RISALAH MEMBINA PRIBADI DAN UMMAT
(Oleh: M.Natsir, SuaraIstiqaman No.29/YL/98/Th.ke-34, Rabi'ul Tsani 1419)
"Hari orang-orang yang bermiman, Sambutlah panggilan Allah dan Rasul-Nya, aapbila Ia memanggilmu kepada apa-apa yang menghidupkan kamu"
(QS.Al-Anfal :24)
Tauhid dan Ibadah Tempat Bertolak .Muhammad SAW sudah menyampaikan Risalahnya. Dimulainya menyampaikan kepada sekelompok ummat manusia di semenanjung Arabia. di tengah-tengah di dilahirkan. "...Sesungguhnya aku adalah Utusan Allah kepadamu khususnya dan kepada ummat manusia umumnya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaaku supaya memanggil kamu kepada-Nya, demi firman-Nya : "Berilah peringatan kepada kaum keluargamu yang terdekat". dan aku memanggilmu kepada dua kalimat yang ringat diucapkan dan berat untuk dinilai :"Penyaksian bahwa sesungguhbnya tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah.... " Dibawah pimpinan Illahi dan dengan wahyu Illahi ditujukannya risalahnya kepada seluruh ummat manusia. Dipanggilnya akal dengan makanan akal, dipanggilnya rasa dengan makanan rasa, dilepaskannya ummat yang terpencil tadinya itu dari lingkungan mental yang sempit, dibawanya ke medan kesadaran yang luas, dibukakannya ruang sejarah, dibawakannya riwayat tentang timbul tenggelamnya ummat-ummat yang telah lalu, dibawakannya ibarat dan tamsil yang mudah dipahami dengan pikiran, dapat ditangkap dengan rasa. Dia berseru kepada manusia supaya mengenai Khalik : "Dialah Allah, tiada tuhan yang sebenarnya melainkan Dia, Yang Maha Mengetahui, baik yang tersembunyi ataupun yang nyata. Dia Maha Pengasih, Maha Penyayang, Dialah Allah tiada Tuhan ( yang sebenarnya) melainkan Dia. Raja yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan. Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, |
Yang mempunyai Nama-Nama, Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan dibumi dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " (QS.Al-Hasyr 22-24)Adapun Muhammad SAW adalah hamba-Nya dan utusan-Nya Dia bukanlah orang yang harus didewa-dewakan. Dia adalah manusia pilihan Khalik untuk menerima dan menyampaikan wahyu. "Katakanlah, Aku ini tidak lain melainkan manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku, bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan yang tunggal. Maka barangsiapa yang mengharapkan dengan penuh keyakinan akan bertemu dengan Tuhannya ( di hari kemudian), hendaklah ia kerjakan amal shaleh, dan jangan disekutukan sedikitpun dalam beribadat kepada-Nya" (QS.Al-Kahfi:11) Telah datang sebelumnya para Rasul dan Nabi sili berganti, Utusan-utusan Allah kepada kaumnya masing-masing dan untuk zamannya masing-masing. Adapun tujuannya dimuka bumi ini tiada lain adalah sseluruh manusia tanpa kecuali ".....bagiku dijadikan bumi tempat bersujud. - - - dan aku diutus kepada manusia semuanya". Ia berseru Jawablah. ikutilah seruan Allah dan Rasulnya ini. panggilan kepada apa-a;pa yang menghidupkan kamu. Bahkan panggilan yang merugikan kamu, tetapi panggilan kepada kehidupan kamu lahir dan batin, maju setingkat demi setingkat menuju kemenangan dan kejayaan. Risalah meletakkan batu pertama bagi kehidupan dan kemajuan itu, yaitu Kemerdekaan jiwa manusia sendiri. Kemerdekaan dari kekuatan kepada yang tak perlu dan tidak pantas ditakuti. Kebebasan daripenyembahan benda-benda yang tidak bisa berbuat apa-apa, malah yang diperuntukkan bagi mereka. Kebebasan dari pendewaan dan pemujaan sesama makhluk yang semuanya itu merupakan penghinaan dan pelanggaran atas martabat manusia. Ditegakkannya kemerdekaan pribadi manusia itu atas Tauhid. yakni memusatkan penyembahan |
dan pembaktian semata-mata kepada Allah yang satu, membulatkan segala kepatuhan kepada yang diridhai Allah yang satu . Allah SWT berfirman : "Hai manusia, Perhambakanlah dirimu kepada Tuhanmu yang menjadikan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu, supaya kamu terpelihara (dari kejahatan), (Tuhanmu) yang menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap dan Ia turunkan air darilangit, lalu dengan itu Ia keluarkan dari buah-buahan sebagai rizki untukmu, lantaran itu janganlah kamu ada-adakan sekutu bagi Allah, padahal kamu tahu (QS.Al-Baqarah 21-22) Dipanggil manusia untuk menghubungkan jiwanya dengan Khaliq dengan ibadah, do'a dan dzikir, langsung tanpa perantara apa-apa dan siapapun juga. Ibadah yang ikhlas dan tertib itulah sumber kekuatan bagi jiwa dan dhamir seseorang untuk mengendalikan diri, jangan sampai terbawa hanyut oleh hawa nafsu dalam bermacam bentuknya. Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya shalat itu menghindarkan kamu dari kejahatan dan kemungkaran " (QS Al-Ankabut: 45) Ayat lain : "Hari orang-orang yang beriman Telah diwajibkan atasmu puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang terdahulu dari kamu, supaya kamu terpelihara (dari kejahatan)" (QS.Al-Baqarah: 183) Seseorang yang sudah membiasakan dirinya menghubungkan jiwa dengan Illah dengan do'a dan dzikir yang khusyu' pasti akan merasakan ssendiri, bahwa itu adalah sumber dari ketenangan dan kedamaian jiwa sehingga tidak terombang-ambing oleh gelombang hidup dengan suka dan dukanya. Allah SWT berfirman : "Ketahuilah, DSengan ingat kepada Allah-lah hati (seseorang) bisa tentram" (QS.Ar-Ra'du: 28) Sedang Allah adalah dekat bagi hamba-hamba-Nya di manapun dia berada, Allah SWt berfirmat: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu ( Ya Muhammad) tentang Aku, maka (katakanlah) bahwasanya Aku (adalah) dekat, Aku menerima permohonan seseorang yang memohon apabila ia memohon (dengan sungguh-sungguh). Oleh karena itu hendaklah mereka perkenankan seruan-Ku, dan beriman kepada-Ku agar mereka menemukan jalan yang lurus" (QS.2:186). |