena itu maka
       massa mengambil keputusan untuk menghindari hal-hal yang mengarah kepada
       SARA untuk menunjukkan bahwa aksi yang dilakukan oleh masyarakat dan
       mahasiswa adalah aksi damai

       12.45 WIB dengan meninggalkan lokasi UNILAND dan ber-longmarch dengan
       jalan kaki menuju kantor Gubernur Sumatera Utara Medan dibawah siraman
       rintik-rintik hujan mengikuti kepedihan hatin rakyat yang tak pernah
       menjadi tuan di negerinya ini. Jalan yang dilalui menuju ke kantor
       gubernur ini termasuk daerah padat pertokoan namun dapat berjalan dengan
       aman sampai ke kantor gubernur.

       13.30 WIB  Massa sampai di kantor Gubernur Tk. I Sumut di jalan
       Diponegoro dan langsung menggelar mimbar bebas di halaman dalam kantor
       gubernur. Ribuan massa meneriakkan yel-yel Tutup Indorayon yang
       diselingi plesetan 'indo-rojan' yang dalam bahasa setempat (Batak Toba)
       berarti indo-jahat.

       13.45 WIB lima belas orang tim delegasi dari masyarakat, mahasiswa dan
       Walhi Sumut masuk ke dalam gedung Gubernur dan diterima oleh Wagubsu
       (wakil gubernur sumut) II Abd Wahab Dlimunthe,  Asisten I Ketataprajaan
       Drs. Sahala Tampubolon,  dan  Asisten III Drs. Armansyah Nasution.
       Dalam dialog tersebut masyarakat tetap pada pendiriannnya bahwa PT IIU
       tidak layak lagi beroperasi di Taput selain tidak memberikan manfaat
       kepada rakyat juga hanya menambah penderitaan rakyat dan kerusakan moral
       generasi muda. Pihak Pemda Tk I Sumut tidak dapat memberikan jawaban
       yang pasti kepada rakyat karena mereka tidak mempunyai wewenang untuk
       menutup PT IIU tetapi berada di tangan pusat.

       14.40 WIB Delegasi keluar dari ruangan dan meyatakan kepada massa yang
       berada di luar hasil dari delegasi. Massa menyambut pernyataan
       wakil-wakil mereka dengan sangat kecewa. Dan rakyat dan mahasiswa
       mengambil kesimpulan bahwa jika pemerintah tidak  dapat menyelesaikan
       kasus mereka maka masyarakat akan mengambil tindakan sendiri. Pemerintah
       bisa belajar5 dari kasus Belawan, karena tidak ada tanggapan maka rakyat
       bertindak sendiri, demikian kata seorang wakil mahasiswa. Rakyat dan
       mahasiswa berbulat tekad untuk menutup sendiri PT IIU dalam waktu dekat
       ini. Mahasiswa akan mengkonsolidasikan diri dengan rakyat yang telah
       lebih dulu mengadakan aksi penghadangan terhadap truk-truk PT IIU di
       Taput.

       Terjadi dialog dengan Let.Kol M. Haryanto untuk kendaraan transportasi
       masyarakat dan mahasiswa masing-masing universitas kembali ketempat
       semula. Disepakati bahwa pihak Militer akan menyediakan 10 truk ABRI
       untuk mengangkut ke tempat tujuan.

       Setelah menunggu sampai 30 menit ternyata truk yang pesan tidak datang
       didesak supaya Let.Kol M. Haryanto menyetujui pemakaian Truk Militer
       yang berada di Kantor Gubernur sebanyak 5 unit.

       16.40 WIB   Masyarakat Tap-Ut dan mahasiswa Universitas Katolik St.
       Thomas Medan diantar oleh truk Militer ke Kampus unika di Tanjung Sari.

       17.30 WIB Truk Militer kembali sebanyak 3 unit mengangkut mahasiswa
       Nommensen kembali ke Kampus UHN.

       20.00 WIB Masyarakat Tapanuli Utara berangkat kembali  ke Porsea dengan
       mengendarai bus PMH sebanyak 2 unit. Pemesanan bus lumayan lama karena
       alasan tidak ada pemilik/supir bus yang mau mengangkut masyarakat karena
       mereka tahu masyarakat adalah yang ikut demonstrasi dari Indorayon di
       Uniland.


1