** From: Baharuddin 
Saya seorang mahasiswa 23  tahun, satu tahun yang lalu saya pernah operasi hipertrofi concha. Tetapi saat ini hidung saya masih sering tersumbat.  Lalu saya periksa lagi ke dokter THT.
Saya disuruh melakukan Rongent posisi water dan lateral.  Setelah itu hasil foto menunjukkkan  adanya selubung  tipis di rongga sinus, dan di diagnosa sebagai sinusitis maksilaris duplex.  Saya dianjurkan untuk dilakukan drainage.
Yang ingin saya tanyakan, apakah drainage itu berbahaya (efek sampingnya ) soalnya ada teman saya ada yang bilang  setelah di operasi nanti akan mudah terkena infeksi radang otak (meningitis) jika sering-sering pilek.  Apakah itu betul Mas ?
Dan apakah drainage  itu  harus dilakukan berulang-ulang ?  apakah bisa sinusitis itu dapat disembuhkan dengan tuntas dengan pemberian obat (antibiotik saja).
soalnya saya merasa sangat sulit untuk konsentrasi belajar dan suara saya jadi sengau,ini sangat menyulitkan saya dalam forum diskusi diruang kuliah, teman-teman tidak bisa mendengar dengan jelas suara saya.  Saya berharap dapat di beri saran-saran dari bapak-bapak dokter di milis ini.
Saya  ingin sekali penyakit  saya ini tuntas dan dapat aktif/prodiktif seperti dulu lagi.
Sebelumnya saya  ucapkan terima kasih.

** From: “dr.HRM Tauhid-al-Amien,MSc.,DipHPEd”
Drainase termaksud adalah untuk mencuci rongga yang “kotor”, merupakan upaya mempercepat kesembuhan sejalan dengan pemberian antibiotika. Yakinlah bahwa dokter akan melakukan yang terbaik buat Anda. Tak ada tindakan yang tidak berisiko, besar ataupun kecil (Suntikan di bokong saja berisiko infeksi!!!). 

** From: “Ani” 
Sidang dokter yth,

Setelah di foto, di hidung anak saya ada sedikit sinusitis dan bronchitis.  Dokter menyarankan terapi. Ketika menjalani terapi, alat yang dipakai berwarna hijau (microwave...entah apa namanya).  Setelah menjalani terapi, jika tidur, anak saya mendengkur dengan suara keras macam ada flem di saluran nafasnya. Saya memberi terapi cuma seminggu sekali. Dan baru 2 kali berjalan. (Dokter meminta 5x)
Pertanyaan saya:
1. Benarkah cara terapi yang sedemikian? Ataukah seharusnya 2 hari sekali atau bagaimana?
2. Apakah dengkuran keras itu akibat memburuknya kondisi tubuh akibat terapi yang kurang?
3. Mungkinkah timbul penyakit asma misalnya walau tidak bunyi ‘ngik-ngik’ tetapi seperti ada yang menyumbat/flem di saluran napasnya? Pada usia berapa, asma biasanya muncul?

Sekian pertanyaan saya. Terima kasih atas perhatiannya.
Salam,
Ani.


** From: risman 
Ani wrote:

> Pertanyaan saya:
> 1. Benarkah cara terapi yang sedemikian? Ataukah seharusnya 2 hari sekali
> atau bagaimana?
mungkin dengan alat diathermi,dan terapi itu memang serial.

> 2. Apakah dengkuran keras itu akibat memburuknya kondisi tubuh akibat
> terapi yang kurang?
Ini perlu ditindak lanjuti.

> 3. Mungkinkah timbul penyakit asma misalnya walau tidak bunyi 'ngik-ngik'
> tetapi seperti ada yang menyumbat/flem di saluran napasnya? Pada usia
> berapa, asma biasanya muncul?
Asma bisanya ada hubungan turunan



** From: “Ani” 
Dr. Risman Yth,

Mengenai jawaban pertanyaan saya yang ke dua, mohon diperjelas dengan maksud ditindak lanjuti.  Apakah berbahaya jika saya tidak meneruskan terapi? Dokter menyarankan pemberian obat tetes hidung  3x sehari. Untuk mengeringkan katanya. Tapi sekarang ia terserang flu sehingga kedua lubang hidungnya buntu (4 hari ini). 
Dokter lain yang saya hubungi (karena hari libur) memberikan resep actifed ¼ tb dan codein 6mg. Kebetulan anak saya dari dulu tidak begitu cocok dengan actifed karena tambah menyumbat  hidung. Dan sehari kemudian saya menanyakan kemungkinan pemakaian mucopect yang biasa saya berikan bila ia batuk (mengencerkan dahak). Dia setuju dan menyarankan untuk menggabungkan dengan actifed dan codein di atas.
Pertanyaan saya:
1.  Apakah  tidak overdosis pemakaian codein dan mucopect 1 sendok teh?  2. Apakah actifed berfungsi membasmi virus pilek tersebut? Sebab sekarang saya cuma memberikan mucopect tanpa actifed. Dengan pertimbangan karena pada brosur actifed terlampir ‘cuma’ meringankan gejala flu demikian tertulis. Dan juga karena kerja actifed mengeringkan sedang kerja mucopect mengencerkan.  Bagaimana pendapat dokter, apakah perlu atau tidak memberikan actifed tersebut?
Sekian dan terima kasih atas tanggapan dokter.
Salam,
Ani.



** From: risman 
Mestinya yg menjawab dokterahli THT dan ahli Imunologi nih.
Tapi baiklah saya coba terangkan apa yg Sdr.tanyakan.  1. Overdosis ??,saya nggak tahu brp umur pasien itu,dantentu ada resep dari dokteryg bersangkutan,ikuti saj petunjuknya.
2.Actifed hanya berupa simptomatis, bukan obat pembasmi virus. Dan blm tentu hanya virus yg ada ,mungkin juga sudah terinfeksi kuman lain,selain virus,makanyaperlu di kombinasi dng antibiotika.  3. Pemberian actifed kombinasi dng Mucopect tidak apa apasebab cara kerja dan cara kerjanya berbeda. Tapi penting utk diberikan juga antibiotika ,mis:
Ampisilin atau Erithromisin.
Tapi kenapa Sdr tidak mintabantuan dokter saja dp Sdr.tanya liwat email ini.
Sekian,risman

** From: “Heru H MD, DSTHT, MSc” 
Assalamu’alaikum wr wb mungkin yg di maksud ibu Ani bukan microwave. salah satu penanganan sinusitis adalah dengan memberikan terapi pemanasan (“bestral”) dengan alat pemanas biasanya menggunakan infra red dengan harapan akan merangsang penyembuhan mucosa sinus. Biasanya dengan adanya infeksi hidung kelenjar adenoid di belakang hidung akan membengkak dan ini yg akan menyebabkan suara mengorok karena penyempitan rongga hidung bagian dalam. Banyak TS di bidang THT yg berpendapat bahwa adenoid perlu di buang pada kondisi ini, pendapat ini sudah lama di tinggalkan di america. Indikasi pengangakatn tonsil adenoid hanya bila di buyktikan adanya peningkatan titer streptolisin B.  Kecuali kalau pembesarannya sampai mengganggu fungsi pernapasan, dan menyebabkan infeksi telinga tengah, menggangu makan dsbnya.  Efek samping dari sinusitis lainnya ialah infeksi paru dan dikenal dengan sino bronchial syndrome dimana droplet dari post nasal drip masuk ke paru paru dan menyebabkan infeksi sekunder di paru paru.  Actifed befungsi sebagai decongestant untuk mengurangi edema di hidung, karean pada prinsipnya kalau seseorang menderita sinusitis, pus dan lendir di di dalam rongga sinus akan mengiritasi mukosa sinus dan menyebabkan penyumbatan saluran sinus sehingga memperburuk kondisi sinusitisnya sendiri.  aactifed sendiri tidak akan membunuh virus, sebagai gambatran sampai saat ini belum ada obat yg terbukti efectif membunuh virus. dasar penanganan sinusitis adalah membuka saliuran tersebut dengan obat decongestan dan semprot hidung atau operasi sebagai langkah akhir (memperbesar saluran tersebut sehingga drainagenya menjadi lancar). Operasi seperti Caldwell Luc dsbanya yg membuka rongga sinus atau embuat lubang pada rongga sinus sudah lama di tinggalkan dan merupakan tindakan yg berlebihan dan sudah lama di tinggalkan.
Untuk mengencerkan pus (lendir. ingus, ect) yg terbaik adalah mengunakan expectorant seperti OBH, etc bukan dengan actifed. Yang terbaik adalah kombinasi expectorant dan actifed. pemanasan hanyalah saran penunjang dalam pengobatan sinusitis. Hanya perlu di ingat, jika memang sinusitisnya akibat virus saya sarankan menunda pemberian antibiotika karena akan menyebabkan ingus menjadi kental sehingga mempersulit mucosa sinus dalam drainagenya.  Pemberian antibiotika di anjurkan bila ada tanda tanda infeksi sekunder oleh bacteri. dan sebaiknya diikuti pemberian expectorant.  mungkinini dapat sedikit membantu.

salam

Heru
______________________________________
Department of Communication Disorders
University of Utah
Speech-Voice-Language-Audiology Clinic
390 South 1530 East room 1201
Salt Lake City, UT 84112


 
  1