** From: usple@iname.com
Dengan Hormat,
Saya mohon informasi dari para dokter dan para pembaca yang dapat menolong saya. 
Teman saya seorang perokok dan juga penderita diabetes, sudah lama batuk berdahak, kira2 sejak Nop'98. Selain itu dia juga demam dan berkeringat ketika malam. Dan kira2 mulai bulan Peb'99, nafsu makannya berkurang dan berat badannya turun serta cepat lelah. Sampai pada tgl.20 April'99 dia muntah dan batuk darah yang cukup banyak. Oleh dokter di UGD disarankan untuk rontgen, sambil diberikan obat Codipront dan Transamin. Hasil X-ray menunjukkan paru2 kanan bagian atas dan sedikit di bawahnya (sebesar uang logam seribu) tertutup oleh warna putih. Hasil pemeriksaan riak pertama di pagi hari sebanyak 3 kali dalam waktu 3 hari untuk memeriksa Sediaan Langsung BTA hasilnya tidak didapat. Dari gejala dan hasil X-ray itu, dia divonis menderita TB dan diberi obat Rifampirin 450, Pulmolin 400, Pharozinamid 500 dan Primbutol 500. Yang saya ingin tanyakan adalah :
1. Apa maksudnya gambar paru2 yg tertutup warna putih itu? Apakah warna putih itu?
2. Mengapa hasil lab yg memeriksa sputum untuk mengetahui sediaan langsung BTA memberikan hasil tidak didapat, padahal dia sudah divonis sakit TB?
3. Apakah masih diperlukan pemeriksaan lain untuk lebih meyakinkan memang benar dia sakit TB? Ataukah dari hasil X-ray dan pemeriksaan sputum sudah cukup?
4. Apakah obat yg diberikan sudah tepat? Dan berapa lama pengobatan dijalankan sampai dia dinyatakan sembuh total?
5. Bagaimana dengan keluarganya? Apakah perlu pemeriksaan untuk mengetahui penularannya? Dan apa nama testnya?
6. Dapatkah memberitahukan situs2 di Indonesia yg secara khusus membahas dan membantu para penderita TB?
7. Adakah klinik atau yayasan khusus untuk membantu para penderita TB? Apakah mereka sudah on line di internet?
8. Apakah obat untuk TB nya tidak mengakibatkan efek samping untuk sakit diabetnya?
Atas bantuan para dokter dan pembaca sekalian, saya ucapkan banyak terimakasih.


** From: risman <risman@pdg.mega.net.id>

Sebagai seorang dokter boleh dong saya urun rembug :
1. memang penderita DM sering di hinggapi oleh kuman TBC, dan tempatnya ya di lapisan atas atau tengah dari satu atau dua paru.
2. BTA tidak ditemukan, bukan berarti kuman BTA tidak ada.
3. Gambar rontgent seperti itu jelas menyatakan bahwa ada pengrusakan jaringan paru oleh kuman BTA atau mycobacterium tuberculose.
4. Indikasi pengobatan TBC sudah tepat
Obat TBC masa kini seperti yg diberikan ya itulah, dengan catatan haru dimakan dengan jadwal dan lama tertentu ( 3 bulan kalau nggak salah ).
5.TBC tidak ada hubungannya dengan rokok
6.Tapi merokok memperberat penyakit
7.Coba hubungi Puskesmas dimana dia berdomisili, bisa-bisa obatnya gratis
8. Setiap pengobatan selalu ada efek samping, ringan atau berat,makanya jangan makan obat tanpa kontrol oleh dokter yg memberikan.

Sekian,mohon diperkenan.
risman



** From: Upiek <upieks@fetp.org>
Meskipun belum jadi dokter, boleh donk saya juga ikutan pak risman urun
rembug mengenai TB, karena kebetulan juga saya sedang mengerjakan bahan
kuliah multimedia mengenai TB (proyek kampus).. ;)

>> 1. Apa maksudnya gambar paru2 yg tertutup warna putih itu? Apakah warna putih itu?

Warna putih pada lapang pandang paru terutama sebelah atas merupakan apa yang biasa disebut "Kompleks Ghon" yang merupakan penampakan pada TB kompleks
primer, karena adanya proses pertahanan tubuh pada daerah yang biasanya
diserang mikobakterium/bakteri TB.

>> 2. Mengapa hasil lab yg memeriksa sputum untuk mengetahui sediaan
langsung BTA memberikan hasil tidak didapat, padahal dia sudah divonis
sakit TB?

Hasil apusan sputum negatif tidak selalu berati TB negatif, apalagi
kelainan klinis (batuk, demam, keringat malam) jelas dan X-ray jelas.
Sebetulnya untuk sputum perlu pemeriksaan kultur, akan tetapi butuh waktu
2-6 minggu untuk tumbuh, sedangkan TB ini penularannya sangat mudah dan
sering terjadi hanya lewat kontak biasa (penularan lewat udara/droplet
bakteri yg dikeluarkan penderita aktif dan kemudian dihirup/diinhalasi orang
disekitarnya), sehingga penderita seharusnya cepat diobati (tidak harus
menunggu hasil kultur)

>> 3. Apakah masih diperlukan pemeriksaan lain untuk lebih meyakinkan
memang benar dia sakit TB? Ataukah dari hasil X-ray dan pemeriksaan sputum
sudah cukup?

Pemeriksaan sputum sudah saya jelaskan. Untuk pencegahan penyakit pada
orang disekitarnya (keluarga, teman kos, teman kerja) ada baiknya dilakukan
tes PPD / tuberkulin / tes BCG (cara diagnosis baru). Jika positif, perlu juga
mendapat terapi / pengobatan pencegahan selama 6 bulan (obat tergantung hasil
pemeriksaan lainnya).

>> 4. Apakah obat yg diberikan sudah tepat? Dan berapa lama pengobatan
dijalankan sampai dia dinyatakan sembuh total?

Obat yg diberikan sepertinya sudah tepat (maaf, saya tidak hapal nama
dagang beserta isinya, akan tetapi yg generik : Rifampicin (=rifampirin),
Ethambutol, Isoniazid, Streptomycin, Pyranzinamid) Obat memang selalu
diberikan kombinasi (3 atau lebih) karena resiko resistensi penyakit TB besar.
Pengobatan lama karena penyembuhan/eliminasi penyakit lama.
Yg jangka pendek adalah pengobatan selama 6 bulan (atau 9 bulan) yg obatnya
bisa didapatkan di puskesmas. Terdiri atas 2 fase pengobatan, fase awal 2
bulan kmd dilakukan tes uji resistensi (kalo ada resistensi obat bisa
diganti), dan fase lanjutan 4 bulan kedua (dengan kombinasi obat yg
biasanua berbeda untuk kedua fase tsb)
 
>> 5. Bagaimana dengan keluarganya? Apakah perlu pemeriksaan untuk
mengetahui penularannya? Dan apa nama testnya?

Untuk keluarga sangat perlu, karena resiko penularannya. Satu dosen saya
pernah bilang bahwa penularan TB pada asrama : 1 orang penderita menularkan
pada 10 orang. bayangkan jika dlm keluarga.
tadi sudah saya ungkapkan, yaitu dengan tes PPD/tuberkulin tes/tes BCG

>> 6. Dapatkah memberitahukan situs2 di Indonesia yg secara khusus membahas
dan membantu para penderita TB?

situs di Ina..? wah... saya malah kurang tahu.
Tapi kalo mau lengkap anda bisa lihat petunjuk penatalaksanaan / manajemen
pengobatan TB beserta masalahnya, lengkap di http://www.who.int/gtb
bisa mendownload file2 petunjuknya (ekstensi .pdf, jadi anda harus install
adobe acrobat untuk membacanya).

>> 7. Adakah klinik atau yayasan khusus untuk membantu para penderita TB?
Apakah mereka sudah on line di internet?

Saya rasa sudah banyak situs di internet membahas tentang TB, dan terutama
TB pada penderita/ pasien dg HIV positif, karena penyakit ini biasanya
menyerang tubuh dan muncul jika pertahanan tubuh baik. Maka untuk teman
anda, sebaiknya konsumsi nutrisi harus baik agar proses penyembuhan total,
karena kegagalan pada pengobatan TB bisa dikatakan lumayan. (tidak ada
petunjuk pasti apakah penyakit sudah sembuh atau belum, baik dari
pemeriksaan X-ray maupun sputum. Jika pengobatan total pasien dianggap
sembuh.)

>> 8. Apakah obat untuk TB nya tidak mengakibatkan efek samping untuk sakit
diabetnya?

Obat-obatan Tb (tergantung yg dipakai juga) kebanyakan efek sampingnya pada
hati / liver dan mungkin ginjal. Untuk Streptomycin penggunaannya harus hati2
karena bisa menyebabkan ketulian. Pengaruhnya terhadap diabetes (karena yg
berhubungan biasanya produksi insulin pada pankreas dan penggunaan insulin)
saya belum pernah baca.

Semoga bermanfaat,

Salam, 
Upiek 

Medical Faculty of gadjah Mada University


** From: "The HERBALIFE" <maas@indosat.net.id>
Boleh juga donk saya ikut nimbrung,
Yang disebutkan RISMAN adalah benar namun perlu saya tambahkan :
1. Gambar rontgen seperti itu mungkin bisa juga oleh hal lain seperti jamur,
mycobacterium lain atau lain sebagainya.
2. Diagnosa TB bisa juga disini sebagai diagnosa presumptive/working
diagnosis. Ada baiknya periksakan serologi Anti TB
3. Apakah o.s juga diterapi dengan insulin untuk DM nya ? Pada infeksi akut
perlu insulin pada terapi DM.
4. Sebaiknya periksa juga test HIV

Semoga kawan anda cepat sembuh.



** From: risman <risman@pdg.mega.net.id>
Upiek yg masih belajar,
Tanpa mengurangi penghargaan akan usaha Upiek menjelaskan penyakit TBC, ada yg
perlu saya luruskan,al.:
1. Kompleks Ghon adanya pd penderita anak-anak, dan lokasinya di sekitar
hilus, namanya kompleks, berarti ada beberapa entities, yang membentuk kompleks, antara
lain : pembesaran kelenjar dan infiltrat. Sedangkan gambaran rontgen Tb yg sedang
aktif berupa infiltrat ( sering ) di lapisan atas paru atau di apeks paru, dan sering
disertai kavitas, sementara pada penderita DM, infiltrat bisa saja ada di lapisan tengah
atau parahiler.
2. Gambaran rontgen  Tb dewasa dengan Tb anak, memang berbeda, sering pada anak anak
gambaran itu tidak khas, sehingga ahli radiologi, seringkali menjawabnya sebagai
gambaran bronkhopnemonia mulanya, dengan catatan kontrol foto setelah di berikan
terapi aspesifik selama 2 minggu.
Demikian dari saya Piek, 

Salam

risman



** From: "zunilda s bustami" <nildas@indosat.net.id>

Salam kesehatan,
> 1. Apa maksudnya gambar paru2 yg tertutup warna putih itu? Apakah warna
putih itu?

Gambaran ini menunjukkan ada proses radang spesifik. Dan memang penyakit
diabetes (DM) dan TB ibaratnya bersaudara dekat. Tetapi, kalau bentuknya
seperti uang logam (coin lession), saya khawatir itu suatu proses
keganasan. Apalagi kebiasaan merokok erat sekali hubungannya dengan
timbulnya kanker paru

> 2. Mengapa hasil lab yg memeriksa sputum untuk mengetahui sediaan
langsung BTA memberikan hasil tidak didapat, padahal dia sudah divonis
sakit TB?

Gejala klinis pada teman Anda itu memang khas sekali TB, ditambah lagi
dengan DM. Penderita DM rentan sekali terhadap infeksi TB. Pemeriksaan
kuman BTA memang kadang tidak ditemukan pada penderita TB. Jadi diagnosis
(D/) ditegakkan secara klinis; juga mengingat TB sekarang sedang merajalela

> 3. Apakah masih diperlukan pemeriksaan lain untuk lebih meyakinkan memang
benar dia sakit TB? Ataukah dari hasil X-ray dan pemeriksaan sputum sudah
cukup?

Mungkin cukup dulu dan dilihat hasil pengobatan setelah 1 kurun terapi.
Kalau gambaran x-ray membaik, artinya D/ TB benar dan kita boleh bersyukur
bahwa bukan kanker

> 4. Apakah obat yg diberikan sudah tepat? Dan berapa lama pengobatan
dijalankan sampai dia dinyatakan sembuh total?

Obatnya OK (kalau berat badannya sesuai). Paling sedikit 6 bulan dia harus
makan obat. Lalu dicek lagi x-raynya

> 5. Bagaimana dengan keluarganya? Apakah perlu pemeriksaan untuk
mengetahui penularannya? Dan apa nama testnya?

Ya perlu ! Bisa foto thorax, atau test tuberkulin tergantung usianya

> 6. Dapatkah memberitahukan situs2 di Indonesia yg secara khusus membahas
dan membantu para penderita TB?

Oh sorry saya tidak tahu dan mau tahu juga

> 7. Adakah klinik atau yayasan khusus untuk membantu para penderita TB?
Apakah mereka sudah on line di internet?

di Jakarta: RS Persahabatan. Juga ada organisasi PPTI

> 8. Apakah obat untuk TB nya tidak mengakibatkan efek samping untuk sakit
diabetnya?

Untuk DM sih tidak tetapi untuk hati. Jadi, perlu dicek uji faal hati
sebelum terapi dan secara berkala selama terapi

> Atas bantuan para dokter dan pembaca sekalian, saya ucapkan banyak
terimakasih.
Semoga teman Anda cepat sembuh dan keluarganya ditangani dengan baik. Kalau
Dia di Jakarta, suruhlah berobat ke RS Persahabatan di Rawamangun.
Salam,
Nilda 
 


** From: usple@iname.com
Terimakasih kepada :
   Dr.Risman <risman@pdg.mega.net.id>
   Upiek <upieks@fetp.org>
   "The Herbalife" <maas@indosat.net.id>
atas semua info yg diberikan dan salam kenal.

Untuk informasi tambahan bagi "The Herbalife", teman saya itu tidak diterapi dengan insulin untuk DM nya. 
Dia hanya minum Daonil. Apakah hubungannya antara TB 
dan HIV sehingga memerlukan test HIV? Apa yang menyebabkan seseorang menderita HIV?
Trim's.
 



** From: "Gani" <ganifk91@cbn.net.id>

>
> Untuk informasi tambahan bagi "The Herbalife", teman saya itu tidak
diterapi dengan insulin untuk DM nya.
> Dia hanya minum Daonil. Apakah hubungannya antara TB
> dan HIV sehingga memerlukan test HIV? Apa yang menyebabkan seseorang
menderita HIV?
> Trim's dan salam kenal untuk semuanya.

Sedikit saran dari saya, alangkah baiknya saudara langganan WartaAIDS yang
akan dikirim ke alamat email anda secara gratis dari Bapak Chris W Green
yang sering promosi WartaAIDS via MLDI ini.

Komentar tentang hub TB dan HIV, setahu saya (maklum bukan aktifis di bidan
AIDS, mungkin Dr. Charles Surjadi bisa menjelaskan lebih panjang lebar atau
Bpk Chris W Green) AIDS akan menurunkan imunitas penderita yang
mengakibatkan penderita mudah sekali terinfeksi TB, karena TB yang menular
melalui udara/droplet, sedangkan penderita TB dewasa yang suka jajan perlu
diwaspadai karena penderita TB biasanya badanya kurus dan imunitasnya juga
lemah sehingga mudah terinfeksi penyakit. Tetapi saya rasa bukan hanya
penderita TB yang mudah terinfeksi AIDS kalau jajan, namun semua orang yang
normal kalau jajan dan kontak dengan pejajak yang terinfeksi AIDS tentu akan
terinfeksi juga. Oleh karena itu kalau mau jajan siapa saja baik pasien TB
atau tidak dianjurkan pakai kondom.

Begitu, jadi tidak bukan TB lalu periksa AIDS, karena penginap TB Anak di
Indonesia juga banyak sekali dan pada Balita (kalau tidak salahl; yah benar)
merupakan penyebab 1/3 kematian dari pneumonia TB.

Mungkin demikian saja yang saya tahu, semoga membantu.



** From: risman <risman@pdg.mega.net.id>
Yang saya tahu, penderita TBC paru termasuk golongan orang-orang yang rentan tertular virus HIV, yang merupakan cikal bakal terjangkit penyakit yang belum ada obatnya yaitu : AIDS

Demikian, kalau salah mohon di koreksi.
risman



** From: Ari Syam-BC visitor <syam@biosci.uq.edu.au>
Saya coba menambahkan AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
yang sampai sekarang belum ditemukan obat dan vaksinnya yang benar-benar
bermanfaat untuk mengatasi AIDS. Obat yang ditemukan sampai saat ini hanya
sebatas menurunkan jumlah virus didalam tubuh, belum menghilangkan virus
tersebut. Virus HIV akan menyerang sistim kekebalan tubuh yaitu sel darah
putih limfosit. Pasien yang sudah menagalami penurusun sel limfosit akan
mudah terserang oleh berbagai penyakit diantaranya TBC. Saat ini
peningkatan kasus TB dinegara barat dihubungkan dengan kasus HIV yang
terjadi. Pada beberapa kasus yang saya temui, pasien datang dengan TB yang
berat (Foto  thorax didapat gambaran kerusakan paru cukup luas dan
di kedua lobus). Dan saat ini dokter di kota besar jika mendapatkan kasus 
TB yang berat harus memikirkan kemungkinan pasien menderita HIV, apalagi
jika pasien mempunyai kebiasaan seksual dengan risiko tinggi untuk
menderita HIV. Perlu saya tambahkan untuk memeriksa status HIV seorang
pasien seorang dokter harus memberikan konseling terlebih dahulu tentang
tujuan dari pemeriksaan tersebut, kemungkinan yang akan terjadi jika hasil
pemeriksaan positif.
Demikian mudah-mudahan ada manfaatnya
AFS 
 
 


 
  1