|
|
sajak-sajak
peduli bangsa
(
diambil dari rubrik SIRKUIT harian Republika Minggu )
KOKO
BAE
|
||
|
12
MEI BERDARAH
Darah enam pahlawan 12
Mei mengepung
aparat melepaskan mesiu
ke selimut darahnya
darah penderita luka dan
darah mahasiswa yang hilang
tidak akan diam begitu
saja
Belasungkawa penuh basa
basi
muntahkan darah busuk
dari kepengecutan
penyampai berita gambar
kejadian berdarah
tidak diperlihatkan saat
darah mengalir
dari tubuh mahasiswa
yang tumbang terkena peluru
Berita-berita televisi
swasta dan TVRI
hanya potongan-potongan
tak berdarah
dari tumpahnya darah mahasiswa
ke tanah air ini
Darahku menggelora.
Darah mahasiswa tertembak
meresap ke tanah
tidak pernah hilang bekasnya
sampai kapanpun,
termasuk darah-darah di
rumah sakit bagi yang luka
dan yang hilang karena
diculik dan pasti digebuki.
darah mereka pun tidak
pernah akan diam
melihat tragedi 12 Mei
berdarah
Inilah darahku mengalir
mengepung aparat penembak
Inilah darahku mengalir
mengepung bagi pemberi perintah
Inilah darahku tak berhenti
mengalir
mengepung penembak
sampai akhirnya mereka
akan merasakan sendiri
betapa asinnya darah mereka
Palembang,
1998
|
|||
|