|
Salam kenal
Teman sekerja saya terserang penyakit cacar air. Apakah ada
teman-teman yang tahu melalui apakah penularan cacar air tsb. Bagaimana
cara menghindarkannya ? Saya sangat khawatir karena saya punya bayi 6 bulan.
Terima kasihkISAH INI SAMA DENGAN YANG
DIALAMI TEMAN SAYA...SAYA SANGAT KUATIR DENGAN KONDISINYA SAAT INI....
---Original
Message-----
From: Utik
Dwi Pratiwi <utik@rekayasa.co.id>
To: dokter@itb.ac.id
<dokter@itb.ac.id>
Date: Thursday,
August 05, 1999 8:42 AM
Subject:
[MLDI] cacar air
Salam
kenal Teman sekerja saya terserang penyakit cacar
air. Apakah ada teman-teman yang tahu melalui apakah penularan cacar air
tsb. Bagaimana cara menghindarkannya ? Saya sangat khawatir karena saya
punya bayi 6 bulan. Terima kasih
** From : Erik Tapan
Cacar air atau varisela adalah penyakit akut yang
disebabkan oleh virus varisela zoster. Kenapa disebut varisela zoster ?
Karena setelah seseorang mendapat varisela (biasanya pada anak-anak) jika
ia telah dewasa dan daya tahan tubuhnya berkurang (kurang gizi, stress,
dll) maka varisela ini akan muncul dalam bentuk Herpes Zoster. Jadi
penyakit ini hanya bisa muncul sekali seumur hidup jika kekebalannya terbentuk
penuh (oleh sebab itu tanpa indikasi yang jelas lebih baik jangan mengkonsumsi
obat anti viral).Sama seperti penyakit virus yang lain (influensa misalnya),
penyakit ini akan sembuh sendiri. Yang perlu diperhatikan hanyalah efek
samping dari penyakit ini seperti gatal, panas, dll. Gatal jika digaruk
sampai luka maka akan meninggalkan jaringan parut. Bisa juga timbul infeksi
(baik lokal maupun sistemik) jika luka garukan terkena kuman penyakit.Penularannya
?Orang yang terkena varisela akan menularkan ke orang lain selama
kurang lebih 7 hari dihitung dari timbulnya gejala di kulit.Tentunya
orang lain itu berdekatan dengan si sakit.Ada yang mengatakan bahwa
sebaiknya varisela dialami pada waktu kecil daripada sudah dewasa.
Mudah-mudahan keterangan sedikit ini bisa membantu. Salam,Erik Tapan
<erik@indo.net.id>
http://geocities.datacellar.net/Vienna/Strasse/2994/erik.html
.....Jadi penyakit ini hanya bisa muncul sekali seumur
hidup jika kekebalannya terbentuk penuh (oleh sebab itu tanpa indikasi
yang jelas lebih baik jangan mengkonsumsi obat anti viral)...... Apakah
benar konsumsi obat anti viral dapat mengganggu terbentuknya kekebalan?
Sebab setahu saya (dari literatur2 yang saya baca, penggunaan acyclovir
(merk dagang: Zovirax), suatu obat anti virus, tidak mempengaruhi respons
imun. Berikut saya kutipkan:
"Three randomized, double-blind,
placebo controlled trials were conducted in 993 pediatric patients ages
2 to 18 years with chickenpox. All patients were treated within 24 hours
after the onset of rash. In two trials, ZOVIRAX was administered at 20
mg/kg four times daily (up to 3200 mg per day) for 5 days. In the third
trial, doses of 10, 15, or 20 mg/kg were administered four times daily
for 5 to 7 days. Treatment with ZOVIRAX shortened the time to 50% healing,
reduced the maximum number of lesions, reduced the median number of vesicles,
decreased the median number of residual lesions on day 28, and decreased
the proportion of patients with fever, anorexia, and lethargy by day 2.
Treatment with ZOVIRAX did not affect varicella-zoster virus-specific
humoral or cellular immune responses at 1 month or 1 year following
treatment."
Mohon tanggapan dari teman-teman sejawat yang lain,
karena selama ini saya hampir selalu menggunakan Acyclovir pada pasien
cacar air (varicella). Budi P.S. : saya tidak berkolusi dengan Glaxo
Wellcome Inc. (produsen Zovirax) dan bukan bermaksud mengiklankan Zovirax
=D
** From: "Muhammad Isnaini"
Apakah ada vaksin untuk Cacar Air. Kebetulan saya agak sering mendapatkan
kasus tersebut akhir-akhir ini. Isnaini
dr. B. Maryanto :
+ .....Jadi penyakit ini hanya
bisa muncul sekali seumur hidup jika kekebalannya terbentuk penuh (oleh
sebab itu tanpa indikasi yang jelas lebih baik jangan mengkonsumsi obat
anti viral)......
+ Apakah benar konsumsi obat anti
viral dapat mengganggu terbentuknya kekebalan? Sebab setahu saya (dari
literatur2 yang saya baca, penggunaan acyclovir (merk dagang: Zovirax),
suatu obat anti virus, tidak mempengaruhi respons imun. Berikut saya kutipkan:
+ "Three randomized, double-blind, placebo controlled trials were conducted
in 993 pediatric patients ages 2 to 18 years with chickenpox. All patients
were treated within 24 hours after the onset of rash. In two trials, ZOVIRAX
was administered at 20 mg/kg four times daily (up to 3200 mg per day) for
5 days. In the third trial, doses of 10, 15, or 20 mg/kg were administered
four times daily for 5 to 7 days. Treatment with ZOVIRAX shortened the
time to 50% healing, reduced the maximum number of lesions, reduced the
median number of vesicles, decreased the median number of residual lesions
on day 28, and decreased the proportion of patients with fever, anorexia,
and lethargy by day 2. Treatment with ZOVIRAX did not affect varicella-zoster
virus-specific humoral or cellular immune responses at 1 month or 1 year
following treatment."
+ Mohon tanggapan dari teman-teman
sejawat yang lain, karena selama ini saya hampir selalu menggunakan Acyclovir
pada pasien cacar air (varicella).
** From: "dr. B. Maryanto" <dr_Lee@softhome.net>
"Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster imun globulin (ZIG),
yang
didapat dari serum pasien yang mengalami penyembuhan dari herpes zoster,
atau dengan varicella - zoster imun globulin (VZIG), yang diperoleh
dari
pool plasma yang mengandung titer antibodi spesifik yang tinggi. Dosis
yang
dianjurkan adalah 125 unit (sekitar 1,25 mL / 10 kg BB) dengan dosis
maksimum 625 unit. Imunisasi harus dilakukan dalam jangka waktu 96
jam
setelah paparan, penggunaannya terutama pada penderita2 yang rentan,
seperti
penderita leukemia, penderita imunodefisiensi, atau penyakit berat
lainnya.
Juga diberikan pada neonatus2 yang ibunya menderita cacar air dalam
waktu 5
hari sebelum persalinan atau dalam 2 hari setelah persalinan. Vaksin
virus
hidup yang dilemahkan masih dalam penelitian (literatur Januari 1999)
dan
tampaknya sangat efektif, dan diharapkan akan segera tersedia."
Kabar terakhir yang saya ketahui sudah ada VARIVAX* [ Varicella
Virus
Vaccine Live (Oka/Merck)], tapi apakah sudah tersedia di Indonesia
saya
tidak tahu.
Untuk saya, di daerah Sumbawa, hmm jangankan ZIG, VZIG, apalagi VARIVAX,
vaksin hepatitis B, anti tetanus serum (ATS) , ataupun serum anti bisa
ular
(SABU) saja sangat sulit untuk mendapatkan, saya mesti menenteng termos
sendiri sepanjang perjalanan dari Bali ke Sumbawa agar bisa mempunyai
persediaan vaksin. =D
Omong2 apakah Sdr. Isnanini sudah pernah terkena cacar air? Saya sendiri
untungnya (atau ruginya?) sudah pernah terkena cacar air saat semasa
masih
menjadi dokter muda dan untungnya pula (atau rugi? ---> karena kekebalannya
tidak terbentuk sempurna?) sudah mengerti mengenai penggunaan acyclovir,
sehingga tidak menimbulkan bekas yang berarti. Sehingga sekarang bila
menangani pasien2 cacar air tidak perlu terlalu khawatir akan ketularan.
Salam,
Budi
p.s. : kalo ada yang bisa membantu, saya juga tertarik untuk mendapatkan
vaksin varicella, hmmm sekalian juga apa ada yang tahu dimana bisa
mendalatkan LARIAM (mefloquin dari Roche) dan Gerovital-H3.
** From: "M. Ridwan"
Saya juga pernah mengalaminya sekitar 2 tahun yang lalu,sampai sekarang
bekasnya masih ada. Adakah cara untuk menghilangkannya. Trims
|