Pada suatu pagi buta, seorang gadis mendengar ketukan di jendela kamarnya. Terlihat
pacarnya di jendela, berdiri di atas tangga. Mereka hendak kawin lari sesuai dengan
rencana semula.
"Sudah," jawab si gadis, "Tapi kamu jangan bicara terlalu keras, nanti ayah
terbangun."
"Ayah terbangun? Kau pikir, siapa yang memegangi tangga ini?"
"Apakah rahasianya sehingga hubunganmu dengan gadis itu berjalan langgeng?"
"Saya rasa karena ia berbeda dengan gadis-gadis lain."
"Dalam hal apa ia berbeda?"
"Ia mau berhubungan dengan saya."
"Kita akan menjalani malam yang luar biasa. Saya sudah membeli tiga tiket opera untuk
malam ini," kata seorang pria kepada kekasihnya.
"Mengapa tiga?" tanya kekasihnya heran.
"Untuk ayahmu, ibumu, dan adikmu."
"Aliceku sayang," kata seorang pemuda dalam suratnya, "Begitu pelupanya
aku. Ketika aku mengutarakan hasrat cintaku tadi malam aku tidak ingat apakah kau menjawab
ya atau tidak."
"Bob yang baik," jawab Alice. "Aku memang mengatakan tidak pada seseorang
tadi malam. tapi aku lupa siapa orangnya."
"Saya ingin mengundang Bill untuk makan malam di rumah kita nanti," kata seorang
suami kepada isterinya melalui telepon.
"Makan malam?" teriak istrinya. "Kau gila apa? Pembantu mudik, saya sedang
flu, anak mencret-mencret, gas habis dan persediaan makanan kosong........"
"Saya tahu semua itu," sahut sang suami dengan tenang. "Justru itulah
sebabnya saya hendak membawanya ke rumah. Si tolol itu sedang mengambil keputusan untuk
menikah."
Penasehat : Apa yang dahulu membuatmu tertarik kepada wanita ini, sehingga
anda menikah dengannya.
Suami : Keterbukaannya, keterusterangannya, dan kejujurannya.
Penasehat : Lalu sekarang apa yang menyebabkan anda hendak menceraikannya?
Suami : Keterbukaannya, keterusterangannya, dan kejujurannya.
Suatu pasangan usahawan muda sedang bercakap-cakap. "Wendy," kata si pria,
"Sadarkah kau bahwa sejak kita menikah selama tiga bulan ini, belum sekalipun kau
mengatakan aku cinta padamu?"
"belum?" balas Wendy. "Maaf. Saya jadi malu. Mengapa hal ini sampai
terjadi? Padahal saya sudah memerintahkan sekretaris saya untuk mengirim memo seperti itu
padamu enam minggu yang lalu."
"Pak, saya ingin menikah dengan puteri bapak....." kata Jhon mengutarakan
hasratnya pada ayah pacarnya.
"Apakah anda sudah bertemu dengan isteri saya?"
"Ya, tapi terima kasih, pak. Saya lebih senang dengan putri bapak."
Jhonny mencoba mengutarakan hasratnya kepada kekasihnya. "Sayang, mengapa kita tidak
mencoba sebentar saja untuk hidup bersama di luar nikah? Nanti, kalau ada kesalahan di
antara kita, kita bisa berpisah lagi dengan gampang....."
"Tapi, sayangku," ujar kekasihnya, "Apa yang harus kita lakukan dengan
kesalahan itu?"
Dahil yang sangat tergila-gila kepada Loorene, sedang diwawancarai oleh calon mertuanya.
"Apakah kau yakin bahwa kau bisa memberi makan sebuah keluarga?" tanya si ayah.
"Tentu saja yakin, pak," jawab Dahil. "Saya telah memikirkan tentang hal
itu."
"Tapi coba pikirkan sekali lagi dengan baik," kata calon mertuanya, "Sebab
kami ada dua belas orang."
Dua orang pemuda sedang berbincang-bincang mengenai peruntungan mereka dalam mencari teman
wanita. Pemuda yang satu berkata bahwa ia kini berpacaran dengan wanita yang mempunya
saudara kembar.
"Kembar?" tanya temannya terkagum-kagum. "Lalu bagaimana kau membedakan
keduanya?"
"Gampang saja. Abangnya mempunyai kumis."
"Apa yang harus kulakukan?" kata seorang lelaki yang sudah sangat ingin menikah
bertanya kepada temannya. "Setiap kali saya membawa wanita kerumah untuk
kuperkenalkan pada orang tuaku, ibu selalu tidak senang."
"Oh, kalau begitu gampang saja," ujar temannya. "Yang perlu kau lakukan
hanyalah mencari seorang wanita yang benar-benar mirip seperti ibumu."
"Hal itu sudah saya lakukan," kata si lelaki, "dan justru ayah saya yang
tidak senang."
"Sebelum saya tinggal di Hollywood," ungkap Susan "Saya pikir uang adalah
yang terpenting di dunia ini."
"Sekarang bagaimana sikapmu?" tanya temannya.
"Sama sekali berubah," sahut susan. "Ternyata banyak yang lebih penting,
seperti : real estate, jet pribadi, rolls royce, kapal pesiar......"