Eunike
 EDISI 8  
April - Juni 1997 

Menu Utama


Daftar Isi
 Bagaimana Menjadi Ayah ?

 Dibalik Panggilan "Papa...

 Tugas Ayah: Sebagaimana...

 Papa Ceria: Gigi

 Peperangan dimulai pada...

 Perkembangan Anak ...


Email
Email:
emailbox@cbn.net.id

Pendidikan Anak
Peperangan dimulai pada Tahun Kedua

Rootie

Setelah merayakan ulang tahun yang pertama, si kecil mulai menunjukkan keinginannya yang keras: memainkan selang air, komputer, memanjat pegangan tangga, dan lain-lain. Pada saat keinginannya tidak dapat terpenuhi, ia mulai menangis keras-keras. Semakin keras orang tua melarang, semakin keras jeritan tangisnya. Kadang-kadang disertai dengan membanting tubuh ke lantai, menendang-nendang apa saja di sekitarnya, atau lebih ekstrim lagi membenturkan kepala ke tanah. Melihat hal ini banyak orang tua yang semakin naik pitam, dan … peperanganpun dimulai pada tahun kedua. Bayi yang manis mendadak menjadi musuh yang menakutkan. Bahkan hal ini dapat menjadi pertengkaran mama dan papa.

Deretan "Jangan" dalam menghadapi kemauan keras dari anak 1-2 tahun:

  • Jangan sodorkan ‘tembok putih’ untuk menggantikan isi kulkas yang penuh benda-benda menarik untuk diacak-acak si kecil.

  • Jangan ikut marah ketika anak marah, ajaklah dia bermain dan tertawa ketika ia menangis.

  • Jangan biarkan ‘si emosi’ ikut naik bersama-sama dengan meningginya jeritan anak. Ketika emosi anda memuncak, tinggalkan anak sebentar. Biarkan dia menangis sendiri dan anda… berdoa, tenangkan diri. Kalau perlu siram kepalamu dengan air dingin.

  • Jangan menganggap anakmu nakal. Perhatikan kebutuhan fisik lain, mungkin ia lapar atau mengantuk. Biasanya anak rewel dan emosional dalam kondisi itu.

  • Jangan membingungkan anak dengan "boleh" dan "tidak boleh" yang terus berganti untuk benda yang sama. Tetapkan peraturan yang tidak pernah berubah untuk hal-hal tertentu, misalnya: larangan untuk memainkan dispenser, alat-alat elektronik, dll. Berikan tanda yang sama untuk suatu larangan, misalnya: angkat jari anda sambil berkata dengan tegas "No!"

  • Jangan cepat hancur hati melihat wajah mungil yang ‘nelongso’. Kuatkan hatimu untuk tetap memegang peraturan sekalipun anak menangis dengan iba. Peluk dan tetap jangan berikan apa yang sudah dilarang.

  • Jangan biarkan anak menganggur setelah disingkirkan dari daerah terlarang. Berikan alternatif kegiatan lain.

  • Jangan memukul anak 1 tahun!!, kecuali jika anda menyukai pukulannya ketika dia marah.

  • Jangan ajarkan anak bersikap kasar dengan contoh anda, karena tanpa contoh andapun, keturunan Adam lebih cenderung bersikap kasar daripada lembut pada waktu marah.

  • Jangan berangan-angan menciptakan "bayi sempurna", si kecil adalah milik Allah yang sudah tercemar dosa pemberontakan manusia pertama. Ia lebih membutuhkan kasih Yesus dan kasihmu.

  • Jangan penuhi hari-hari anda dengan seribu kata "Jangan". Singkirkan barang-barang keramik kesukaan anda sampai si kecil bisa mengontrol diri, simpan remote TV ke dalam laci yang agak tinggi, tutup lobang listrik dengan selotip tebal, dll.

  • Jangan menganggap si kecil seperti anjing yang baru tumbuh gigi. Berikan penjelasan sederhana, ia bisa mengerti, karena ia adalah manusia yang sedang bertumbuh.

  • Jangan berharap rumah anda sama bersihnya seperti sebelum si kecil lahir.


1