“Seperti
apa sih, orang yang kena hiv itu?”
Ini adalah salah satu pertanyaan yang paling sering dilontarkan dalam acara seminar, ceramah, diskusi, lokakarya, dan rubrik konsultasi di bidang AIDS. Kalau kita membaca artikel ini sampai selesai, tentu kita akan sampai pada kesimpulan bahwa kita bisa menemukan ODHA dengan menggunakan cermin. Nggak percaya? Coba kita baca terus...
FASE-FASE
HIV/AIDS
Orang yang terinfeksi HIV tidak dapat dibedakan dengan orang sehat. Mereka masih tetap bisa melakukan kegiatannya karena badannya masih terlihat segar. Untuk sampai pada fase AIDS membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 5-10 tahun.
Fase pertama atau window period, ciri-ciri terinfeksi belum terlihat sekalipun melakukan tes darah karena sistem antibodi terhadap HIV belum terbentuk tetapi dia sudah dapat menulari orang lain. Fase ini biasanya antara 2-6 bulan.
Fase kedua, periode ini berlangsung sekitar 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV, sudah HIV positif namun belum menampakkan gejala sakit dan dapat menularkan pada orang lain.
Fase ketiga, kekebalan tubuh mulai berkurang dan muncul gejala-gejala awal penyakit yang disebut HIV Related Illness) atau penyakit yang terkait dengan HIV dan belum dapat disebut sebagai gejala AIDS. Gejala-gejalanya antara lain: keringat yang berlebihan di malam hari, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak kunjung sembuh, nafsu makan berkurang, tubuh terasa lemah, dan berat badan terus menurun secara drastis.
Fase keempat, mulai masuk pada tahap AIDS dan dapat didiagnosa setelah kekebalan tubuh sangat berukuran dilihat dari jumlah sel T-nya (di bawah 200/mikro-lt) dan timbul infeksi oportunistik, yaitu infeksi penyakit yang muncul pada saat daya tahan tubuh berkurang karena AIDS:
a. kanker, khususnya kanker kulit yang disebut sarkoma kaposi.
b. Infeksi paru-paru yang menyebabkan radang paru-paru (PCP) dan kesulitan bernafas (TBC umumnya diderita oleh pengidap AIDS).
c. Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu-minggu.
d. Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, sakit kepala.
BAGAIMANA KITA BISA TAHU STATUS
HIV KITA?
Kita bukan tukang ramal maupun ahli tebak-tebakan Tidak ada jalan kecuali menggunakan tes antibodi HIV. Nah, berikut ini adalah rincian prosedur yang mesti kita jalani kalau kita berminat mengetahui apakah kita termasuk Hiv positif atau negatif:
1. Pre-test konseling
§ Penjagaan perilaku beresiko hubungan seksual, transfusi
§ Penjelasan arti hasil test dan prosedurnya
2. Tes Elisa
§ Hasil tes Elisa (-), post-tes konseling
§ Hasil tes Elisa (+), dikonfirmasikan dengan Western Blot Test.
3. Tes Western Blot
§ Hasil tes Western Blot (+), dilaporkan ke Dinas Kesehatan (nama dirahasiakan)
§ Hasil tes Western Blot (-), sama seperti tes Elisa (-)
4. Post-test konseling
· menghindari depresi, putus asa, keinginan bunuh diri,
· informasi dan motivasi perilaku aman, periode jendela.
5. Follow-up
· Home care bagi ODHA
· Perawatan paliatif
· Program konseling pendampingan (buddies)(Ong)