Script of Ngarto Februana
|
SCRIPT FOR CREATIVE STORY (SONDANG & TYO)
KAMPUNG EDU
"Dikejar Pasukan Lebah"
Sinopsis dan ide cerita Creative Factory (Sondang &
Tyo)
Script by
Ngarto Februana
OPENING
01. EXT./INT
- KAMPUNG HIJAU - SIANG
FADE IN
Rumah
Paman Siga.
Agas
keluar dari rumah Paman Siga, dengan membawa buku.
Menggerak-gerakkan kepala, memutar leher seperti orang
menghilangkan leher yang pegal. Lalu di halaman rumah Paman Siga,
Agas memutar pinggang ke kanan dan ke kiri, untuk menghilangkan pegal-pegal pada
pinggang.
CUT TO
Kinci
keluar dari rumah Paman Siga, sambil bersenandung kecil.
KINCI
(Bersenandung) Tra lala lala lili lili liili.
CUT TO
Doko
keluar dari rumah Paman Siga.
NARATOR:
"Pada Sabtu siang, Agas dan kawan-kawan belajar bersama di rumah
Paman Siga. Usai belajar, mereka pun pulang...."
CUT TO
Kimbo di
ambang pintu rumah Paman Siga. Melenguh. Lalu berjalan lamban
keluar rumah Paman Siga menuju halaman.
KIMBO
(Melenguh, lalu menguap) Belajar sebentar sudah ngantuk.
Perut lapar. Inginnya makan lalu tidur. (Melenguh)
CUT TO
Terakhir,
Domdom keluar dari rumah Paman Siga. Bergabung dengan Kimbo,
Kinci, dan Agas serta Doko.
CUT TO
DOMDOM
(Berpantun) Buah salak, buah kedondong....
AGAS
(Menepuk punggung Domdom dengan buku)
Bosan, ah. Kedondong melulu!
KINCI
Iya, nih. Sekali-kali bikin puisi yang indah untukku.
DOMDOM
Kinci manis. Untukmu, akan kutuliskan puisi paling indah.
Tentang mawar, melati, awan yang berarak di langit biru....
KINCI
Tapi nggak pakai kedondong, ya....
DOMDOM
Iya. Iya.
CUT TO
NARATOR
(CONT.):
"Mereka tidak langsung pulang. Apa yang akan mereka lakukan?
Lihat, Agas punya gagasan."
CUT TO
AGAS
Cuhuiiik....
KINCI
Apaan sih kok tiba-tiba cihuiik?
AGAS
Teman-teman, jangan pulang dulu. Aku punya usul bagus.
KINCI
Tapi, jangan usul ide jahil, ya.
AGAS
Dijamin seratus persen tidak jahil. Ini rencana bagus.
KIMBO
(Melenguh)
Ada makan-makannya, nggak? Kalau nggak ada sih, ogah ahh.
KINCI
Idiiih, Kimbo! Yang dipikirin makan melulu....
DOMDOM
(Menyeletuk)
Ke pasar ikan beli kedondong. Makan doong.... (Cengengesan)
Kinci,
Kimbo, Doko, dan Agas tertawa serentak.
AGAS
Kedondong lagi, kedondong lagi. Ke pasar ikan, ya, beli ikan.
Maksaain banget sih. (Jeda sejenak, bergaya sedang berpikir).
Nah, teman-teman, aku punya usul.
Gimana kalau besok Minggu kita makan siang bersama di taman.
KIMBO
(Melenguh) Asyiikkk. Makan.
AGAS
Gimana teman-teman. Setuju, nggak?
KIMBO
(Melenguh) Pasti setuju, dooong.
KINCI,
DOKO, KIMBO
Setujuuuu.
AGAS
Cihuiiik. (Melonjak-lonjak, merentangkan kedua tangan ke atas,
lalu bersalto sebagai ciri khas Agas)
CUT TO
Paman
Siga di ambang pintu, tersenyum.
PAMAN
SIGA
Wah, ide yang bagus sekali. Tapi, maaf Paman Siga tak bisa ikut,
ya.
KINCI
(Merengek manja) Yah, Paman.... Mestinya ikut dong.
PAMAN
SIGA
Paman mau istirahat. Maaf.
AGAS
Baiklah, Paman. Nggak apa-apa.
CUT TO
02. EXT.
- JALAN DI DI KAMPUNG HIJAU DI PERBUKITAN - SIANG
Sambil
berjalan, Agas dan teman-teman membicarakan rencana makan siang
bersama di Taman. Agas berjalan paling depan, disusul Kinci di
belakangnya. Paling belakang Kimbo--si lamban yang jujur dan
doyan makan tidur itu. Doko dan Domdom berjalan bareng.
CUT TO
Agas
berhenti dan membalikkan badan ke arah teman-temannya. Doko dan
Domdom serta Kinci pun ikut berhenti.
AGAS
Kita masing-masing bawa makanan ya.
KINCI
Aku bawa lauk dan perlengkapan makan.
Kamu sendiri bawa apa, Gas?
AGAS
Sambal goreng dan tempe bacem.
DOKO
Aku bawa nasi.
AGAS
Kimbo, kamu mau bawa apa?
KIMBO
(Melenguh) Em, bawa apa ya? Aku mau bawa... camilan saja,
ya.
AGAS
Nah, siapa yang akan bawa buah? Domdom belum punya usul. Mau
bawa apa?
DOMDOM
Kedondong!
AGAS
Kedondong lagi..., kedondong lagi...
Serentak
Agas dan teman-teman tertawa.
FADE OUT
03. EXT.
- TAMAN - SIANG
FADE IN
Taman di
Kampung Edu. Tanah lapang di tengah-tengah. Kembang-kembang,
bunga, pohon-pohon.
Kinci
dan Doko datang ke Taman, dengan membawa bawaan yang dijanjikan.
NARATOR:
"Pada Minggu siang itu pun tiba. Mereka mulai berdatangan ke
Taman, dengan bawaan masing-masing...."
Kimbo
datang setelah Kinci dan Doko.
NARATOR
(CONT.): "Kimbo yang biasa lamban itu pun sudah datang.... Tapi
di mana Agas?"
CUT TO
04. EXT.
- JALAN DI KAMPUNG EDU - SIANG
Agas
tengah berlari-lari kecil di jalan, dengan lincahnya, dengan
membawa bungkusan berisi makanan yang dijanjikan.
Ketika
berlari, ada batu sandungan di tengah jalan.
Agas
tersandung, tapi ia refleks melakukan salto sehingga tidak
sampai jatuh.
Agas
lalu membuang batu ke pinggir jalan. Ia pun kemudian melangkah
lagi.
CUT TO
05. EXT.
- RUMAH DOMDOM - SIANG
Domdom
keluar rumah, dengan memanggul sekarung kedondong. Di karung
terdapat tulisan "KEDONDONG". Lalu ia
berjalan melintasi halaman.
Domdom
sampai di jalan di depan rumahnya. Domdom keberatan memanggul
sekarung kedondong.
Domdom
meletakkan sekarung kedondong di atas tanah. Sambil memandangi
karung kedondong, ia pun berpuisi (dasar seniman nyentrik sih).
DOMDOM
(Berpantun) Buah kedondong dibelah empat.
Bawa kedondong sangat berat.
Domdom
lalu menyeret sekarung kedondong dengan susah payah.
Ketika
diseret karung di bagian paling bawah bocor. Sebutir kedondong
keluar dari karung. Domdom terus berjalan tanpa melihat ke
belakang.
Satu
buah kedodong keluar dari karung yang berlubang. Domdom terus
melangkah dengan menyeret karung, tanpa tahu isi karung mulai
berkurang.
Saat
jalan lagi, satu buah kedodong keluar dari lubang karung bagian
bawah.
CUT TO
Buah
kedondong bercecer di jalan.
CUT TO
Domdom
terus berjalan. Ia berhenti. Diam sejenak.
DOMDOM
(Sambil berpikir, ia bergumam)
Rasa-rasanya, makin lama karung ini
makin ringan?
Kalau dipikir-pikir, kenapa, ya? (Berpantun) Beli sarung
di pasar ikan. Ini karung makin ringan. (Jeda sejenak, Domdom
garuk-garuk kepala yang tidak gatal, lalu bergumam)
Tapi... mana ada orang jualan sarung di pasar ikan?
Ah, biarin aja, namanya juga pantun.
Domdom
menoleh ke belakang.
CUT TO
Kedondong berceceran di jalan.
CUT TO
DOMDOM
(Sambil menepuk jidatnya dengan telapak tangannya).
Waduh,
kacau nih. Kacau balau.
CUT TO
Domdom
tengah mengumpulkan kedondong yang berceceran di jalanan. Lalu
memasukkan ke dalam karung. Domdom tampak mengikat pangkal
karung yang bocor.
CUT TO
Domdom
berjalan lagi, dengan menyeret karung.
CUT TO
06. EXT.
- TAMAN DI KAMPUNG HIJAU - SIANG
Di Taman,
Kinci dan Doko menurunkan barang bawaan.
CUT TO
Agas
muncul di Taman dengan membawa bungkusan.
AGAS
Cihuiiik. Aku datang.
KINCI
Eh, tuh Agas datang.
DOKO
Mana bawaanmu?
AGAS
(Menunjukkan bungkusan) Nih.
KINCI
Sini kumpulin.
DOKO
Lha, si Domdom mana? Belum datang?
CUT TO
Domdom
sedang berjalan sambil menyeret sekarung kedondong dengan susah
payah.
CUT TO
KINCI
(Menunjuk ke arah Domdom) Itu Domdom datang.
Wah, bawa kedodong sekarung! Hebat!
DOMDOM
Hebat memang hebat.
Tapi tadi karungku bocor, kedondong berceceran.
Terpaksa aku kumpulin lagi.
CUT TO
Kinci
menyusun piring, gelas. Doko menyiapkan makanan. Domdom
mengeluarkan kedondong dari dalam karung.
KINCI
(Sambil menyusun piring)
Wah, kayaknya ada yang kurang, nih.
DOKO
Apa yang kurang, Ci?
KINCI
Daun kemangi.
DOKO
Nggak usah daun kemangi juga nggak apa-apa.
KINCI
Ini yang bikin nikmat. Ada sambal, ada tempe,
ada tahu, akan lebih nikmat kalau pakai lalapan daun kemangi.
KIMBO
(Melenguh) Hem, betul, Ci. Daun kemangi kesukaanku.
Tapi, gimana mendapatkannya?
KINCI
Cari di hutan.
KIMBO
Siapa yang pergi?
KINCI
(Bicara kepada Agas)
Gas, tolong, dong, cariin daun kemangi di hutan.
AGAS
Malas, ah.
DOKO
Jangan gitu, dong. Tolong, Gas.
Biar makan siang kita lebih seru dan nikmat.
KINCI
Tolong, Gas. Please, deh.
KIMBO
Iya, nih, Gas. Tolong.
AGAS
Yah, iya deh. Tapi, ada yang mau nemenin.
KINCI
Sama Domdom.
DOMDOM
Waduh, aku tadi sudah susah payah bawa sekarung kedondong.
Malah disuruh nemenin Agas ke hutan.
AGAS
Kalau Domdom nggak mau, aku juga ogah.
DOMDOM
Ya, sudah, aku temenin.
FADE OUT
07. EXT.
- HUTAN - SIANG
FADE IN
Agas dan
Domdom berjalan memasuki pinggiran hutan.
CUT TO
Agas dan
Domdom masuk makin jauh ke dalam hutan.
Agas dan
Domdom berhenti di suatu tempat.
AGAS
(Menunjuk ke semak belukar)
Dom, kamu cari di sebelah sana.
DOMDOM
Kamu mau ke mana?
AGAS
(Menunjuk ke tempat lain)
Aku cari sebelah sana.
DOMDOM
Aku kan cuma nemanin. Kamu yang cari daun kemangi.
AGAS
Sudahlah, cari sebelah sana.
CUT TO
Domdom
menemukan daun kemangi.
DOMDOM
(Bergumam sendiri) Nah, ini dia daun kemangi.
Aku sudah dapat. (Menoleh ke arah Agas, tapi Agas tak ada)
Lha, mana si Agas?
Domdom
celingukan ke sana-kemari.
DOMDOM
Gas, Agas, di mana engkau berada?
Domdom
berjalan di hutan, di antara pepohonan, sambil tolah-toleh ke
sana kemari.
DOMDOM
Wah, kacau balau, Agas meninggalkan aku sendiri.
Sudah ditemenin, malah ninggalin aku sendiri.
Mungkin dia sudah kembali ke taman.
Kalau begitu, aku balik ke taman saja.
Domdom
berjalan keluar hutan, sambil membawa daun kemangi.
CUT TO
08. EXT.
- HUTAN - SIANG
Agas
berjalan sendiri di hutan.
Agas
melewati pohon besar.
SFX.
Dengung suara kawanan lebah.
CU. Di
atas pohon terdapat sarang lebah.
Agas
melihat ke atas.
AGAS
(Bergumam sambil melihat ke atas pohon)
Ada sarang lebah di atas sana.
Ngapain aja sih lebah-lebah itu di sarangnya. Bikin madu?
Gimana caranya, ya? Penasaran.
Jadi, pingin tahu nih.
Agas
mendongak ke atas.
AGAS
(Berseru) Hai, para lebah. Ngapain aja kalian di sana?
SFX.
Dengung suara lebah ramai.
AGAS
Coba, deh aku intip dari dekat.
Agas
memanjat pohon. Ketika sampai di tengah-tengah, belum sampai
sarang lebah, ia berhenti.
AGAS
(Melihat ke atas, bergumam)
Tapi... (agak ragu), kalau aku intip,
apa mereka tidak ngamuk? Ah, coba saja, deh. Aku jadi penasaran.
CUT TO
Agas
sampai di atas. Dekat dengan sarang.
CUT TO
Ratusan,
ribuan lebah pekerja berterbangan di sekitar sarang.
AGAS
(Berhenti pada batang pohon, yang lebih dekat dengan sarang)
Banyak banget. Lebah sebanyak itu kok nggak pada berantem?
Kompak sekali.
Ia memanjat makin dekat
dengan sarang. Semakin dekat lagi, Agas memegang sarang lebah.
Karena tidak hati-hati, Agas tergelincir.
CUT TO
Agas
terjatuh.
CUT TO
Sarang
terguncang. Pasukan lebar berhamburan dan mengamuk.
CUT TO
Agas
jongkok di atas tanah, sambil meringis kesakitan, memegangi
pantatnya.
CUT TO
Pasukan
lebah mengamuk menyerbu Agas.
CUT TO
Agas
digigit lebah.
AGAS
(Menjerit) Aduuuh. Aku digigit lebah.
CUT TO
Pasukan
lebah makin mengamuk. Agas berlari sekencang-kencangnya.
CUT TO
09. EXT.
- HUTAN - SIANG
Domdom
sedang berjalan kembali ke taman, tapi masih di dalam hutan.
AGAS
(OS)
Tolong. Tollloooooong.
Domdom
menoleh ke belakang.
DOMDOM
Lha, itu Agas. Lagi ngapin dia? Kayak dikejar hantu....
Domdom
melihat Agas diserbu kawanan lebah.
CUT TO
Agas
berlari ke arah Domdom.
Domdom
panik melihat kawanan lebah menyerbu Agas. Agas terus berlari.
CUT TO
Domdom
ikut berlari di belakang Agas yang tengah diserbu pasukan lebah.
CUT TO
10. EXT.
- TAMAN - SIANG
Doko,
Kimbo, dan Kinci sedang berkumpul di taman, duduk melingkar di
atas tikar menghadapi sajian makanan. Mereka tengah menunggu
Domdom dan Agas.
DOKO
Kenapa Agas dan Domdom lama sekali?
KIMBO
(Melenguh) Hem, iya, nih. Perutku sudah keroncongan nih.
Aku boleh makan duluan?
KINCI
(Kepada Kimbo)
Jangan, Kimbo. Kita makan sama-sama.
Sebentar, kita tunggu Agas dan Domdom.
Kinci
berdiri.
KINCI
Aku tengok sebentar ya.
Kinci
berjalan beberapa langkah. Melongok ke kejauhan, siapa tahu
melihat Agas.
KINCI
(Bergumam) Yah, belum nampak juga. Kenapa lama sekali?
CUT TO
11. EXT.
- JALAN MENUJU TAMAN - SIANG
Agas
terus berlari menuju taman.
Domdom
berlari jauh di belakang Agas.
CUT TO
12. EXT.
- TAMAN - SIANG
Agas
berlari sampai taman. Saking paniknya, tak melihat Kinci ada di
depannya. Agas menubruk Kinci.
KINCI
Iiiih, Agas. Jalan nggak lihat-lihat. Sampai nubruk-nubruk. Ada
apa sih?
AGAS
Tolol... tolol.
KINCI
Iiiih, sudah nubruk-nubruk, pakai ngatain aku tolol.
AGAS
Tolong... tolong. Aku diserbu lebah.
CUT TO
Domdom
muncul kemudian.
CUT TO
Kimbo,
Doko, Kinci mengerubungi Agas.
AGAS
(Masih panik, kesakitan digigit lebah, dan napas
terengah-engah)
Aduh, sakit, sakit semua badanku.
KINCI
Iiiih, mukamu lucu, deh.
DOKO
Kamu kenapa Gas?
DOMDOM
Diserbu pasukan lebah. Tadi di hutan Agas ninggalin aku.
Kukira dia kembali ke taman. Eh, nggak tahunya cari madu.
KINCI
Lho, kan kita suruh cari daun kemangi.
Kenapa cari madu?
AGAS
Bukan. Bukan itu. Aku lihat di atas pohon ada sarang lebah.
Pingin tahu ngapain lebah-lebah itu di sarangnya, aku panjat
pohon itu.
KINCI
Siapa yang nyuruh manjat pohon?
AGAS
Penasaran aja apa yang dilakukan lebah-lebah itu?
DOMDOM
Agas jahil sih. Suruh cari daun kemangi malah jahilin lebah.
DOKO
Domdom nggak digigit lebah.
DOMDOM
Yang ngganggu lebah kan Agas.
Lebah-lebah itu tahu aku nggak ikut-ikutan merusak sarangnya.
Jadi, yang diserbu Agas sendiri.
AGAS
Aduh, sakit, sakkiiiiit sekali.
KINCI
Lihat muka Agas bengkak semua. Kasihan juga sih.
Ada yang mau jemput Paman Siga?
DOKO
Bagaimanapun jahilnya, Agas tetap teman kita.
Dia lagi kesakitan. Biar aku yang jemput Paman Siga.
FADE OUT
FADE IN
13. EXT.
- RUMAH PAMAN SIGA - SIANG
Doko
berjalan melintasi halaman rumah Paman Siga.
CUT TO
Paman
Siga berdiri di ambang pintu rumah.
PAMAN
SIGA
Lho, Doko nggak ikutan makan bersama di taman?
DOKO
Tadi dari sana. Mau jemput Paman ke taman.
Agas digigit lebah. Mukanya bengkak-bengkak.
Agas butuh pertolongan Paman untuk diobati.
PAMAN
SIGA
Oh, begitu. Baiklah. Tunggu sebentar. Kita segera ke sana.
CUT TO
14. EXT. -
TAMAN - SIANG
Kinci,
Domdom, Kimbo, dan Agas duduk di atas tikar, di taman. Sajian
makanan di tengah-tengah.
CUT TO
Agas
masih merintih kesakitan, dengan muka bengkak-bengkak.
CUT TO
Paman
Siga dan Doko berjalan menuju tempat makan bersama.
CUT TO
KINCI
Nah, itu Paman Siga sudah datang.
Tenanglah, Agas, Paman Siga akan segera mengobati luka-lukamu.
Agas
merintih sambil memegangi mukanya.
CUT TO
Paman
Siga mengobati luka Agas.
CUT TO
NARATOR:
"Luka-luka akibat sengatan lebah pada tubuh Agas diobati oleh
Paman Siga. Setelah itu, mereka pun makan bersama. Suasana
kembali cerita. Paman bergabung makan siang bersama."
CUT TO
CU. Muka
Agas yang masih bengkak-bengkak. Walau begitu, ia makan dengan
lahap.
CUT TO
Kimbo
tampak bersemangat makan.
CUT TO
DOMDOM
(Sambil melihat muka Agas)
Makanya jangan suka mengganggu lebah.
KINCI
Agas jadi lucu, ya. Lihat pipinya jadi tembem, ha ha ha.
DOKO,
DOMDOM, KIMBO
(Tertawa kompak) Ha ha ha ha.
DOMDOM
(Menyeletuk dengan berpantun)
Beli buah cuma sebiji. Digigit lebah sakit sekali.
Semua
tertawa serempak.
DOMDOM
(Kembali berpantun) Buah salak buah kedondong....
AGAS
(Sambil memegangi pipinya yang tembem)
Kedondong lagi, kedondong lagi....
Kembali
semua tertawa serempak.
>> INSERT
KLIP PENGETAHUAN: Proses lebah menghasilkan madu<< |
NARATOR: "Adik-adik,
kalian pasti sudah tahu, lebah menghasilkan madu. Madu
sangat berkhasiat sebagai obat dan juga vitamin untuk kesehatan
tubuh kita. Tahukah kalian, bagaimana lebah menghasilkan madu?
|
|
Lebah ada ribuan jenis. Tapi,
hanya lebah madu yang menghasilkan madu. Dalam satu koloni
lebah madu, ada pembagian tugas. Lebah ratu, yang
jumlahnya hanya satu dalam satu kelompok, bertugas
memimpin kelompok dan menghasilkan telur. Lebah jantan
bertugas mengawini lebah ratu, agar lebah ratu bertelur.
Nah, berikutnya adalah lebah pekerja. Jumlahnya paling
banyak dalam satu kelompok. Seperti namanya lebah pekerja
bertugas bekerja mengumpulkan nektar dari tangkai bunga.
Betapa uletnya lebah madu bekerja. Sejak pagi hingga sore,
dalam satu hari, lebah pekerja mampu mengumpulkan nektar
dari 250 ribu tangkai bunga. Omong-omong, apa sih nektar
itu? Nektar itu sari bunga. Hampir semua tanaman berbunga
menghasilkan nektar. Nektar merupakan bahan utama penyusun
madu, berbentuk larutan gula. Rasanya manis. Nektar itu
kemudian dibawa pulang ke sarang untuk diolah menjadi madu.
Untuk menghasilkan satu kilogram madu, sekitar seribu ekor
lebah harus mendatangi sekitar lima juta bunga. Madu
ditimbun di sarang yang berbentuk heksagonal. Suhunya pun
diatur. Siapa yang mengatur suhu? Apa di sarang lebah ada
kipas anginnya?
Lebah
pekerja yang tidak sedang bertugas mencari nektar, akan
berada di sarang. Tapi mereka tidak sedang
bermalas-malasan, lho. Mereka sedang bekerja keras untuk
mengatur suhu sarang dengan menggerakkan tubuhnya seolah
terbang, sehingga membentuk panas. Panas itu berfungsi
untuk menetaskan telur lebah. Mungkin kalian
bertanya-tanya: lha, kalau musim panas dan suhu terlalu
tinggi? Lebah akan bekerja keras untuk mendinginkan sarang.
Lebah biasa melumuri kaki belakangnya dengan zat yang disebut
propolis. Zat ini terdapat pada tunas-tunas pohon poplar dan
pohon wilow. Lebah-lebah itu menggunakan zat propolis di kaki
belakangnya untuk membersihkan sarangnya agar steril. Kalau ada
binatang lain memasuki sarangnya, lebah itu akan membunuh dengan
sengatannya. Kemudian, bakteri dan virus yang ditimbulkan oleh
binatang penyusup yang sudah dibunuh itu akan diolesi dengan
propolis, sehingga sarang tetap steril.
Nah, adik-adik, begitulah cara lebah
menghasilkan madu. Luar biasa, bukan?
SAMPAI JUMPA.... |
top
back
|