Salah seorang teman sekantor saya menceritakan mengenai kondisi istrinya yang saat ini tengah hamil memasuki usia ke 8 bulan, data yang diberikan : usia sekitar 19 tahun, berat badan sekarang 89 Kg, hasil USG menunjukkan ukuran bayi agak besar. Hasil pemeriksaan oleh salah seorang dokter spesialis kandungan (A) menunjukkan kondisi yang normal.
Karena kurang yakin, teman saya membawa istrinya periksa ke dokter lain (B) di kota yang lebih besar, menurut dokter B kondisi istri teman saya tekanan darahnya tinggi dan kandungannya kekurangan cairan ketuban. Oleh dokter B tersebut disarankan untuk :
yang ingin ditanyakan:
Mohon untuk mendapatkan jawaban secepatnya karena teman saya dan orang tuanya cukup khawatir, dan malah berniat membawa istrinya ke rumah sakit di Jakarta.
Terimakasih dokter !,
Prabumulih, Nov 98
Agus Haryadi
Second opinion ada baiknya. Jeleknya bikin bingung seperti itu. Konsepnya sebagian besar kehamilan berjalan normal. Jika tidak manusia sudah punah sejak dulu. Yang penting ditanyakan kepada dokternya apakah jalan lahir bisa dilewati bayi nanti, atau dimana letak ari-ari apakah menghalangi jalan lahir? Jika itu terjadi perlu dipertimbangkan operasi kaesar. Apakah anak pertama? Atau pernah operasi sebelumnya? Kekurangan air ketuban dan air kelapa kok tidak masuk di akal saya.
Salam,
Sudjoko
Bahaya akibat kekurangan air ketuban biasanya terjadi bila air ketuban telah pecah/robek atau bocor/rembes sebelum waktu persalinan.Bisa juga pada saat persalinan pada letak lintang atau partus yang terlantar/berlarut-larut. Kekurangan air ketuban karena keluarnya air ketuban ini berisiko terjadinya infeksi yang kumannya berasal dari bawah, juga dapat kesulitan saat lahir karena cairan pelumas yang berkurang.Kekurangan air ketuban relatif juga sering terjadi pada kehamilan serotinus/lewat bulan karena bayi makin besar, air makin keruh dan berkurang. kemungkinan bayi sudah terjadi asfiksia dalam rahim.
Pada kasus teman anda, yang berat 89 kg, perlu ditanyakan kepada dokter yang memeriksanya, yang tentunya harus didasari kepercayaan. Apakah memang ada kelainan yang memerlukan rujukan ke rumah sakit yang lebih lengkap ? Semua ini perlu demi prinsip efisiensi didasarkan kebutuhan yang memang harus/logis, bukan sekedar didasari rasa takut,khawatir karena asumsi yang salah/tak berdasar.
PBW