sajak - sajak peduli bangsa
( diambil dari rubrik SIRKUIT harian Republika Minggu )
 
 
SLAMET  RAHARDJO  RAIS
 

 
CAKRAWALA NEGERI BADAI
 
 

 
 
DEMONSTRAN
 
           
ketukan menjemput goyang-goyang ombak
sampai ke batas risau kesabaran.
sejarah jelas tak bersedia mengering.
arus yang memahatkan sampai ke hilir-hilir jalanan.
catatan menggelombang mereka
anak mata angin dari langit menembus barigade
sampai ke sumbat kebebasan
siapa yang mengundang mereka
lautan berteriak dan lembah-lembah air mata
sebilah kekuatan pedang menyatu
keyakinan tak ada keadilan dan kebenaran terlipat.
para demonstran tak memiliki bom kekuasaan
tak ada panglima seperti sebuah dongeng
yang memberangkatkan kereta-kereta
persajakan hati nurani lembar abad menjemputnya
dalam berbagai nyala obor terpeluk
terik yang membakar nyanyian putih
memercik mengarungi arus sungai
yang bertumpuk-tumpuk menjadi kabut
membayangi dahan-dahan berselinap bayang.
bergayutan di halaman kampus
menorehkan kesaksian-kesaksian.
kegelisahan demi kegelisahan
sudah terbelenggu
upacara kebohongan sedemikian jauh
melalui sekian jarak waktu
dan berjuta lubuk hati mencairkannya
 
 

 
juni - 1999
 
 
1