Usulan:
Kalau boleh, penanya mencantumkan contoh kasus untuk memperjelas
maksud pertanyaan. Misalnya, kakek saya, umur 65 tahun, selagi duduk
makan pisang goreng tiba-tiba pingsan, pingsannya 30 menit, sesudah
siuman kakek saya bicaranya gagu. Dokter di klinik Anu bilang pembuluh
darah otak kakek saya ada yang pecah. Kakek saya mempunyai sakit darah
tinggi...
Atau adik saya, perempuan, umurnya 10 tahun, sering mimisan. Seminggu
bisa dua-tiga kali mimisan. Kalau mimisan lamanya 3 menit sampai 5
menit. Kata dokternya pembuluh darah adik saya pecah........
Usulan ini saya ajukan supaya dokter-dokter di MLDI merasa lebih
tertantang untuk menjawab. Dengan adanya pertanyaan yang bermutu lebih
banyak informasi yang dapat diberikan; Dengan adanya informasi yang
bermutu dari para dokter, diharapkan lebih banyak pertanyaan yang
masuk.
Anyway, saya coba membantu,,,,,
>Dalam kesempatan ini saya ingin bertanya:
>a. Apakah yang dimaksud dengan pembuluh darah yang pecah?
Pembuluh darah pecah itu artinya darah bisa keluar dari pembuluh darah
tersebut.
>b. Bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh?
Tergantung pembuluh darah mana yang pecah.
Jika pembuluh darah otak yang pecah, maka bagian otak yang disupply
oleh
pembuluh darah itu tidak kebagian darah, kemungkinan bagian otak
tersebut 'mati'. Efeknya terhadap tubuh tergantung fungsi otak yang
mati itu, kalau yang mati itu bagian otak yang mengatur napas,
ya berarti napasnya berhenti.
Jika yang mati bagian otak yang mengatur ingatan berarti hilang
ingatan.
Jadi tergantung fungsi otak yang terkena musibah.....
Jika yang pecah pembuluh darah di hidung, plexus Auerbach, namanya
mimisan.
Efeknya pada tubuh minimal, karena bukan bagian yang vital; kecuali
pendarahannya terus menerus....
>c. Dapatkah tubuh kembali pulih akibat pembuluh darah yang pecah
> itu?, dan diperlukan berapa lama/waktu untuk itu?
>
Tergantung apa yang terkena. Pembuluh darahnya mungkin bisa utuh
kembali,
tetapi organ yang diperdarahi bisa rusak total, rusak sebagian, atau
tidak rusak sama sekali. Jika otak yang terkena, biasanya kerusakan
permanen, derajat kerusakan tergantung luas otak yang terkena,
tergantung ada tidaknya collateral/pembuluh darah samping. Pembuluh
darah itu seperti
jaringan, jadi bisa saja kalau satu jalan tersumbat, maka darah akan
mengalir dari jalan yang lain.
Akibat kerusakan fungsi otak dapat diperingan dengan fisioterapi.
>Terima kasih,
Kembali
>
>someone
T