[INDONESIA-VIEW] Panjimas: Amien, Silakan Pimpin Partai

http://www.panjimas.co.id

Amien, Silakan Pimpin Partai

Muhammadiyah: Amien Rais bukan diadili, tapi malah dipuji dan didukung warganya di
Sidang Tanwir di Semarang. Amien pun diikhlaskan untuk memimpin partai.

Warga Muhammadiyah membanjiri Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka mengikuti tablig
akbar yang dipimpin Ketua PP Muhammadiyah M. Amien Rais. Acara ini berkaitan dengan
penyelenggaraan Sidang Tanwir Muhammadiyah 1998, yang berlangsung di Islamic Centre
(Asrama Haji), Ahad sampai Selasa pekan ini. Pada forum tertinggi di bawah muktamar itu
sempat tersiar kabar, dalam sidang ini akan terjadi "pengadilan" terhadap Amien Rais atas
langkah-langkah politiknya.

Kabar ini juga dikait-kaitkan dengan terjadinya aksi corat-coret anti-Amien Rais di Yogyakarta,
yang kabarnya dilakukan sebagian warga Muhammadiyah yang tidak puas. Meskipun
kemudian hal ini dibantah oleh H. Sukriyanto A.R., bendahara PP Muhammadiyah "Tidak
mungkin itu dilakukan warga Muhammadiyah. Malah pemuda Muhammadiyah yang
ramai-ramai menghapus tulisan itu," kata Sukriyanto.

Isu pengadilan itu memang tidak terbukti. Situasi yang berkembang justru sebaliknya.
Dukungan terhadap Amien justru bermunculan. Malah ada sebagian PW yang menghendaki
Amien untuk menjadi ketua sebuah partai politik.

Namun itu tak berarti Muhammadiyah akan menjadi atau mendirikan partai politik. Para peserta
sidang tampaknya sepakat bahwa Muhammadiyah akan tetap dipertahankan sebagai
organisasi dakwah kemasyarakatan. "Kalau Muhammadiyah mau jadi parpol, dari dulu di awal
Orde Baru, Pak Harto pernah menawarkan agar Muhammadiyah jadi partai. Kami tidak mau.
Misi Muhammadiyah kan dakwah," kata Lukman Harun, tokoh Muhammadiyah yang
berseberangan dengan Amien.

Sidang Tanwir kali ini toh tak memunculkan suara kontroversial. Namun, Hajriyanto Y.
Thohari, mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah, berpendapat telah terjadi distorsi pada
Sidang Tanwir. "Saat ini muncul anggapan bahwa Muhammadiyah itu ya Amien Rais. Tanwir
ini seolah hanya mencermati langkah Pak Amien," katanya. Popularitas Amien yang begitu
tinggi membuat orang hanya menyoroti figur Amien Rais. "Padahal, mestinya di sidang ini kita
bicara dalam perspektif organisasi," kata Hajri, yang dikenal dekat dengan Lukman.

Perspektif organisasi yang dimaksudkan Hajri adalah bagaimana mengevaluasi program
organisasi periode 1995-2000 ini. "Misalnya gerakan pemberdayaan ekonomi umat, yang
menjadi prioritas sejak Muktamar Aceh, yang mestinya digarap oleh Lukman Harun dan
Dawam Rahardjo. Itu nyaris tak tersentuh," tutur Hajri.

H. Sutrisno Muhdam, salah seorang pengurus PP Muhammadiyah, mengakui bahwa bidang
yang disebutkan Hajri itu merupakan hal yang baru, di luar amal usaha Muhammadiyah,
seperti rumah sakit, panti asuhan, dan sekolah. "Pemberdayaan ekonomi ini saya kira butuh
waktu persiapan," kata Sutrisno.

Dalam soal politik memang pada akhirnya warga Muhammadiyah ini sepakat untuk
memberikan keleluasaan kepada warganya yang memiliki minat dan bakat di bidang politik,
termasuk Amien Rais. Bagaimanapun Amien telah terbukti secara nyata, dengan gerakan
reformasi yang menumbangkan Soeharto, telah menjadi pemimpin massa yang diakui tidak
hanya bagi warga Muhammadiyah.

Itulah sebabnya, menurut A.M. Fatwa, yang menjadi salah seorang peserta sidang tersebut,
sekarang perlu secara jelas Amien dijadikan pemimpin politik, dengan memimpin sebuah partai
yang terbuka. "Baju Amien yang sekarang ini di Muhammadiyah, sudah kekecilan. Bahkan di
umat Islam pun juga. Maka mestinya biarkan dia memimpin partai yang tidak hanya orang
Muhammadiyah maupun orang Islam, tapi dari berbagai golongan dan aliran," kata Fatwa.

Abdul Rahman MaÃÎun (Semarang)

 
Lokomotif Independen

Imam Addaraqudhi akhirnya terpilih menjadi ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sabtu
pekan lalu. Tampilnya Imam, menggantikan Hajriyanto Y. Thohari, disebut akan mampu
memberikan warna baru di Pemuda Muhammadiyah. Pasalnya, Imam digolongkan orang muda
yang tidak berpolitik. "Dia sosok ulama muda dan cendekiawan yang luas wawasannya," kata
Hajriyanto, yang juga anggota DPR dari Fraksi Karya Pembangunan.

Selain itu, Imam adalah seorang hafizin Quran. Juga mahir dalam dua bahasa asing. Tak cuma
itu. Imam juga sudah melanglang buana mewakili organisasi. "Jadi tidak benar kalau Imam new
comer," kata Hajri.

Persaingan memang sempat terjadi pada pemilihan ketua umum. Bahkan, sempat terjadi
ketidakpuasan para peserta. Faried, utusan dari DKI Jakarta, mengatakan bahwa tidak fair
mengubah cara pemilihan menjadi one man one vote. Masalahnya, Imam dinilai tidak
mengakar sehingga panitia harus mengubah Pasal 7 tata tertib, yang isinya menyatakan, calon
ketua umum minimal didukung lima wilayah. "Itu kan nggak fair," kata Faried.

Yang pasti, Imam telah menjajikan sebuah wajah baru bagi Pemuda Muhammadiyah. "Saya tak
akan menjadi Hajri atau Dien Syamsuddin," katanya. Baginya, Pemuda Muhammadiyah harus
menjadi faktor determinan dalam proses reformasi. "Pemuda Muhammadiyah harus menjadi
pelopor gerakan amar makruf nahi munkar," kata Menko Polkam Feisal Tanjung dalam
pengarahannya.

 

Agung Y. Achmad (Pekanbaru)

  1