SAYA TAK MAMPU BERUCAP DOA BAPA KAMISaya tak mampu berucap "Bapa", bila saya tak memperagakan hubungan ini dalam hidup keseharian saya. Saya tak mampu berucap "Kami", bila kepercayaan saya tak pernah memberikan ruang gerak bagi orang lain dan kebutuhannya. Saya tak mampu berucap "Yang di surga" bila semua perjuangan kepentingan saya pada barang dunia semata. Saya tak mampu berucap "Dikuduskanlah nama-Mu", bila saya yang mememanggil namaNya tidak menguduskan diri. Saya tak mampu berucap "datanglah Kerajaan-Mu", bila saya tak berniat menyerahkan kehendak saya dan menerima kebenaran Tuhan. Saya tak mampu berucap "Jadilah Kehendak-Mu", bila saya tak berminat untuk melihat perwujudan kehendakNya dalam hidup saya. Saya tak mampu berucap "di bumi seperti di sorga", kecuali saya benar-benar siap mempersembahkan seluruh kehidupan saya untuk pelayanan bagiNya, sekarang dan di sini. Saya tak mampu berucap "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" tanpa saya berusaha untuk mendapatkannya atau mengabaikan kebutuhan dasar dari sesama saya. Saya tak mampu berucap "dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;" bila saya selalu cenderung menimpakan kesalahan pada orang lain. Saya tak mampu berucap "dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan," bila saya justru memilih untuk tetap berada di tempat di mana godaan menerpa saya. Saya tak mampu berucap "tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat." bila saya tak siap untuk beperang dan berjuang secara rohani dengan senjata doa. Saya tak mampu berucap "Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan" bila saya tak mempersembahkan kepada sang Raja kepatuhan dan kesetiaan yang berasal dari disiplin pribadi saya. Saya tak mampu berucap "dan kuasa" bila saya merasa takut terhadap apa yang dikatakan atau disikapi oleh orang lain dan teman-teman saya. Saya tak mampu berucap "dan kemuliaan" bila saya masih mengutamakan kemuliaan saya sendiri. Saya tak mampu berucap "sampai selama-lamanya" bila saya masih saja berkuatir dengan urusan hari demi hari. Saya tak mampu berucap "Amin", kecuali saya berucap pula, "apapun yang akan terjadi, inilah doaku yang setulusnya". Tanpa Nama TERIMA
KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA! TUHAN MEMBERKATI! |
||||||