Indonesia,
aku tetap mencintaimu sungguh,
cintaku tulus dan murni padamu
ingin selalu kukecup keningmu
seperti kukecup kening istriku
burung-burung masih bernyanyi menghiburmu
pesawat-pesawat menderu membelah langitmu
tapi sungguh hatiku amat pilu
ketika kudengar lagi tangismu
tangis dua ratus juta rakyat
yang ikut tergencet beban hutang negara
tangis berjuta jiwa
yang berpuluh tahun dibungkam mulutnya,
tangis berjuta mata
yang terus melihat
tapi dipaksa untuk tidak mengatakannya,
tangis berjuta telinga
yang terus mendengar omong kosong pejabat-pejabat
negara
sungguh, aku tetap mencintaimu, Indonesia
ingin selalu kucium jemari tanganmu
seperti kucium jemari tangan ibuku
sungguh, cintaku tulus dan murni padamu
dan, karena itulah,
ketika orang-orang ramai-ramai membeli
dolar amerika
tetap kubiarkan tabunganku dalam rupiah
sebab sudah tak tersisa lagi saldonya
1997 / 1998
SAJAK
BULAN-BULANAN
(catatan bulan
agustus 1997)
di atas Monas
bulan mengintip nonton pejabat baca puisi
di seberang Monas
orang besar bermain bulan
menendang ke kanan menendang ke kiri
bulan agustus bulan upacara
saatnya bangsa mengenang pahlawannya
bulan agustus bulan devaluasi
bulan taipan melarikan modalnya ke luar
negeri,
agar menjadi pahlawan bagi duitnya sendiri
wanita datang bulan verbodenlah
ia pegawai tanggung bulan
menumpuklah tagihannya
bulan yang dijual di kaki lima
kue terang bulan namanya
di atas Monas
tersenyum bulan nonton pejabat baca sajak
perjuangan
di seberang Monas
orang besar bermain bulan
di luar Monas
orang kecil menjadi bulan-bulanan
1997