** From: "Gunawan Halim" (gun@datascrip.co.id)

Netters... khususnya pak/bu dokter.

Sebagai awam, saya ingin menanyakan mengenai penentuan usia kandungan. Kebetulan istri saya menurut dokter kehamilannya berusia 8 minggu. Apakah ada metode2 tertentu ? Apakah yg dijadikan dasar utk menentukan perkiraan tgl lahir ? Seberapa akurat perkiraan tsb ?

Apa sajakah yg wajib dilakukan oleh seorang ibu yg sedang hamil serta apa saja yg seharusnya tidak dilakukan supaya kehamilannya berjalan lancar hingga saat kelahiran. Baik saat hamil muda ataupun hamil tua...

Mohon informasinya...

Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.

Salam,

GH


** From: Inge Hartini (inge@semarang.wasantara.net.id) Untuk Gunawan Halim:

Netters... khususnya pak/bu dokter. Sebagai awam, saya ingin menanyakan mengenai penentuan usia kandungan. Kebetulan istri saya menurut dokter kehamilannya berusia 8 minggu. Apakah ada metode2 tertentu ? Apakah yg dijadikan dasar utk menentukan perkiraan tgl lahir ? Seberapa akurat perkiraan tsb ?

Apa sajakah yg wajib dilakukan oleh seorang ibu yg sedang hamil serta apa saja yg seharusnya tidak dilakukan supaya kehamilannya berjalan lancar hingga saat kelahiran. Baik saat hamil muda ataupun hamil tua... Mohon informasinya...

Informasi lebih lengkap?
dr. Pantjer SpOG nih ahlinya :)

salam
inge hartini


** From: risman@pdg.mega.net.id (risman)

Walau saya bukan ahli kandungan Mbak Inge, tapi rasa2nya saya bisa jelaskan secara pemeriksaan USGmengenai penentuan usia kehamilan dng SD 1 minggu. Sebab dlm penentuan suia kehamilan kita memakai parameter daripengukuran objek tetentu dari kehamilan tsb. Antara lain menetukan panjang getational sac ( GS), kemudian kalau agak tua kehamilannya dng mengukur CRL,makin tua lagi dng mengukur BPD. Dng rumus tertentu yg dikembangkan oleh para ahli, maka bisalah diperkirakan usia kehamilan si Ibu.

Demikian Mbak Inge.


** From: "Gunawan Halim" (gun@datascrip.co.id)

Makasih bu dr. Inge H, buat responnya.. Saya ada pertanyaan lanjutan nih :-) > Bisa menggunakan patokan HPHT
> (Hari Pertama Haid Terakhir)
> Misalnya HPHT = tg. 8 - 12 - 1998
> maka taksiran persalinan tg. 15 - 9 - 1999
> (tg. +7 , bln. -3 dan thn. +1)

Seberapa akuratkah metode ini ?

> # Metode lain dengan USG (ultrasonografi)

Dari hasil foto USG, dimana tertera tgl perkiraan lahirnya janin, metode manakah yg dipakai ? Apakah metode 1, dimana dimasukkan HPHTnya, atau USG melakukan perhitungan berdasarkan parameter2 yg diperoleh dari kondisi kandungan itu sendiri ?

Makanan apa saja yg sebaiknya dikonsumsi oleh sang ibu ? Utk olahraga, sebaiknya dilakukan pada umur kandungan berapa ?

O ya bu dr. Inge, Sekedar informasi, pada akhir April 98 lalu, istri saya di 'ambil' indung telur yg sebelah kiri, krn ditemukan kista 'berkaki' di dalamnya. Hal2 apakah yg mungkin bisa mempengaruhi kondisi janin dalam kandungan tsb, berkaitan dgn tindakan pengangkatan ovariumnya ??

Saya juga ingin minta informasinya, mengenai coitus di masa hamil. Apakah ada hal2 positif atau negatif yg bisa mempengaruhi kandungan ? Mengingat waktu diketahui positif pertama kali pada bulan Agustus (melalui test urine pakai urine tester), terjadi pendarahan setelah coitus. Dan menurut dokter dikatakan, tidak boleh coitus lagi apabila sudah positif.

Jika sang ibu memperoleh orgasme tanpa coitus, apakah juga dapat mempengaruhi kondisi janin tsb ?

Makasih lho.. maaf kalo nanyanya terlalu banyak...

Salam,

GH


From : "Hendra Gunawan Widjanarko" (hendragw@indosat.net.id)

Beberapa hari ini masuk banyak mail seputar kehamilan, a.l. dari sdr.Wijono, Gunawan Halim dan Syamsudin, serta sudah ada beberapa komentar dari sejawat Inge dan Risman; untuk itu saya ingin menambahkan beberapa hal seputar kehamilan, semoga bermanfaat utk para netters.

 
1. USIA KEHAMILAN
Rumusan yg baku dalam ilmu kebidanan yaitu rumus Naegele yg sudah dijelaskan oleh TS Inge, berdasarkan siklus haid yg 28 hari, rumus ini dapat dikembangkan sesuai siklus haid sang wanita, bila misalnya siklus 35 hari maka rumus dasar +7-3, diganti +14-3, bila 30 hari +9-3 dst.
Usia kehamilan normal adalah 40 minggu = 280 hari = 9 bulan 10 hari spt kebiasaan orang awam.
Disebut matur atau cukup bulan adalah diantara rentang 37 - 42 minggu , bila kurang 37 mg disebut prematur atau kurang bulan , bila lebih 42 mg disebut post-matur  atau serotinus.
Alat USG adalah alat bantu diagnostik, karena itu jangan dipakai sbg dasar menhitung usia kehamilan kecuali bila memang hari pertama haid terakhir ( HPHT ) sama sekali tidak bisa diingat2lagi oleh siibu
Tetap patokan utama adalah HPHT dan USG akan membantu , bila tidak sesuai maka klinikus ( dokter )
akan mengevaluasi lebih lanjut dg data yg lain, apakah HPHT salah ataukah memang ada kelainan pada bayi yaitu gangguan pertumbuhan, entah SGA (=small for gestational age) atau LGA (=large for gestational age) yg tentu selanjutnya membutuhkan penanganan.
Selain itu untuk penentuan usia kehamilan, pemeriksaan USG harus dilakukan sedini mungkin, makin tua usia kehamilan makin besar kesalahan USG dalam menentukan usia kehamilan.
USG adalah sebuah instrumen "magic" dalam dunia kebidanan dan kedokteran pada umumnya, tetapi tetap jangan menjadi patokan satu2nya ( ini juga komentar saya seputar mailing :Alat Kedokteran )
 
2.GIZI
Wanita hamil memerlukan gizi yang cukup dan berimbang, untuk itu pegangan utama adalah tetap semboyan " 4 SEHAT 5 SEMPURNA " !
Jangan mudah termakan iklan, khususnya iklan2 food-supplement dan susu ibu hamil, makanan tambahan dan susu ibu hamil memang bagus, tapi sesuaikanlah dengan selera makan siibu dan jangan terbujuk oleh indahnya iklan2 tsb.
Perubahan pola makan biasanya terjadi sewaktu hamil trimester pertama ( lihat kembali diskusi MLDI mengenai hyperemesis gravidarum ! ), memasuki trimester II & III justru biasanya si bumil nafsu makannya bertambah dan kwantitas makannya pun bertambah, jangan lupakan kwalitas nya.
Tambahan yg jangan dilupakan adalah zat besi, bisa tablet fero-sulfat yg tersedia dimana2 dg harga murah sampai zat besi+multi vitamin buatan pabrik2 obat dg harga yg lebih mahal.
 
3.AKTIFITAS
Prinsipnya : wanita hamil adalah manusia sehat yang mengalami beberapa perubahan !
Aktifitas sehari2 yg normal dikerjakan bumil boleh terus dilakukan, tentunya dg lebih berhati2 dan jangan melakukan gerakan2 yg tiba2/tersentak karena sumbu tubuh bumil akan berubah, hindari alas kaki yg tinggi dan licin, pergunakan sepatu dg alas rendah utk keseimbangan badan bumil.
Olahraga boleh, tentu bukan yg kompetitif ( ingat Susi Susanti yg terpaksa mundur dari Asian Games );
dianjurkan berjalan kaki (bukan lari atau jogging ) dan berenang, olahraga permainan sebaiknya dihentikan ( tennis, bulutangkis, volley dsb ); dalam trimester III sebaiknya bumil melakukan senam hamil (ada buku petunjuknya, atau ikut latihan di RS atau RB )
Aktifitas seksual, sepanjang kehamilan normal, maka tetap boleh dilakukan sampai kehamilan cukup bulan; dianjurkan sang wanita yang mengendalikan shg bisa dicegah gerakan2 yg menimbulkan rasa sakit pada bumil ( disarankan posisi wanita diatas, atau side to side, atau rear-entry )
Orgasme yg dialami bumil memang akan menimbulkan kontraksi pada rahim tetapi tidak membahayakan, tidak tergantung bagaimana caranya bumil tsb mendapatkan orgasme nya.
Hygiene sangat perlu diperhatikan, jangan sampai bumil tertular penyakit kelamin dari partnernya
 
Sekian dulu untuk kali ini, mungkin sudah terlalu panjang dan membosankan, akan saya lanjutkan dalam kesempatan berikutnya , membahas masalah letak sungsang.
Salam, dr.Hendra GW .

** From: "Dr. Pantjer" (pantjer@tgl.mega.net.id)

Ada metode yang lebih sederhana:

- Mengukur tinggi fundus uteri/ puncak rahim: setinggi pusat berarti hamil 6 bulan. atau dengan alat ukur meteran, berapa cm dari tulang symphisis, sesuaikan dengan tabelnya. Ini yang sekarang dianjurkan di Posyandu.

- Memperhatikan saat janin mulai terasa gerak / "kedut", berarti saat kehamilan umur 16 minggu. Semua pengukuran ini akurat bila tidak terdapat kelainan / anomali baik pada janin maupun ibunya. Kombinasi pengukuran kehamilan dengan berbagai cara di atas, bila ada ketidaksesuaian berarti ada sesuatu yang kurang beres. Harus dicari penyebabnya. Bisa karena bayi kecil, bayi besar, kepala kecil/ besar, kembar, kembar air (hidramnion), bayi mati, kehamilan mola, abortus/ kehamilan hampa. dll

>Apa sajakah yg wajib dilakukan oleh seorang ibu yg sedang hamil serta
>apa saja yg seharusnya tidak dilakukan supaya kehamilannya berjalan
>lancar hingga saat kelahiran. Baik saat hamil muda ataupun hamil
>tua...
- Pastikan bahwa memang hamil, mungkin saja perut besar atau terlambat haid ternyata bukan kehamilan

- Kalau pasti hamil, makan yang cukup gizi untuk ibu dan anak: 4 sehat 5 sempurna, jangan ada pantangan yang malahan merugikan ibu hamil.

- Imunisasi anti tetanus 2 kali bagi pemula

- Aktivitas cukup, istirahat cukup.

- Hindari risiko kecelakaan/trauma: terpeleset, jatuh, stir mobil pada kehamilan muda/tua.

- Termasuk trauma adalah pijat aderah rahim oleh dukun bayi sewaktu hamil dan sesudah melahirkan-- sering fatal bagi ibu maupun janin, tapi masih sangat umum di masyarakat, setiap kehamilan "disengkak" dan sehabis melahirkan "didadah"

- Hindari tertular penyakit terutama virus: jangan dekat orang sakit menular !

- Hindari BBB ( bahan beracun berbahaya?) : obat berbahaya bagi janin, obat semprot nyamuk, makanan sintetis/ zat pewarna, Dan untuk memastikan semua ini berjalan baik tentunya harus periksa kehamilan teratur dan berkala. Paling baik ya ke spesialis kandungan..... lha youw.. Semoga bermanfaat, salam buat Inge di Semarang ?.

>O ya bu dr. Inge,
>Sekedar informasi, pada akhir April 98 lalu, istri saya di 'ambil'
>indung telur yg sebelah kiri, krn ditemukan kista 'berkaki' di
>dalamnya.
>Hal2 apakah yg mungkin bisa mempengaruhi kondisi janin dalam
>kandungan tsb, berkaitan dgn tindakan pengangkatan ovariumnya ??

Saya bantu bu Inge untuk menjawab:

Pasca pengambilan kista yang berkaki (mungkin Kista dermoid:ada bagian-bagian janin: rambut, gigi dll) tak akan berpengaruh pada janin pada kehamilan berikutnya, juga tak akan mempengaruhi proses persalinannya. Jadi jangan kuatir. Hanya perlu ditegaskan jenis kistanya, jinak atau ganas untuk tujuan pengobatan pada ibunya. 1