|
sajak - sajak peduli bangsa
( diambil dari rubrik SIRKUIT harian Republika Minggu )
ISBEDY STIAWAN ZS
|
|||
NEGERI
YANG KUIMPIKAN
Akhirnya
negeri yang kuimpikan
sepanjang
tahun-tahun terpenjara kini jadi nyata
Meski
harus ditebus dengan airmata dan luka,
kubangun
juga di atas puing atau pasir-pasir.
Negeri
yang kurindu kini menghadap matahari
Di
tanahnya terhampar sawah, hutan, ladang,
padang
golf, kondominium, dan relestat.
Tapi,
semua itu bukan lagi milikku
Di
atas luka-luka, negeri dibangun.
Di
atas airmata anak negeri, kau berpesta!
Bertahun-
tahun dalam bayangan menjadi tuhan!
Lalu,
tigapuluhdua mil perahu negeri berlayar
Di
lautan bergelombang dan berbadai
Aku
hitung berapa kali kekalahan
dan
kehancuran yang tak tertulis dalam sejarah
Bagai
bangunan yang dibuat dari pasir
lalu
terempas oleh gelombang.
Begitulah
aku mencatat perjalanan negeri ini
Akhirnya
negeri yang kuimpikan
sepanjang
tahun-tahun duka kini terbit juga
Tanpa
senyum dan tangis kusambut:
''Baru
kini aku sungguh-sungguh merdeka!''
kata
padang golf, sawah, ladang, kondominium, dan
relestat
hampir bersamaan
Lalu,
merekapun menyanyikan lagu
kembalikan
Busangku ke tanah tercinta!
Mei-Juni,
1998
|
||||
DI SEBUAH PANTAI
Ada lautan.
Juni, 1998 |
||||
juni
- 1999
|
||||