sajak - sajak peduli bangsa
( diambil dari rubrik SIRKUIT harian Republika Minggu )
 
 
 
 
DODDI  ACHMAD  FAUDZY
 

 
 
 
MENDOAKAN HAFIDIN ROYAN DKK
 
 
Sekali genderang kautabuh
Haram mengenal istilah mundur
1998 pun akan tercampak
Tanpa keberangkatanmu
Bagimu yang luluh-lantak diterjang peluru
Semoga darah kalian menjadi minyak
dan Allah SWT menyediakan sumbunya.
Menyalalah
Wahai lentera di seberang peristirahatan
Demi gelap ketika sampai di puncak gulita
Demi pahlawan tanpa ringkik kuda dan senjata:
Seluruh nelayan melipat laut berikut perahunya
Para petani menggulung sawah berikut cangkulnya
Sebagai ungkapan mengheningkan cipta
Sesungguhnya puja dan puji milik kerajaan langit
Yang telah menerangkan guna-pakai minyak dan sumbu
Dadamu yang porak-poranda telah menyulutnya
Menjadi seribu matahari pagi
Meski kerajaan laknat bangkit dari kerak neraka
Siapa yang dapat menahan terbitnya surya
 
 
Bandung, 1998
 
 

 
 
juni - 1999
 
 
 
1