|
|
Lahir
di Biak Numfor (Irian Jaya/Papua), 10 Mei 1972,
Martha adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara yang
menjadi buah hati keluarga Sulaiman Tambuwun dan
Siti Ismulyani. Karena harus berpindah- pindah
mengikuti tugas Papa, Martha seperti
saudara-saudaranya yang lain merasakan bermacam
-
|
macam situasi di
berbagai daerah. Hal ini ditambah dengan pembawaannya yang
tenang membuatnya tidak kesulitan untuk bergaul dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan saudaranya yang lain, Martha sehari-hari
sangat well organized, barang-barang pribadinya
ditata dengan rapi sehingga mudah untuk dicari jika
diperlukan dan selalu menepati waktu. Yang masih kami ingat
adalah jadual tidurnya sewaktu masih duduk dibangku SMP dan SMA, jika tidak ada
acara khusus, setelah mengerjakan tugas dan belajar, selalu
berangkat ke peraduan pada pukul 20.00, ia tidak tertarik
untuk menonton TV hingga larut malam, sebagus apapun
acaranya.
Dalam keluarga Martha
mempunyai panggilan kesayangan, Nonik, nama itu diberikan
oleh kakaknya pada saat ia masih berusia 2 tahun. Martha
mempunyai hobi sejak kecil yang sulit ditinggalkan, yaitu
renang, selain itu mengoleksi foto-foto baik dari keluarga
maupun dari teman-temannya sering ia lakukan semenjak masih
duduk di bangku SMP. Karena itu kami tidak kesulitan untuk
mendapatkan berbagai macam foto selama hidupnya.
Maruly dan
Martha
|
|
Bersama
saudara-saudara (Yos, Pingkan & Kak Aris)
sebelum berangkat ke Melbourne pertama
kali
Setelah menyelesaikan
sarjana hukum di Universitas Surabaya, Martha melanjutkan
studinya di University of Melbourne, Australia untuk
mengambil International Law. Rupanya disinilah Martha
menemukan calon pasangan hidupnya yang bernama Maruly
Oktavianus Sinaga (Bang Uly) dan pada bulan Juli 1999 mereka
sepakat untuk mengikatkan diri satu sama lain dengan
bertukar cincin. Tanggal pernikahan disepakati pada 29
Oktober 1999, tetapi pada 18 Oktober 1999, Martha harus
dilarikan ke rumah sakit dan koma selama 4 hari di ICU. 2
bulan setelah keluar dari ICU, dokter menyatakan Martha
terkena penyakit Lupus
(Systemic Lupus Erythematosus). Tak kurang 4 kali
Martha harus dirawat di rumah sakit. Semenjak pertama kali
dirawat dirumah sakit kami merawat Martha yang berjuang
melawan penyakitnya dengan harapan suatu saat Martha akan
kembali pulih dan melangsungkan pernikahannya. Tetapi Tuhan
mempunyai rencanaNya sendiri, tanggal 21 Maret 2000 pukul
04.30 WIB, Martha menghembuskan nafas terakhir didalam
pelukan keluarga. Ya Tuhan, berikanlah kami kekuatan dan
ketabahan untuk mengerti apa yang menjadi rancanganMu.
Amin.
|