** From: "Waskita1" (waskita1@indosat.net.id)

Sugeng rawuh mbak pipiet, wah ini dia piyantun yogya, semoga kerasan di MLDI, ada pertanyaan nih mbak, gimana cara yang paling epektip untuk menghilangkan karang gigi (kalau terlalu rinci tolong via japri saja), terus anak saya umur 4 th gigi depannya sudah gigis (bahasa indonesianya apa ya !:-), apa masih bisa kembali baik (tanpa cacat) terima kasih mbak

eko sutrisno hp
eko@sutrisno.id.org
nb : dulu dari yogya juga cuma ngelayap di sumatra


** From: Aribowo (Aribowo@gsmXL.com)

Sekalian saya pingin tanya : Benarkan antibiotik dapat merusak gigi? Dan bagaimana pencegahandan penyembuhannya?

Terimakasih.
Aribowo
PT.Excelcomindo Pratama
N O C - Configuration
021 - 574 1150 Ext. 58024


** From: Alice Wenas

Mungkin mbak pipiet belum sempat menjawab. Jadi sementara saya jawab dulu.

Karang gigi terbentuk berawal dari akumulasi plak (sisa2 makananan) yang melekat pada permukaan gigi yang tidak terangkat/dibersihkan pada waktu menyikat gigi, bercampur dengan air liur kemudian mengeras. Jika sudah terbentuk karang sulit dibersihkan sendiri hanya dengan menyikat gigi. Karang gigi yang melekat kuat pada gigi ini hanya dapat dibersihkan dengan bantuan alat2 khusus (scaller) baik manual maupun ultrasonic, yang dapat diperoleh di klinik2 gigi. Karang gigi sendiri dapat menyebabkan radang gusi akibat dari toksin bakteri yang merangsang gusi secara terus menerus. Bila dibiarkan akan menyebabkan gigi tsb goyah dan akhirnya tanggal. Cara pencegahan terbentuknya karang gigi cukup sederhana, yaitu dengan rajin dan teliti membersihkan gigi geligi, secara baik dan benar (brosur2 cara penyikatan gigi yang baik dapat diperoleh dengan mudah pada pamflet2 atau brosur yang disediakan pada ruang tunggu klinik2 gigi). Pemakaian dental floss juga amat penting untuk membersihkan daerah2 yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, terutama daerah2 antara gigi (interdental) juga gigi2 yang berjej al. Konsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan air juga terbukti lebih menyehatkan gigi dibandingkan makanan2 yang lengket dan banyak mengandung gula.

Pada anak2 yang gigi-geliginya sudah mulai terserang karies (gigis - istilah pak eko), terutama paling banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti misalnya, minum susu botol sampai tertidur, sering mengemut makanan didalam mulut, terlalu banyak mengkonsumsi permen, coklat dan kue2 manis, atau orang tua yang kurang memperhatikan kebiasaan menyikat gigi pada anak2nya. Anggapan bahwa gigi pada anak2 hanya bersifat sementara karena toh nantinya akan diganti gigi tetap adalah anggapan yang tidak tepat. Membantu menjaga kebersihan mulut pada anak sejak dini amatlah penting. Anak2 dengan kondisi kesehatan gigi yang tidak baik akan mengurangi nafsu makan pada anak karena tidak dapat mengunyah dengan baik, sehingga berefek pada gizi yang menurun. Perlu juga diingat bahwa infeksi pada gigi dapat menyebabkan infeksi ditempat atau bagian/organ tubuh lainnya (mata, ginjal, hati, tonsil, jantung dsb) yang disebut sebagai fokal infeksi karena kuman dari gigi tsb ikut bersama peredaran darah bersarang di organ tubuh lain. Selain itu gigi susu adalah penuntun tumbuhnya gigi tetap. Bila gigi susu tanggal sebelum waktunya atau mengalami kerusakan yang cukup serius, gigi tetap akan kehilangan arah dalam pertumbuhannya, sehingga gigi tetap tumbuh tidak teratur (berjejal).

salam,
Alice
1