1.5. Resource Records
Data yang diasosiasikan dengan domain names tersimpan dalam
resource records, atau RR. Record ini dibagi dalam beberapa class, setiap class
menandakan jenis network atau software. Class untuk internets (semua
internet yang berbasiskan TCP/IP), Chaosnet protocols class, dan network
yang menggunakan Hesiod software.
Internet class adalah kelas yang paling populer, sedangkan Hesiod class lebih
banyak digunakan di lingkungan yang tertutup (closed system).
1.6. Top level domains
Top level domain membagi Internet domain name space menjadi tujuh domain.
com
Organisasi komersial, seperi IBM (ibm.com), Netscape (netscape.com), Sun
Microsystem (sun.com) dan sebagainya.
edu
Organisasi pendidikan, seperti Hawaii University (hawaii.edu), U.C berkeley
(berkeley.edu) dan sebagainya.
gov
Organisasi pemerintahan, seperti NASA (nasa.gov), White House (whitehouse.gov)
dan sebagainya.
mil
Organisasi militer, seperti U.S Army (army.mil), U.S Navy (navy.mil) dan
sebagainya.
net
Organisasi networking, seperti NSFNET (nsf.net) dan sebagainya.
org
Organisasi non komersial, seperti Electronic Frontier Foundation (eff.org)
dan sebagainya.
int
Organisasi internasional, seperti NATO (nato.int) dan sebagainya.
Ada satu top level domain lain yang digunakan ketika ARPAnet
bertransisi dari host tables (HOSTS.TXT) ke DNS, yaitu arpa.
Pada saat ini, ke tujuh domain tersebut dinamakan generic top-level domains atau
disingkat gTLD. Untuk lebih jelas mengenai gTLD, silahkan lihat
http://www.gtld-mou.org
1.7. Delegasi
Salah satu tujuan utama dari DNS adalah desentralisasi
administrasi, hal ini dicapai melalui delegasi. Organisasi yang
meng-administrasi sebuah domain dapat membagi domain tersebut menjadi beberapa
sub domain yang di dapat di delegasikan ke sub divisi dari organisasi tersebut,
atau bahkan mendelegasikannya ke organisasi lain
Mengapa harus ada delegasi ?. Normalnya, administrator sebuah top level domain
misalnya or.id akan membagi domain tersebut menjadi beberapa bagian
misalnya linux.or.id, freebsd.or.id, redhat.or.id dan
seterusnya. Tentu saja administrator or.id dapat memanage domainnya sendiri,
tapi alangkah akan lebih mudah dan indah apabila subdomain dapat di delegasi dan
di atur oleh administrator masing masing subdomain.
Seperti misalnya domain linux.or.id di delegasikan kepada organisasi yang meng-administrasi Linux di Indonesia. Administrator linux.or.id dapat mendelegasikan sub domain nya kepada para pengguna Linux di kota Bandung dengan nama bandung.linux.or.id, atau kepada pengguna di Jakarta dengan nama jakarta.linux.or.id dan seterusnya.
1.8. Name Servers dan Zone
Program yang menyimpan informasi tentang nama domain disebut
name servers. Name server mempunyai informasi tentang beberapa bagian
dari domain name space yang disebut zone.
Zone dapat diload dari file atau dikirim dari name server lain. Name server yang
meload zone atau mendapat kiriman zone file dari name server lain disebut
authority terhadap zone tersebut.
Sebuah Name server dapat menjadi authoritative terhadap beberapa zone.
1.8.1. Jenis Name Servers
Name servers dibagi dua jenis, primary masters dan
secondary masters.
Primary masters name servers membaca informasi zone dari file yang berasal dari
mesin nya sendiri (localhost)..
Secondary masters (disebut juga slave) name server membaca informasi zone dari
file yang dikirimkan oleh primary masters, sehingga dalam hal ini, primary
masters name server disebut master server.
Ketika Secondary masters name servers dinyalakan, dia akan bertanya kepada master servernya, apakah ada zone file yang harus di load. Apabila ada, primary masters akan mengirimkan zone file nya. Proses ini disebut zone transfer.
1.8.2. Resolvers
Client yang mencari data dengan mengakses name servers disebut resolver. Fungsinya adalah:
- Mengakses name servers
- Menginterpretasikan hasil akses tersebut (dapat berupa resource records, atau
error)
- Mengembalikan informasi yang didapat ke program yang memintanya.
1.8.3. Root Name Servers
Name server memerlukan sebuah "pemandu" agar dia dapat
memberikan informasi yang tepat tentang sebuah nama domain. Untuk itulah dibuat
root name servers.
Root name server berfungsi untuk menunjukkan dimana name servers yang
authoritative terhadap satu domain domain berada. Ketika mendapat query tentang
suatu nama domain, root name server sekurangnya dapat memberikan nama dan alamat
IP dari name servers yang authoritative terhadap top-level domain dimana domain
tersebut berada. Dan top-level domain name servers ini kemudian dapat memberikan
daftar dari name servers yang merupakan authoritative terhadap second-level
domain dimana
domain tersebut berada, demikian seterusnya.
Root name server adalah suatu bagian yang sangat menentukan dalam proses resolusi. Jika semua root name server Internet tidak beroperasi selama jangka waktu tertentu, semua proses resolusi di Internet akan gagal. Untuk mencegah hal ini, Internet mempunyai sekurangnya 30 buah root name server yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Sebagai contoh,
misalnya name server Indosat (ns.indosat.net.id) akan mencari informasi
tentang sebuah host bernama deadly.karet.org.
ns.indosat.net.id akan bertanya pada root name servers tentang host bernama
deadly.karet.org. Root name server memberikan referensi untuk bertanya pada
org name servers. Name server Indosat kemudian menanyakan hal yang sama
kepada org name server. Org name server memberikan referensi untuk bertanya